52. Bab 18-Bagian 1: Alby, Brian, Cindy

93 67 37
                                    

Hello...akhirnya author update lagi

Silahkan dibaca ya :D

***

DILARANG KERAS MELAKUKAN SEGALA BENTUK TINDAKAN PLAGIARISME KARYA DARI PENULIS SEPERTI MENYALIN/MENJIPLAK, MENGUBAH, MENGEDIT, DAN LAIN-LAIN.

CERITA INI SUDAH MENDAPATKAN SERTIFIKAT HAK CIPTA DAN SUDAH DILINDUNGI SESUAI KETENTUAN PERATURAN PER-UNDANG-UNDANGAN.

***

Basic white shirt dengangrey short pants. Cindy mengguling-gulingkan badannya di tempat tidur sambil memeluk bantal guling. 

Ia merasa senang dengan outfit santai yang dia pakai dan juga merasa segar setelah mandi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia merasa senang dengan outfit santai yang dia pakai dan juga merasa segar setelah mandi. Perban yang dibalut di kepalanya sudah ia lepas sejak pulang sekolah sore tadi karena mengganggu aktivitasnya, meskipun luka akibat terbentur lapangan basket masih ada dan terasa nyut-nyutan.

Ia mengambil handphone-nya dan kemudian membuka Line. Pukul 19.07. Nomor yang ia dapatkan di kantin tadi sudah disimpan olehnya. Cindy merasa sangat penasaran oleh laki-laki yang membelikannya jus stroberi tadi siang. Sampai saat ini Cindy merasa tidak ada tanda-tanda keracunan setelah meminum jus tersebut, malah justru berterima kasih karena jus itu ada di saat ia tersedak karena makanan. Ia meng-scroll layar handphone-nya dan mendapatkan profil foto laki-laki yang persis sama seperti tadi siang, dan di profil Line itu juga ada tulisan "Brian".

Cindy memperhatikan baik-baik foto tersebut. 'Oh bener kok anak yang tadi.' Batinnya. Ia lalu bangun dan berpikir sejenak.

Aku chat dia gak nih ya? Ucapin Makasi?

Apa pas ketemu langsung aja?

Hm, tapi kapan ketemu lagi?

Eh aku juga gak tau dia, kalo misalkan papasan malah ternyata salah orang?

Arrggghhh....

Cindy menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal dan merebahkan diri kembali dengan kasar di kasur. Otomatis, efek kepalanya yang terbentur lapangan basket, kumat lagi dan Cindy merasa kepalanya kembali sakit. "Ahhh.....sakit......Ya Lord....huhuhuhuhu." rintihnya meratapi kebodohannya sendiri.

Cindy menutup matanya, lalu menarik nafas dan menghembuskannya perlahan. Ia melakukannya selama beberapa kali sehingga ia merasa lebih baik. Setelah itu, ia menengguk beberapa tegukan dari botol minum tumblrdan menaruh di meja dekat kasur. Akhirnya ia merasa sehat kembali. Setidaknya dalam beberapa hari ke depan, ia harus lebih bisa berhati-hati menjaga dan merawat dirinya sendiri.

Masih di tempat tidur, Cindy kembali menatap layar handphone-nya yang masih terpampang foto profil Line Brian. Tanpa pikir panjang lagi, ia memutuskan untuk meng-chat Brian terlebih dahulu. "Toh juga buat ucapin makasih." Ucapnya pada diri sendiri.

Cindy: Halo. 19.20

Cindy:Ini bner ya Brian yang tadi di kantin kasih jus stroberi? 19.20

Sambil menunggu balasan dari Brian, Cindy mengambil laptop Macbook­-nya untuk streaming anime yang belum selesai dia tonton. Anime tersebut bahkan sudah mau release season 2! Cindy merasa, dirinya benar-benar ketinggalan jauh. Apalagi waktu melihat-lihat kegiatan klub sastra Jepang, mereka sudah menonton yang terbaru. Malam ini dia harus nonton sampai selesai. Sekilas, ia melihat handphone-nya lagi dan belum ada balasan dari Brian. Ia pun mengangkat bahu, bersikap bodo amat dan selanjutnya menonton.

Dua puluh lima menit kemudian, setelah Cindy selesai menonton satu episode, ia merenggangkan badannya dan memindahkan laptop dari pangkuannya ke kasur. Ia kembali mengecek chat-chat yang masuk ke handphone-nya. Notif yang paling banyak masuk adalah dari grup kelas, sisanya chat personal Vivien dan Bram. Beberapa juga ada chat dari teman-teman sekolahnya yang dulu. Kemudian, Cindy meng-scroll down lagi ternyata chat-nya sudah dibalas oleh Brian.

Brian: Iya, bener. 19.31

Cindy: Wow, makasih ya ;) 19.47

Brian: Sama-sama 19.47

Setelah itu, Cindy tidak membalas chat lagi. Ia kemudian membuka satu per satu personal chatdari teman-teman serta membalasnya dan membuka chat grup kelas yang semakin lama dan semakin banyak chat-nya. Ia di-mention beberapa kali oleh teman-teman tentang keadaannya apakah sudah membaik, dan Vivien meminta juga di grup bahwa besok diusahakan agar ia bisa hadir latihan drama kembali.

Cindy: Udah baikan kok, guys. 19.48

Cindy: Makasih ya. 19.48

Cindy: *send a photo." 19.49

Cindy membalaschatgrup dan mengirimkan foto selfie dengan pose peace. Anak-anak cewek membalas foto tersebut dengan, "istirahat dulu Cin, jaga kondisi.". sedangkan anak-anak cowok membalas, "gimana kalo besok gue jemput ke rumah Lo?". "Nggak usah, sama gue aja berangkat barengnya.", "Lagi ngapain Cindy?" dan anak-anak cowok saling sahut menyahut satu sama lain dan saling bacot berkomentar mengomentari tanggapan-tanggapan yang satu dan yang lainnya.

Cindy: wkwkkwkwkwwk 19.52

Cindy: Ribut banget nih grup, wkkwkwkwkwk 19.52

Cindy: Gue lanjut nonton anime dulu 19.52

Cindy: @Vivienna Rossa Siap buk bos, gue besok ikut latihan 19.53

Di saat Cindy hendak menutup Line, personal chat Brian muncul lagi bersamaan dengan chat Bram. Bram menanyakan ke Cindy apa besok dia bisa pergi ke sekolah atau perlu tumpangan, dan juga bertanya tentang alamat rumah Cindy. Cindy menjawab bahwa besok dia akan pergi ke sekolah pakai ojollagi dan Bram tidak perlu repot-repot sampai menjemput Cindy ke rumahnya. Setelah berhasil meyakinkan Bram, Cindy pun beralih ke chat personal Brian.

Brian: Makasih ya, udah save nomorku. 19.55

Brian: Elo...yang tadi kena bola di lapangan basket? 19.55

Cindy menepuk dahinya dan menghela nafas panjang. "Kenapa semua orang jadi bicarain aku? Huhuhuhu malu-maluin banget, satu sekolah tahu aku karena kena bola basket." Ucapnya pada diri sendiri.

Cindy: Hahaha, iya. 19.56

Cindy: nggak usah bahas itu lagi ya haha. 19.57

Brian: Skrg gmn? Udh baikan? 19.57

Cindy: Udah kok. Thx ^_^ 19.57

Chat selesai. Cindy melihat lagi foto profil Brian dengan seksama. Kalau diperhatikan lagi dan lagi, Brian memang terlihat tampan. Badannya juga proporsional, dan terlihat seperti anak baik-baik. Tapi entah kenapa Cindy merasa ada perasaan yang mengganggu dirinya tentang cowok ini. Ia pun kemudian membuka pos Line Brian dan membaca satu per satu status yang ditulis oleh cowok yang satu itu. Disana ada permainan gitar acoustic dan suaranya yang merdu, foto seru-seruan bersama teman-temannya, kegiatan liburan, ada juga postingan kata-kata romantis, serta ada juga foto ia memegang piala seperti memenangkan sebuah lomba musik.

***

To be Continued...

AKULAH DIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang