{ 𝔈 } 𝔈𝔩𝔢𝔳𝔢𝔫𝔱𝔥

287 34 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen jika berkenan^^
Jika ada typo tolong ditandai dan diingatkan, terima kasih^^

ꨄ︎𝕳𝖆𝖕𝖕𝖞 𝕽𝖊𝖆𝖉𝖎𝖓𝖌ఌ︎

Hampir satu bulan berlalu. Banyak perubahan yang terjadi di dalam kehidupan sehari-hari seorang (Name). Siapa pelakunya? Tentu saja adalah seorang lelaki bernama Suna Rintarou. Lelaki yang membawakan perubahan besar di dalam dirinya.

Setelah kian rembulan, akhirnya ia dapat merasakan arti sebuah kehangatan dan juga sebuah kasih sayang yang selalu ia dambakan sewaktu kecil. Semuanya tercapai akhirnya karena lelaki itu.

"Baju mu basah," ucap (Name) melihat kedatangan Rintarou yang baru saja mendapatkan istirahat sejenak dari sang pelatih.

Sosok di hadapan itu yang baru saja latihan keras terduduk di lantai sembari menegak airnya hingga tandas. "Mhmm begitulah," jawab Rintarou tak jelas.

"(Name)? Kau mampir lagi?" Suara lelaki lain itu membuatnya menoleh ke samping, sebelum akhirnya ia melemparkan senyum tipis sembari sedikit membungkuk memberikan hormat.

Yap, dia adalah pelatih klub voli Inarizaki.

Mengerti dengan apa yang menjadi jawaban gadis itu, sang pelatih kemudian membalas senyumnya dan mengangguk, lalu pergi ke sisi lain meninggalkan (Name) dengan Rintarou kembali berdua.

"Kemari sebentar," titah Rintarou yang membuat sang gadis beranjak dari tempatnya.

Dengan perasaan bertanya-tanya, (Name) berjalan mendekat ke arahnya. Kemudian duduk tepat di hadapannya dengan posisi berjongkok.

"Makan ini." Rintarou menyodorkan sebuah mochi yang masih terbungkus rapi. Entah kapan lelaki itu membelinya, namun dengan senang hati (Name) menerimanya.

Nampak wajah bahagia terpancar di wajahnya. Dengan senyumannya yang merekah, ia membuka bungkusnya dan memakannya sebanyak satu biji.

"Oishi..." ucapnya di sela acara mengunyahnya sembari menutup mulutnya dengan telapak tangan.

Melihat hal itu, Rintarou tersenyum tipis seraya mengelap keringat di wajahnya menggunakan handuk kecil yang bertengger di lehernya.

"Katakan 'a', Rin." Yang menerima perintah, langsung membuka mulutnya dan sedetik kemudian sensasi lembut dan kenyal menyentuh permukaan bibirnya. Tak lain, (Name) menyuapinya.

Rintarou awalnya terkejut namun tak lama kemudian tersadar ketika temannya, Miya twins mengusiknya.

"MISI-MISI NYAMUK LEWAT BANG!" ucap Atsumu sembari celingak-celinguk seperti tidak melihat dua objek di tengah-tengah mereka.

"Kok panas di sini panas ya bang? Biasanya juga gak panas gini." Osamu menimpali ucapannya. Sembari menarik-narik bajunya seakan ia benar-benar kepanasan.

Sementara Rintarou dan (Name), keduanya hanya diam. Tapi Rintarou nampak kesal karena ketenangannya harus terganggu dengan dua hama menyebalkan itu. Sedangkan (Name)? Ia tertawa kecil mendengar ucapan mereka berdua.

Mendengar suara tawa kecil itu, Rintarou menatapnya dengan tatapan terkejut tapi kemudian menjadi tenang. Ah, baru pertama kali ia melihat gadis itu tertawa walaupun kecil di hadapan orang-orang.

𝐅𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝 : 𝐒𝐮𝐧𝐚 𝐑𝐢𝐧𝐭𝐚𝐫𝐨𝐮 [ 𝐄𝐍𝐃 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang