Seorang anak laki-laki berumur 15 tahun itu kini tengah berlari menuju kelas dengan tergesa-gesa.
Dirinya sudah benar-benar telat, ini semua gara-gara kucing hamil yang mau lahiran, lahiran kok di tengah jalan? jadi terpaksa ia membantu kucing itu dengan membawanya ke tempat bidan supaya lahirannya lancar dan bayinya sehat walafiat.
Braaakk!!
"Hahh..hahh..maaf bu saya telat,
hehehe" dia cengengesan dengan memperlihatkan deretan giginya."CAREL! SUDAH BERAPA KALI KAMU TERLAMBAT HA!" teriak sang guru dari dalam kelas pada Carel.
Carel Luxio victor, dia adalah murid yang tergolong pintar namun sedikit nakal, Badboy but sweet itu lah panggilan semua orang padanya, meskipun badboy tetapi dirinya bukan playboy yang suka bergunta ganti pasangan, asal kalian tau dirinya tak pernah merasakan apa itu pacaran.
Hari ini ia lagi-lagi telat masuki kelas. Jadi, tak aneh jika dirinya telat masuk kelas lagi.
Carel mengitung menggunakan jari-jari sedikit gempal miliknya, lalu menatap guru itu dengan menunjukkan ke sepuluh jari tangannya.
"Baru aja 10 kali bu, emang ibu mau saya telat berapa kali?"
Sang guru memijit pangkal hidungnya pelan, ia merasa pusing dengan anak didiknya yang satu ini, dia pintar tetapi sering membuatnya pusing.
Menghela nafas pelan lalu kembali menatap Carel yang berada di dekat pintu. "Hahh...ibu cape sama kamu Rel"
Bibirnya membentuk huruf O lalu Carel tersenyum dengan menganggukan kepalanya. "Kalo cape sama saya ibu bisa istirahat. Jangan liat saya bu"
Sang guru mengusap dadanya sabar. "Baiklah, masuk! Jangan sampai ibu menjual mu pada teman ibu!"
"Astagfirulloh...ibu bisa aja deh" Carel tersenyum malu, berjalan menuju bangku miliknya dan mendudukinya dengan wajah yang sumringah.
Sang guru hanya menggelengkan kepalanya, merasa aneh tetapi itu adalah Carel.
"Yasudah, lanjutkan menulis kalian!" titahnya sembari kembali duduk di bangku miliknya.
Semua murid mengangguk patuh dan kembali melanjutkan acara menulisnya, sama halnya pun dengan Carel.
Hingga tak terasa 1 jam berlalu, bell istirahat mulai berbunyi dengan nyaring, semua murid berbondong-bondong keluar dari kelasnya masing-masing, berhamburan menuju kantin untuk mengisi perut mereka dengan energi.
Carel, anak itu tengah membereskan buku dan alat tulis miliknya lalu memasukkannya ke dalam tas, tepukkan pada bahunya membuat ia refleks menoleh kearah belakang.
"Oh, Melani? Ada apa?" Carel menatap gadis di depannya dengan tatapan bertanya.
Gadis itu memasang ekspresi datar dengan tangan yang ia lipat di depan dada.
Melani Leivonna, ia teman sekaligus kakak bagi Carel.
"Ada ap-
"Kyaaaak! Uke gue makin lucu banget si!" dengan tiba-tibanya Melani memekik dan menarik-narik pipi gembil Carel membuat sang empu meringis dan sedikit mempoutkan bibirnya.
"Kenapa lo bisa lucu ha! Jawab gue!" Melani masih tetap menarik-narik pipi Carel hingga sedikit memerah.
"Ya mana gue tau! Lepas! Sakit bego!" Carel menyentak pelan tangan Melani hingga berhenti menarik-narik pipinya.
"Gak! Gak! Fiks ini mah bukan manusia, tapi anime!"
"Anime gundulmu! Udah jelas-jelas gue itu manusia, makanya jangan jadi wibu" Cibir Carel dengan bibir yang sedikit ia miringkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Carel strong boy
Teen Fiction"Arel ga bisa terus kaya gini" ........ "Mulai sekarang kau tinggal di sini" ........ "Arel takut gelap Eza..." ........ "Kehidupan baru kita di mulai, sayang" ........ "Makasih udah bikin Arel bahagia" Coolboy? cuteboy? what wrong? JANGAN SALAH LAP...