{ 𝔉 } 𝔉𝔦𝔣𝔱𝔢𝔢𝔫𝔱𝔥

320 26 7
                                    

Sebelum membaca, vote dulu woy, kalau gak ntar di culik sama jamet nekoma

Typo? Tolong tandai dan ingatkan^^

ꨄ︎𝕳𝖆𝖕𝖕𝖞 𝕽𝖊𝖆𝖉𝖎𝖓𝖌ఌ︎

Anila bak sutera berhembus menerpa tiap inci bumi yang tiada ujung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anila bak sutera berhembus menerpa tiap inci bumi yang tiada ujung. Membawakan tiap-tiap lembaran daun berwarna cokelat itu berjatuhan ke permukaan tanah.

Dua insan yang kini tengah duduk berdampingan, nampak begitu menikmati suasana musim gugur kali ini.

Mulut mereka tiada henti melemparkan tawa dan candaan. Membuat suasana diantara mereka berdua menghangat.

Beginilah pemandangan ketika sedang jatuh cinta.

"Kapan lagi ya kita bisa gini?" Gadis di sebelahnya itu menoleh ke samping. Menatap wajah lelaki yang sama-sama tengah memandanginya.

"Kalau lo udah sembuh total, kita bakalan ke sini lagi," jawab sang lelaki sembari mengelus lembut surai hitam indahnya yang semakin hari semakin menipis. Tapi anehnya, perempuan itu tetap cantik di matanya.

"Janji?"

"Iya."

Keduanya mengaitkan jari kelingking mereka dan mengucapkan sumpah. Jika barang siapa yang tidak bisa menepatinya, maka ia harus mentraktir seharian penuh.

Mereka seperti anak kecil. Tapi ini yang menjadi perantara bahagia mereka di dalam hubungan pertemanan. Walaupun ada pahitnya, namun manisnya selalu bisa menutupinya.

"Kalau lo sembuh, gue janji bakalan beliin bunga yang lo suka," ucap Rintarou yang mengundang kedua alis sang gadis mengangkat.

"Bener nih beliin gue bunga?"

"Iyalah. Lo kira kapan gue bohong?" Rintarou berucap seakan dirinya tak pernah berbohong.

"Siapa tau. Kan laki-laki kerjanya begitu," ucap (Name) sembari mencabuti kelopak bunga yang di petik olehnya.

Kemudian keheningan datang menghampiri mereka. Membiarkan suasana menjadi sepi dan hanya ada suara kendaraan dan angin yang berhembus kencang.

"Rin."

"Manggil doang gue gibeng pala lo."

"Kalau nanti gue mati karena kalah sama penyakit gue gimana?" Lelaki itu hanya bisa terdiam mendengarkan pertanyaan yang dilontarkan sang gadis.

Bibirnya terlihat ragu-ragu untuk menjawab pertanyaan itu. Bukan masalah takut salahnya, tapi ia takut untuk berekspetasi terlalu tinggi terhadap gadis itu.

Bohong yang tak bisa bohong adalah ketika kita mencintai seseorang dalam diam dan tak mau untuk mengungkapkan.

Tak ingin dia di miliki orang lain, sedangkan kita tak mau memberikan

𝐅𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝 : 𝐒𝐮𝐧𝐚 𝐑𝐢𝐧𝐭𝐚𝐫𝐨𝐮 [ 𝐄𝐍𝐃 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang