{ 𝔉 } 𝔉𝔦𝔯𝔰𝔱

1K 93 1
                                    

Jika ada typo tolong diingatkan^^

ꨄ︎𝕳𝖆𝖕𝖕𝖞 𝕽𝖊𝖆𝖉𝖎𝖓𝖌ఌ︎

Rintarou mengambil langkah besar memasuki area rooftop disaat bel istirahat pertama berbunyi.

Sampainya dirinya di depan pintu menuju rooftop membuat beberapa anak yang bolos disana langsung membubarkan diri melihat kehadirannya.

"Minggir," ucap Rintarou dengan nada dingin. Lelaki yang sebelumnya duduk di ambang pintu menuju rooftop tersebut langsung pergi beranjak dari tempat tersebut.

Melihat keadaan yang sudah sepi, Rintarou lantas melangkahkan kakinya memasuki area rooftop yang jarang berpenghuni itu.

Namun dugaannya salah. Selain dirinya, ada sosok lain yang menghuni rooftop disaat jam istirahat tiba.

Dahinya mengernyit heran melihat sosok gadis yang tengah berdiri sembari menatap kosong ke arah bawah area sekolah-yakni lapangan.

Rintarou melihatnya pun acuh terhadap apa yang akan dilakukan oleh gadis itu. Itu urusan gadis itu dan bukan urusannya.

'Siapa sih...' Rintarou bertanya dalam benaknya. Matanya dengan sendirinya terfokus menatap sosok gadis dengan surai hitam panjang diikat ekor kuda itu. Tanpa berkedip ia terus menatapnya.

Hingga akhirnya. Matanya berhasil berkedip disaat melihat gadis itu hendak melompat dari rooftop. Dengan sigap Rintarou berlari dan meraih lengan gadis tersebut dan menariknya sampai jatuh terduduk di lantai.

"Lo gila anjir," ucap Rintarou pada gadis itu.

Gadis di depannya itu hanya diam menunduk, menatap lurus alas duduknya sembari mengigit bibirnya resah.

"Lo mau bunuh diri?"

Tanpa aba-aba dagu milik gadis itu diangkat oleh Rintarou sampai iris cokelat miliknya bertemu dengan iris hazel indah milik gadis itu. Rintarou terkesima melihat bola mata indah gadis tersebut.

Sang gadis yang merasa diperhatikan itupun langsung menepis tangan Rintarou yang mencengkram erat di bahu serta lengan miliknya.

"Jangan pegang gue, anjir," ucap gadis tersebut dengan sinis.

Rintarou menaikkan sebelah alisnya sembari melipat kedua tangannya di atas dada dan mendekatkan wajahnya pada wajah sang gadis hingga berjarak beberapa senti. Sudut bibirnya mengangkat, membentuk sebuah senyuman miring khasnya.

"Cewek kayak lo berani juga sama gue."

"Asal kelas mana lo?" tanya Rintarou dengan nada mengejek. Terdengar suara napas diambil secara kasar oleh gadis itu.

"Lo punya hak apa nanya gitu ke gue?" Gadis itu menarik dasi milik Rintarou dengan kasar hingga membuat wajahnya berada tepat di sebelah telinganya.

Telapak tangan gadis tersebut naik menyentuh belakang tengkuk Rintarou. Mengelusnya menggunakan jari telunjuk lentiknya dari atas hingga berhenti tepat pada jakun milik lelaki itu.

Rintarou yang menerima perlakuan diluar pikirannya itu meneguk salivanya kasar. Jantungnya berdegup kencang disaat tubuhnya tiba-tiba saja terjatuh dengan posisi gadis itu berada diatasnya dan membuat mereka berposisi sedikit ambigu.

𝐅𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝 : 𝐒𝐮𝐧𝐚 𝐑𝐢𝐧𝐭𝐚𝐫𝐨𝐮 [ 𝐄𝐍𝐃 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang