Carel | empat belas

1.8K 93 7
                                    

Hello, kalian apa kabar? Maaf ya telat update, astaga aku sibuk banget sampe ga ada waktu buat update.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Di UKS terdapat Carel yang tengah terbaring di berangkar UKS di temani oleh Farel, Farel terduduk di kursi yang berada di samping berangkar Carel.

"Lo kenapa bisa ga makan dulu sih? Jadi pusing kan jadinya, sekarang siapa yang rewel, lo"

Carel melihat kearah Farel sesaat dengan tatapan sayu, berbeda dengan hatinya yang bergerutu kesal.

"Apasih, gue ga rewel ya anjir. kalo bukan karena pengen kabur dari tempat upacara gue ga bakal akting kaya ayu ting-ting begini"

"Humm...maafin Arel, tapi Arel buru-buru makanya ga sempet sarapan" lesu Carel menatap wajah Farel dengan puppy eyesnya

Farel menghela nafas pelan, dirinya pasti akan tak berdaya saat melihat tatapan itu, niat awal mau mengomeli Carel tergantikan rasa tak tega.

"Yaudah, tapi lain kali jangan di ulang lagi rel, lebih baik telat dari pada pusing begini. gimana kalo ga cuman sekadar pusing? gimana kalo sampe sakit?" Farel mengusap rambut Carel dengan lembut, tatapannya lembut dan khawatir.

"Iya..lain kali ga Arel ulangi"

"Good boy"

Carel tersenyum simpul kearah Farel, ini yang di suka oleh dirinya pada Farel, Farel akan bersikap lembut seperti seorang kakak pada adiknya, sifat khawatir dan cerewetnya akan timbul di saat dirinya kenapa-kenapa, meskipun hanya sebuah sandiwara.

Tiba-tiba Carel bangkit dari tidurnya, beralih duduk secara menyamping dengan kedua kaki bergantungan di pinggir berangkar, dirinya menghadap Farel, jarak Farel dan Carel hanya sekitar 10 cm.

"Kenapa, hm?" Farel bertanya seraya mengelus kedua paha Carel pelan.

Carel menggeleng, tangannya ia rentangkan untuk meminta Farel memangkunya seperti koala.

"Duduk?" Cicitnya pelan.

Farel yang paham pun dengan senang hati mengambil badan Carel kemudian menempatkannya pada pangkuan miliknya dengan kaki Carel yang melingkar di pinggang rampingnya.

Ah, Farel suka sifat manja Carel yang hanya datang bersama dirinya seorang, kadang terlintas dari benaknya untuk menjadikan Carel sebagai seseorang yang spesial, tapi Farel menepis jauh-jauh pikiran itu.

Tangannya mengusap rambut Carel dengan satu tangannya lagi yang menepuk-nepuk pantat Carel hingga si empu nyaman dan tertidur.

Duselan manja terasa di leher miliknya, dilihatnya Carel yang sedang mengsusel-dusel wajahnya manja pada lehernya, matanya terpejam dengan bibir yang sedikit berkedut-kedut.

"Fuck, why are you so cute?!" Jerit Farel dalam hatinya, bibirnya ia gigit untuk menahan gemas agar dirinya tidak mengigit pipi bulat itu.

"Mau pulang aja?"

"Gamauuu, mau di sini aja"

"Masih pusing ga? kalo masih pusing pulang aja ya?"

Carel tetap menggeleng, dirinya semakin mendusel-duselkan wajahnya di leher Farel, Farel hanya bisa terkekeh menahan geli merasakan duselan Carel.

"Kiss" celetuk Carel tiba-tiba membuat Farel melotot dan tersedak ludahnya sendiri.

"Hah?!"

Carel mendongak menatap Farel, entah kenapa tiba-tiba sifat manjanya datang secara tiba-tiba tanpa mengingat sandiwaranya yang tengah ia mainkan.

Carel strong boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang