22.

2.8K 196 2
                                    

***

Hari yang dinanti tiba. Hari di mana si kecil akan di keluarkan dari dalam perut Wonwoo melalui jalan operasi. Dan ini adalah kali pertama Wonwoo melakukan operasi ditubuhnya sekaligus kali pertama ia melahirkan seorang anak.

Ayah dan Ibu Jeon sudah datang ke Anyang sejak dua hari yang lalu. Mereka datang menggunakan kereta seperti biasa dan kemudian di jemput oleh Mingyu di stasiun.

"Wonwoo belum merasakan kontraksi?"

"Belum bu.." kata Wonwoo sambil memakan sarapannya. Hari ini Ibu Jeon yang memasak makanan untuk seluruh keluarga. Di bantu oleh Ibu Kim juga.

Sedangkan Mingyu pagi ini hanya bertugas untuk merawat Wonwoo sepanjang waktu. Seperti membantunya mandi, menemaninya di kamar dan berjalan kemanapun si manis mau.

"Tapi setelah sarapan Wonwoo tetap harus segera ke rumah sakit untuk pengecekan dan segala macam" kata Ibu Kim dan diangguki oleh semua orang di meja makan.

"Nanti Ibu dan Ayah mertua berangkat bersama kami dulu saja.. Wonwoo bilang ingin pergi ditemani Ibu dan Ayah" kata Mingyu sembari menemani Wonwoo sarapan di sebelahnya.

Ibu Jeon mengangguk. Sedangkan Ayah Jeon biasa saja.

"Wonu sudah.."

"Tidak dihabiskan?"

"Tidak ingin Hyung.. Kenyang" Cicit Wonwoo sambil menggeleng kecil. Ia tidak berselera makan karena tahu sebentar lagi perutnya akan dibelah. Ugh, menyeramkan.

"Nanti jika lapar lagi bilang em? Hyung carikan makan" Wonwoo mengangguk sambil bergumam 'eung' seperti biasa. Ia kemudian bangkit dan pergi menuju kamarnya.

Mingyu yang melihat kepergian Wonwoo pun segera menyelesaikan makan paginya, lalu ikut menyusul Wonwoo ke dalam kamar.

Sesampainya dikamar, Mingyu melihat Wonwoo tengah memilih baju ganti. Ia terlihat begitu serius memindai isi lemarinya sambil menggaruk perut besarnya.

Wonwoo bilang rasanya sangat gatal. Dan menurut penjelasan Dokter, itu karena kulit perut Wonwoo tertarik semakin kencang seiring dengan ukuran Baby mereka yang semakin besar.

"Sini Hyung carikan.." Wonwoo menurut. Ia pun mendudukkan dirinya di sisi ranjang selagi menunggu Mingyu.

"Pakai kemeja saja.. Supaya tidak ribet saat di periksa. Duh.. Jadi merah-merah begini.. Jangan di garuk terus sayang.." Mingyu mengusap sisi perut Wonwoo yang nampak memerah karena terus di garuk.

Wonwoo menunduk sambil mengerjap lucu. Lalu ia kembali mendongak menatap suaminya. "Hyung nanti temani Wonu di periksa ya?" Wonwoo berujar saat Mingyu mulai memakaikan kemeja besar milik Mingyu ke tubuhnya.

"Nanti jika boleh ya Hyung temani dong"

"Jika tidak boleh, bujuk dokter Kang supaya boleh Hyung~" rengek Wonwoo. Ia tetap menatap suaminya yang masih sibuk mengaitkan kancing kemeja yang digunakannya kini.

Mingyu mengalihkan pandangannya sejenak, sebelum akhirnya kembali fokus dengan kancing kemeja yang di pakai Wonwoo.

"Iya, nanti Hyung coba ya.." Wonwoo mengangguk. Lalu ikut membungkuk guna melihat tangan Mingyu yang merapikan pakaiannya.

TAKDIR [Meanie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang