Heyyo guys kembali lagi sama aku, aku mau minta saran dong sebelum kalian baca cerita, kalian setuju ga kalo cerita Carel ini ada versi akun roleplayer nya di Instagram??? Terdiri dari tokoh penting aja yaitu Arezra, Farel, Carel, Melani, sama duo sahabat Arezra. gimana menurut kalian? Tapi kira kira bakal ada ga ya yang mau jadi tokoh roleplayer nya. Komen ya temen temen. Enjoy your reading.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hari Senin yang begitu panas menambah kesan hot dan meledak-ledak pada dua sejoli yang tengah beradu mulut itu. Dua sejoli itu adalah Arezra dan Carel yang tengah beradu mulut di taman belakang sekolah pada jam istirahat kedua."Maksud lo apa anjing? Tiba tiba narik gua terus bawa ke sini, mana panas begini, kulit gua jadi merah tambah Ireng, lihat!"
Carel mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajahnya yang sedikit memerah dan bercucuran keringat.
"Dan kamu? Kamu sengaja bermanja dan meminta ciuman dengan laki-laki itu? Hey kamu milikku, dan kamu sangat membuatku marah" Arezra berucap dengan mata yang menusuk tajam kearah Carel.
"Apa masalah lo hah? Gaada urusannya sama lo dan gaada hak buat lo nanyain semua itu ke gua sampe marah-marah begini, lo tau? Lo cuman anggap gua milik lo seorang, tapi gua ga nerima itu, jadi gausah lo ikut campur lagi" Carel menunjuk Arezra dengan nafas yang sedikit memburu.
Arezra yang tak terima mengepalkan tangannya kuat. "Itu hakku dan kamu hanya milikku! Persetan dengan kamu yang terima atau tidak, aku akan tetap menjadikanmu sebagai milkku, jadi jangan bermain-main denganku apalagi sampai kejadian seperti tadi terulang Carel."
"Gua ga peduli, yang penting sekarang gua gamau lo ikut campur di hidup gua, mau gua ngapain kek mau gua lakuin apa kek itu semua terserah gua" Carel sudah terlampau emosi pun melenggang pergi dengan kaki yang sedikit ia hentak-hentakan.
Arezra yang melihat itu hanya menggertakkan giginya dengan tangan yang semakin mengepal kuat.
••••
Carel terus bergerutu kesal di sepanjang perjalanan dirinya menuju kelas, tak henti-henti dirinya mengucapkan umpatan-umpatan kasar."Emang anak setan, ga ada habis-habisnya dia ikut campur urusan gua, apapun yang gua lakuin selalu dia ikut campur, gue malah nyesel waktu itu ikut ke kantin dan bersitatap sama muka tai dia"
"Kalo tau nantinya bakal begini, gue gaakan tuh ke kantin, lebih baik di kelas turu sama main mobile legend push rank sampe mampus"
Brak!
Pintu di tendang dengan keras oleh Carel, untung saja tidak ada guru yang mengajar, kalo tidak habislah riwayatmu Carel.
Seisi ruangan hening seketika, melihat kearah pintu yang terdapat Carel yang bermuka kesal dengan bibir yang terus berkomat-kamit.
Carel tidak memperdulikan itu semua, dirinya fokus untuk cepat sampai pada bangku kesayangan miliknya untuk melakukan acara tertidur dan menenangkan pikirannya hingga moodnya kembali seperti semula.
Duk!
Suara bantingan tangan di atas meja terdengar sedikit kuat, Carel melipat kedua tangannya di atas meja lalu menelungkupkan wajahnya di sela-sela lipatan tangan.
"Lo kenapa rel?" Tanya Farel pelan yang sedari tadi merasa bingung dengan kedatangan Carel yang tiba-tiba berubah drastis.
Perasaan tadi saat dirinya meninggalkan Carel di kantin, dirinya masih baik-baik saja. Tapi sekarang jauh berbeda dari awal dirinya meninggalkan Carel di kantin tadi.
"Iya, Lo kenapa rel?" Melani ikut menimpali pertanyaan yang sama.
Carel tak menjawab, dia hanya diam tanpa bergerak sedikitpun, dadanya masih sedikit naik-turun.
Farel yang melihat itu dengan perlahan mengusap rambut Carel lembut, tangan satunya mengusap punggung Carel dengan beraturan, Farel yakin, ada yang membuat mood Carel hancur berantakan. Ia harus menanyakan hal ini nanti saat mood Carel sudah kembali.
"Tidur aja rel, mumpung sekarang jamkos, ga bakal ada guru. Karena gurunya ada kepentingan mendadak, jadi lo bisa leluasa buat tidur"
Carel mengangguk kecil seraya menyamankan posisinya, setelah itu dirinya mulai menutup matanya dan tertidur dengan nyaman.
"Kayaknya ada yang bikin Carel badmood kaya gini deh Mel" ucap Farel saat sudah melihat Carel tertidur pulas.
"Iya, kayaknya sih. harus kah kita tanya orang kantin? siapa tau mereka tau kenapa Carel badmood kaya gini"
"Bener juga, kita tanya orang kantin kalo gitu, yok!"
Farel beranjak dari duduknya dengan di ikuti oleh Melani, keduanya berjalan beriringan menuju kantin untuk menanyakan hal yang membuat Carel badmood seperti ini.
Sesampainya di kantin, Farel dan Melani berjalan menuju sebuah meja yang terdapat 3 anak perempuan yang sedang berbincang ria.
"Permisi, sorry. Gua mau nanya, lo tau Carel kan?"
"Tau, si badboy itu?" Tanya salah satu gadis di sana.
Farel mengangguk lalu kembali bertanya. "Iya, lo tau gak? Ada kejadian apa di sini, terutama pada Carel"
"Oh tadi ketua OSIS yang namanya Arezra kalo ga salah, tiba-tiba datang terus narik tangan Carel keluar kantin, gatau kemana. Itu aja yang aku lihat kak" ucap gadis itu kembali.
Farel menoleh kearah Melani, lalu mengangguk bersama.
"Oke kalo gitu, makasih yaa. Sorry ganggu waktu ngobrol kalian"
"Gapapa kak"
Setelah itu Farel dan Melani pergi meninggalkan kantin, di perjalanan penuju kelas, keduanya berbincang tipis.
"Kayaknya gara-gara Arezra di ketos itu deh Mel, masa dia narik Carel tiba-tiba pergi dari kantin? Apa Carel sebelumnya pernah berurusan sama tu ketos?"
"Gua juga kurang tau sih Rel, tapi perasaan Carel ga pernah berurusan sama tu ketos dah, aneh. Apa jangan-jangan Carel pernah berurusan sama tu ketos tanpa sepengetahuan kita?" Melani menatap dengan tatapan serius.
"Bisa jadi sih, tapi kita harus memastikan semua itu, nanti kita tanya ke sumbernya langsung, si Carel"
Melani mengangguk paham setelah itu mulai memasuki kelas bersama dengan Farel.
Carel masih tetap betah pada posisinya, tertidur dengan pulas dan damai tanpa terganggu sama sekali dengan bisingnya suara kelas.
"Gue heran, kenapa wajah Carel ga mencerminkan aura badboy? Malahan dia cocok jadi softboy" celetuk Melani.
"Hm, gue juga heran. Tapi wajah Carel keliatan lebih soft pas lagi tidur doang, coba aja pas dia udah bangun, pasti langsung sedikit beda, bedanya karena mulut cerewet tukang ngumpatnya sama ekspresi wajahnya songongnya itu"
Melani terkikik kecil mendengar penuturan Farel, ga salah sih. Semua yang di bilang Farel itu benar adanya dan itu sebuah fakta yang tidak bisa di pungkiri ataupun di sanggah, memang Carel itu seperti anak berandalan pada umumnya, tetapi wajah dengan badannya tidak mendukung, itu saja.
"Percaya deh, lo barusan ngomong gitu pas Carel bangun, pasti udah kena amuk, entah umpatan apa yang lo dapat nanti, mungkin lebih dari satu kata hahaha"
"Lo juga bakal kena kali, Mel."
"Dih? Gue mah ga bakal kena, gue kan cewe. Mana tega Carel gitu ke gua" ucap Melani mengejek kearah Farel.
"Oh cewe? Gua kira waria, soalnya ga ada cewe yang bentukannya kaya lo, udah mah gaada anggun-anggunnya, alay, jamet, suara kaya lucinta luna, pas sudah" ucapnya tanpa beban.
Bugh!
"Anjing lo, Rel"
"Sakit hati gua dengernya, untung gua cuman mukul aja, nanti gua lempar lo pake kursi beserta mejanya" Lanjut Melani menatap kesal Farel.
Farel tertawa dengan menyatukan kedua telapak tangannya seraya melakukan bow.
"Ampun ndoro"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Akhirnya, gimana nih? Gaje yah part ini? Maaf yaa, anw selamat tahun baru China! Jangan lupa vote ya temen-temen. Tandai kalo ada typo
![](https://img.wattpad.com/cover/312231873-288-k26482.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Carel strong boy
Ficção Adolescente"Arel ga bisa terus kaya gini" ........ "Mulai sekarang kau tinggal di sini" ........ "Arel takut gelap Eza..." ........ "Kehidupan baru kita di mulai, sayang" ........ "Makasih udah bikin Arel bahagia" Coolboy? cuteboy? what wrong? JANGAN SALAH LAP...