Carel | dua belas

1.7K 95 3
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya? Enjoy reading comfortably
.
.
.
.
.
.
Carel, anak itu kini tengah bersidekap dada, pipinya mengembung kesal dengan mata melirik Arezra sesekali dengan lirikan sinis.

Setelah kejadian dimana Arezra datang ke rumahnya, berakhir dirinya berdiam diri di kamar bersama Arezra, kalau tidak karena neneknya menyuruhnya, ia tidak Sudi mempersilahkan Arezra diam di kamarnya seperti ini.

"Hey, apa kamu tidak pegal berdiri terus dengan sikap yang sama?" Arezra bertanya sembari mendekatkan dirinya pada Carel

Carel dengan cepat memalingkan wajah, dengan bibir yang kini sudah mengerucut kecil.

"Gak!"

Arezra menghela nafas lelah, tangannya menarik Carel dan langsung mengangkat tubuhnya menjadi berada dalam gendongannya.

"Bangsat!, turunin gua" Carel memberontak dalam gendongan koala Arezra, tangannya sibuk memukul-mukul dada Arezra.

Arezra tidak bergeming sama sekali, melainkan mendudukkan dirinya pada kasur lantai milik Carel yang otomatis Carel sekarang berada di pangkuannya.

"Diam, sayang. Kamu gak capek marah-marah terus, hm? Nanti kamu keriput dan cepat tua"

Carel melotot tak terima dengan ucapan Arezra. "Enak aja lo! gua masih muda ya anjir, ga kaya lo udah tua, mesum, cabul, kek setan, hidup lagi"

"Oh ya? Kalo gitu, boleh dong aku cium lagi?" Arezra menaik turunkan alisnya menggoda Carel.

"Apaan sih lo, gak ya. sorry gua lebih suka di cium kucing ketimbang di cium sama lo"

Carel yang hendak bangkit di tahan oleh tangan Arezra yang melingkar kuat pada pinggangnya, Carel berdecak kesal seraya berusaha melepaskan tangan Arezra pada pinggangnya.

"Lepas, gua mau main"

"Di sini mainnya"

"Enggak! awas, lepasin tangan lo dari pinggang gua, Rez"

"Kak"

"Hah?" Carel menatap bingung Arezra mencoba memastikan pendengarannya yang mungkin salah dengar.

"Panggil aku 'Kak' bukan 'Rez'."

Carel menggeleng ribut. "Gak mau, dih ogah banget, lo bukan kakak gue"

"Panggil 'Kak' maka aku akan melepaskan pelukannya"

Carel memutar bola matanya malas. "Kak"

"Lagi"

"Kak"

"Lagi"

"Kak Arez"

"Dalem sayang"

Bugh!

Carel memukul perut Arezra lumayan kuat hingga Arezra meringis pelan menahan sakit pada perutnya, Carel dengan cepat bangkit dari pangkuan Arezra.

"Gak mau lagi gue panggil lo dengan embel-embel 'kakak'."

"Sttt, apa kamu suka sekali memukul orang, baby?." Arezra mengelus perutnya pelan yang masih terasa sedikit nyeri.

"Sudah berapa kali aku mendapatkan pukulan darimu" lanjutnya kembali.

"Salah lo sendiri yang kurang ajar, pertama lo nyium gue, kedua lu itu cabul, ketiga lo suka manggil gue 'sayang' atau gak 'baby'. Makanya gue pukul" Jelas Carel.

"Itu wajar, karena kamu akan menjadi milikku" Ucap Arezra dengan senyuman aneh.

"Milikku, milikku, ndas mu! Noh milikku ada di warung tiga ribu an"

Carel strong boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang