72. Bab 23-Bagian 4: Pendekatan Elmi

81 92 45
                                    

***

DILARANG KERAS MELAKUKAN SEGALA BENTUK TINDAKAN PLAGIARISME KARYA DARI PENULIS SEPERTI MENYALIN/MENJIPLAK, MENGUBAH, MENGEDIT, DAN LAIN-LAIN.

CERITA INI SUDAH MENDAPATKAN SERTIFIKAT HAK CIPTA DAN SUDAH DILINDUNGI SESUAI KETENTUAN PERATURAN PER-UNDANG-UNDANGAN.

***

"Jo...Jo tenang...." Elmi menengahi mereka dengan masuk ke tengah-tengah di antara jarak Jo dan Cindy. Elmi menyentuh dada Jo dan dengan lembut membawa Jo menjauh dari Cindy beberapa jarak. Begitu pula Bram yang membawa Cindy melangkah mundur secara pelan-pelan dari Jo.

"Gue ngga terima cewek ini bikin masalah ya sama gue." Ucap Jo pada Elmi dengan volume suara agak tinggi sambil menunjuk Cindy. "Nih cewek udah gue tolong baik-baik tapi malah ngelunjak." Adu Jo kepada Elmi dengan nada tidak terima.

"Aduh...Jo. Maafin dia deh." Ucap Elmi memelas.

Jo mendengus, "Pokoknya elo harus bayar mahal sama apa yang udah elo lakuin ke kita." Kata Jo sambil menunjuk Cindy dengan nada menuntut.

"Emang gue ngapain sih?" kata Cindy setengah berteriak.

Jo yang ditahan Elmi tadi akhirnya menuju Cindy lagi, menarik tangan Cindy dengan kasar sehingga badan Cindy dengan refleks terdorong ke depan menuju Jo. Wajah mereka sekarang hanya beberapa sentimeter saja, Jo menatap Cindy dengan pandangan marah, menekan, dan ingin menguasai dirinya. "Lo harus bayar mahal sama gue." Ucapnya lagi, tangan kanannya mencengkeram tangan Cindy dan tangan kirinya memegang pinggul Cindy agar jarak di antara mereka bisa lebih dekat lagi.

Tubuh Cindy menerima sinyal-sinyal ancaman karena mungkin tindakan lebih lanjut yang akan dilakukan Jo adalah hal yang tidak dia inginkan. Untuk mencegah hal tersebut Cindy menampar wajah Jo dengan keras---ia juga menyelipkan jari-jarinya yang belum ia cuci dengan cepat ke hidung Jo. Wajah Jo yang menerima tamparan dari Cindy menjadi agak berminyak, ada bau-bau ayam lalapan dan ada sedikit sisa-sisa sambal.

Kejadiannya begitu cepat. Jo melepas cengkraman tangan Cindy dan badannya melangkah mundur beberapa jarak ke belakang. Elmi menutup mulutnya karena kaget dan memegang Jo. Jo meraba-raba wajahnya yang kini bau ayam lalapan dan ia merasakan hidungnya agak panas...aroma sambal masuk ke hidungnya dengan menyengat. Jo menatap Cindy dengan ekspresi tidak menyangka. "Berani-beraninya elo ya!"

Cindy menatap Jo dengan ekspresi tidak suka. "Kalo elo mau cium gue paksa, elo harus siap sama konsekuensinya." Ucap Cindy.

"Siapa juga mau cium elo! B*ngs*t!" teriak Jo pada Cindy.

"Udah Jo...udah....." Akhirnya Elmi yang juga dibantu oleh Flo memaksa Jo agar ia segera kembali ke tempat duduk di kantin. Jo pun merasakan sensasi aneh pada hidungnya dengan mengambil banyak tisu untuk mengelap wajahnya yang terkena tamparan aroma ayam lalapan Cindy. Flo dan Kiki menjaga Jo, serta memberikan Jo tissuebasah untuk mengelap wajahnya. Sedangkan Cindy diam menjaga jarak dari Jo. Elmi kemudian berbicara kepada Bagas, Bram dan Cindy, "Sorry. Gue nggak nyangka kalo Jo bakal sampai segininya ke kalian, terutama sama lo Cind." Kata Elmi dengan raut wajah memelas. "Mm...gue harap Lo lupain kejadian ini ya." Pintanya sambil memasang senyum persahabatan di wajahnya.

Cindy menghembuskan nafas, melirik ke arah lain tidak ingin menatap balik pandangan Elmi. Ia mengangkat bahunya, akhirnya menatap Elmi sambil tersenyum datar "Yang salah bukan elo kok. Makasih udah nolong gue tadi pagi." Cindy lalu pergi ke wastafel untuk mencuci tangannya.

"Kalo gitu kita balik ke kelas ya." Kata Bagas pada Elmi. Bagas pun melirik Bram serta memberikan isyarat agar bergegas balik.

"Eh..," Elmi memegang baju Bagas dari belakang dan Bagas pun berbalik.

"Kenapa?" Tanya Bagas.

"Ehh..mmmm..." Elmi tampak salah tingkah dan ia pun memasang senyum manisnya pada Bagas. "Nggak kok, nggak kenapa-kenapa. Hehe." Ucapnya. "Mmm...ya udah see you."

Bagas mengangguk. Bram dan Bagas pun berjalan ke arah Cindy yang sudah mencuci tangannya di wastafel. Mereka bertiga akhirnya pergi ke kelas bersama-sama.

***

Malam hari setelah Cindy mandi shower air hangat, ia memeriksa handphone-nya untuk sekedar melihat-lihat sosial medianya. Notifikasi Linemenyita perhatiannya dan ia pun membuka room chat tersebut.

Elmi: Halo.. 19.46

Elmi: Cind, ini Elmi 19.47

Cindy: Oh hai. Knp? 20.07

Elmi: hehe, ngga kenapa Cin ^^ 20.08

Elmi: sorry banget yah buat yg td 20.08

Cindy: oh..ngga apa2 El JMakasi ud nolongin gw td wktu telat 20.09

Cindy: *send you sticker*

Cindy: lo ngga apa2 kn? 20.10

Cindy: tdi Jo galak bgt makanya gw gampar 20.11

Elmi: gw ngga papa kok. tdi lo jg gpp kn? 20.11

Cindy: ngga papa. Oh iya dpt nomor gue drmn? 20.12

Elmi: dri Bagas. Hehe. 20.12

Elmi: tpi dia pengen biar gw laundry bajunya sih... 20.12

Cindy: what? laundrybajunya yg bersih gak ada noda itu? 20.12

Cindy: gila....knp malah elo yang laundry sih? 20.13

Elmi: ahahaha, ngga apa kok. Jo itu temen gue juga, gw gak keberatan. 2014

Elmi: Udah lah bukan masalah besar 20.14

Cindy: * sad emoticon * 20.16

Elmi: oh iy...lo deket sama bagas sama bram ya? 20.16

Cindy: iya, mereka temen pertama gw sewaktu pindah kesini. 20.17

Cindy: knp? 20.17

Elmi: eh...nanya aja kok. Hehe 20.17

Elmi: lo besok mau makan siang bareng kita? 20.18

Cindy: hmmm....gw liat sikon bsk, biasanya sih gw bawa bekel trs makan di kelas sama temen gw. 20.19

Elmi: oh gitu. Sip. 20.20

Cindy: kabarin gw ttg Jo ya. Gw ga enak sama lo nih. Udh ngerepotin pake isi berantem pula sama dy. 20.21

Elmi: aduh...ngga ush dipikirin. 20.22

Elmi: iya, gw juga sneng kok bisa bantu lo. 20.22

Cindy: makasih bgt ya. Bgt bgt bgt. 20.23

Selama ini Cindy berprasangka bahwa Elmi tidak suka padanya, tapi dilihat dari hari ini ternyata Elmi begitu baik hati. Ia merasa senang akhirnya teman yang ia dapatkan bertambah jumlah, semoga saja nanti ia bisa berbaikan dengan Jo, atau mungkin bisa memberi Jo pelajaran karena sikapnya itu.

Tapi, Cindy mungkin terlalu naif.

***

To be Continued....

AKULAH DIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang