25.

4.7K 223 9
                                    

***

Seoul, 1 Tahun kemudian

Setahun kemudian, keluarga kecil itu akhirnya memutuskan untuk kembali menetap di Seoul dengan beberapa pertimbangan. Dan rumah di Anyang pun sekarang ganti disewakan agar tidak terbengkalai begitu saja.

Sekarang Minjun sudah berusia 2 tahun. Bayi laki-laki itu semakin aktif dan tidak bisa diam jika baterainya tidak habis—tidur. Dan hal itu cukup melelahkan bagi Wonwoo karena harus membagi atensinya untuk sang bayi dan kegiatannya di rumah.

Untuk sekarang ini, Wonwoo masihlah menjadi suami manis yang berdiam diri dirumah sembari mengurus anaknya. Ia belum melanjutkan pendidikannya. Ia masih ingin menemani Minjun hingga setidaknya bayinya itu berusia 4-5 tahun. Dan Mingyu sendiri juga setuju akan hal itu.

Meskipun Wonwoo sudah punya anak, Mingyu tetap mendukung Wonwoo agar bisa melanjutkan pendidikannya. Ia ingin suaminya itu tetap bisa mewujudkan impian masa mudanya yang terhenti karena ulahnya dulu.

"Baby shark dudududu du du baby shark!" Minjun tertawa riang saat Wonwoo ikut bernyanyi dan menari mengikuti video yang di putar di televisi sembari membersihkan ruang tengah.

Rutinitas pagi si kecil setelah mandi dan sarapan adalah menonton Cocomelon. Supaya saat Wonwoo membersihkan rumah, Minjun tidak rewel. Karena Minjun itu akan sangat anteng jika sudah diputarkan video Cocomelon.

.

Wonwoo menepuk-nepuk pantat Minjun yang tengah tidur sembari menyedot susu botolnya. Si kecil Kim itu sudah kehabisan baterai setelah kembali menghambur-hamburkan mainannya yang sudah Wonwoo rapikan sebelumnya.

Salah satu resiko jika memiliki bayi; rumah tidak akan bisa rapi sepenuhnya.

Drrtt drrtt

"Halo Hyung?"

"Hai sayang! Sedang apa?"

"Menemani anakmu tidur"

"Apa Mingyu kecil nakal hari ini?" Tanya Mingyu sembari terkekeh.

"Seperti biasa.. Kamu harus cepat belikan rak penyimpanan untuk mainan Minjun! Mainannya sudah menumpuk seperti sampah" keluh Wonwoo dengan suara kecil. Ia perlahan bangkit setelah melepas genggaman tangan kecil Minjun dari bajunya.

Mingyu tertawa di ujung sana. Sebenarnya sih Mingyu sudah pesan, tapi barangnya belum sampai karena terjeda hari libur juga.

"Hyung sedang apa?"

"Sedang makan siang. Menguji masakan ke-5 suamiku" Wonwoo terkekeh mendengarnya. Akhir-akhir ini ia memang mulai belajar memasak. Ia bilang ingin membawakan bekal untuk Mingyu seperti suami-suami pada umumnya.

"Bagaimana rasanya?"

"Lebih baik. Rasa kare nya pas, potongan sayurannya juga sudah pas. Hanya saja kurang kental sayang.. Besok-besok kurangi lagi airnya eum? Tapi ini enak kok.. Aku suka. Besok buatkan ini lagi saja! Tapi aku ingin lauk katsu"

Wonwoo mengulum bibirnya malu. Ia senang karena Mingyu selalu menghargai masakannya. Yah, meskipun masakan masih yang standar, tapi Mingyu tetap selalu memujinya.

"Eung! Nanti aku coba lihat tutorial membuat katsunya dulu!" Mingyu terkekeh, dan berujar lembut menanggapi suaminya itu.

"Iya sayang.."

Selagi Mingyu menyantap makan siangnya di sekolah, Wonwoo juga mulai menyiapkan semangkuk nasi dan sisa kare untuknya sendiri di dapur.

Makan siang bersama melalui sambungan telepon adalah salah satu rutinitas yang selalu mereka sempatkan. Itu cukup efektif untuk menghilangkan penat di tengah hari setelah menghabiskan waktu dengan urusan masing-masing.

TAKDIR [Meanie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang