Carel | sepuluh

2.1K 97 0
                                    

Aku dauble update, kira-kira cerita ini tamat sampai part berapa ya?
Anw selamat menikmati ceritanya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Emmm...Jam berapa sih ini?" Carel melihat jam dinding yang kini menunjukkan pukul 10.05 pagi. berarti dia tertidur sekitar 2 jam dari mulai dirinya selesai sarapan.

Carel bangkit dan terduduk sambil mengucek matanya, merasa aneh dan sepi? Ah dia ingat, Arezra. Laki-laki itu tidak ada di kamar. Mungkin pergi, pikirnya.

Dia teringat dengan teman-temannya di sekolah, Melani dan Farrel. Apakah mereka mengkhawatirkannya? Sudah terbilang 2 hari dia tidak masuk sekolah karena laki-laki setan, Arezra. Tanpa sadar dirinya mengatupkan bibirnya dengan pipi mengembung kesal, tangannya meremat sprei lumayan kuat.

"Anjing tu orang, mana ponsel gua gaada lagi. Entah di kemanain ponsel gua sama tu setan, gua kan jadi susah buat ngabarin temen-temen gua"

Dirinya bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju jendela, dirinya berdecak kagum sekaligus kesal saat melihat bahwa rumah yang dia tempati saat ini berada di hutan, meskipun terlihat begitu indah dan asri saat pagi hari seperti ini.

"Gua mau pulang, gua gamau di sini. Menyebalkan, gua mau sekolah mau jajan di kantin, mau ketemu sahabat-sahabat gua, mau jalan-jalan naik motor"

"Kau ingin pulang?"

"Bangsat! Kaget gua setan" umpatnya pelan dengan tubuh menghadap kearah sumber suara yang tiba-tiba datang di saat dirinya melamun dan bergumam seperti tadi, raut wajahnya kian bertambah kesal dengan kepalan tangan yang siap memukul wajah menyebalkan Arezra. Yap, orang itu adalah Arezra.

Arezra hanya mengangkat salah satu alisnya dengan kedua tangan yang dia masukkan kedalam saku celananya, kakinya melangkah mendekati Carel. "Kau ingin pulang?"

Raut kesal Carel perlahan-lahan memudar, kepalan tangan yang tadinya siap untuk membogem wajah Arezra kini meluruh. Mengangguk pelan untuk menjawab pertanyaan Arezra tadi.

Helaan nafas terdengar dari mulut Arezra, dirinya masih belum puas menghabiskan waktu berdua dengan si manis, tetapi dengan melihat raut wajah Carel yang sedikit murung membuatnya tidak tega, mau tidak mau dirinya membiarkan Carel pulang.

"Yauda, kita pulang sekarang" putusnya pelan.

Carel tersenyum sumringah dengan wajah yang antusias, tangannya terulur memegang tangan Arezra tanpa sadar dan menariknya.
"Ayo pulang, ayoooo!"

Arezra tertegun sejenak melihat seberapa antusiasnya si manis untuk pulang, dia pasti sangat merindukan teman-temannya. Hal itu sukses membuat sudut bibir Arezra terangkat.

"Hm, ayo pulang" ucapnya dengan mengimbangi langkah Carel yang terus menariknya keluar dari rumah.

Carel melepas genggaman tangannya pada tangan Arezra, bersidekap dada dengan mata yang tertuju pada Arezra, tiba-tiba salah satu tangannya mengadah pada Arezra, hal itu sukses membuat Arezra bingung.

"Kenapa?"

"Ck, ponsel gue mana? Gua tau ponsel gua ada di lo. Jadi gua minta sekarang balikin, gua mau ngabarin temen-temen gua" jelasnya ketus.

Arezra teringat dan menggelengkan kepalanya pelan, tangannya mengerogoh saku celananya lalu mengambil sesuatu dari dalam sana.
"Ini ponselmu, sudah? mau tetap pulang?" Tanya-nya lembut.

Carel mengambil ponsel yang di berikan oleh Arezra, tersenyum kecil seraya mengangguk. "Humm, mau pulang ayo cepet"

"Iya-iya, tunggu di sini. Aku akan menyalakan mobilnya terlebih dahulu"

Carel strong boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang