CAREL|empat

4.6K 330 9
                                    

Di sini lah Carel berada, di kamar luas dengan nuansa warna hitam dan merah, setelah kejadian di mana Arezra mengatakan bahwa Carel adalah miliknya, tiba-tiba saja Rita menyuruh Carel untuk pergi bersama Arezra ke kamar miliknya.

Carel hanya menurutinya dengan terpaksa, saat ini Carel tengah duduk di pinggir ranjang dengan tangan yang memeluk guling dengan erat, menyalurkan kekesalannya pada guling.

Arezra terkekeh melihat itu, Carel begitu menggemaskan dengan wajah kesal nan imut miliknya, Arezra menghampiri Carel dengan tangan yang terulur mengusap rambut coklat Carel.

"Baby Lue"

"Apaaa?!" balas Carel sewot, dirinya sangat kesal di tambah perut yang mulai lapar.

Arezra tersenyum, ia mengambil kedua tangan Carel dan mendorongnya pelan hingga terlentang di kasur, dengan cepat Arezra menindihnya dan mengungkungnya tanpa memberi celah sedikit pun untuk Carel melepaskan dirinya.

Carel yang belum siap pun melotot garang dengan kaki yang terus ia gerakan, mencoba untuk melepaskan diri dari Kungkungan Arezra, namun nihil usahanya hanya menguras tenaga saja, kekuatan Carel tak sebanding dengan Arezra.

"Lo apa-apaan sih?" sentak Carel, terlihat raut wajah terkejut serta kesal menjadi satu.

"hm?"

Arezra mendekatkan wajahnya pada leher Carel, mengecupnya dengan pelan dan sesekali menjilatinya.

"A-arez, lepas"

Arezra abai, dia terus menjilat dan mengecupi leher Carel, tiba-tiba Arezra menggigit serta menghisapnya dengan kuat sehingga menimbulkan tanda merah sedikit keunguan pada leher si manis.

"Ahh R-rez" Carel mendorong kedua pundak Arezra agar menghentikan kegiatannya.

Arezra menghentikan kegiatannya, menatap Carel dengan lekat dengan tangan yang mengusap pipi berisi Carel dengan lembut.

"You're mine, baby Lue"

Carel diam tak bergeming, lidahnya terasa kelu untuk menjawab ucapan Arezra, tanpa sadar Carel menganggukan kepalanya hingga membuat Arezra tersenyum dan mencium pipi Carel.

Carel menyadari apa yang Arezra perbuat padanya. "AREEEZ!" pekik Carel tak terima pipinya di cium oleh Arezra.

"Pipi gue gak suci lagi"

"Ingin lagi?" Tanya Arezra, ia kembali menciumi pipi Carel, namun sekarang menciumnya dengan bertubi-tubi.

"AREZRAAA! PIPI GUE JANGAN LO CIUMIN!" Carel berteriak dengan tangan yang menutupi pipinya agar tidak di cium lagi.

Arezra hanya terkekeh, dirinya bangkit lalu berjalan keluar kamar meninggalkan Carel yang masih terdiam mengingat apa yang terjadi dengan dirinya dan juga Arezra barusan.

"Baby Lue?" Carel menunjuk dirinya sendiri kala mengingat panggilan Arezra untuknya.

Sudut bibirnya terangkat menampilkan sebuah senyuman, entah senyuman apa itu tapi sudah jelas bahwa Carel merasa sedikit senang saat ini.

Tiba-tiba suara hujan terdengar di indra pendengarannya, menoleh kearah jendela untuk melihat keadaan di luar sana, terlihat di luar sana hujan yang begitu deras membasahi kota.

Jderr!

Suara guntur mengejutkannya, ingatan-ingatan di masa lalu mulai datang dan menghantui isi pikirannya.

Carel menutup kedua telinganya dengan kedua tangan, lututnya yang ia tekuk menjadi tumpuan kedua tangannya.

Ingatan di masa lalu terus menghantui pikirannya, masa di mana Carel mengalami kejadian yang sangat buruk yang tak pernah hilang di ingatan Carel, tubuhnya mulai bergetar seiring hujan yang semakin deras, dadanya yang mulai sesak dengan air mata yang mulai berjatuhan.

Carel strong boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang