Arigato (END)

3. Ditinggal

Keesokan harinya disaat hendak pergi jalan-jalan Diky kembali dibuat emosi oleh adiknya. "Ky kalo jalan pakai celana dalam. Nanti kalau kulit batang mu terkena resleting mau disunat dua kali?"

"Kan aku udah bilang waktu itu kalau aku belum masukin CD makanya kalau orang ngomong dengerin"

"Kenapa?" Tanya Jaya yang sudah siap dengan pakaian santainya. Begini kah pakaian santai seorang pemimpin perusahaan. Kemeja hitam + blazer warna Milo sepanjang lutut dengan sepatu Loafer hitamnya.

"Kece" ucap Eky memberikan 2 jempol untuk penampilan papanya. Tidak lama Tania datang dengan stelan warna senada namun dia memakai dress berwarna Milo dan legging hitam dengan sepatu boot bertali diatas mata kaki.

"Apa ini? Kalian terlihat seperti menghadiri acara award saja" ucap Diky.

"Sesekali gapapa yakan?" Ucap jaya. Diky juga tidak mau kalah dia memakai sweater full neck putih dengan blazer hitam polos sebagai outher nya. Sementara untuk celana di memilih warna senada dengan sepatu berwarna putih senada

Eky sendiri tidak ambil pusing dia memakai apa yang ada, jujur anak ini tidak begitu jago dalam hal itu dia memilih memakai baju oversize warna biru pastel dengan celana hitam

"Eky kamu serius seperti itu saja?" Tanya papa

"Terus harus gimana pa. Ini udah keren tau nih liat ada rantai-rantai nya juga. Sudah mirip sama sunoo enhypen".

"Ya udah kalau gitu kita pergi". Mereka berjalan-jalan menyusuri kota Tokyo. Menyicipi kuliner dan ke tempat wisata.

Sampai akhirnya di sebuah mall Eky sudah membeli celana dalam baru. Tapi anak itu memilih celana model g-string yang bagian pantat nya tidak tertutupi. Kata Eky kalau lagi kebelet biar lebih gampang ga usah dibuka dulu.

Setelah asik berkeliling ternyata Eky kehilangan jejak orang tua dana kakaknya. Dia segera keluar mall dan mencari keberadaan mereka tetapi tidak ada.

Eky berusaha menelpon tetapi tidak ada yang bisa dihubungi. Akhirnya Eky memutuskan untuk pulang saja ke penginapan menunggu mereka disana.

Sesampainya disana Eky yang mengira mereka masih ada berteriak teriak. "Papa! Mama! Eky beli roti yang berbentuk ikan loh" ucap nya. Setalah itu dia masuk ruang permata kosong. Kamar Eky dan Diky jiga kosong kemudian kamar orang tuanya juga kosong. Kemudian dia melihat ke teras rumah tidak kosong dia melihat ada kopernya disana.

Kemudian datang seseorang menghampiri nya. Eky tau dia salah satu pekerja di penginapan ini. Kemudian orang itu berbicara dalam bahasa Inggris yang untung nya Eky sedikit paham. Dulu waktu di tanyai apakah dia bisa bahasa Inggris Eky selalu menjawab Little-little i can. Atau I can but little-little itu lah yang dia ucapkan.

"Orang yang menginap semalam sudah pergi. Mereka mengirimkan ini untuk anda" ucapnya

Eky segera membuka google translate kemudian menerjemahkan kata-kata orang itu. Dan menerjemahkan kata yang ingin dia ucapkan

"Apa anda tau dimana mereka? Dan ini apa?" Tanya Eky mengambil amplop berwarna coklat muda itu

"Please open. Saya permisi" ucap nya lalu pergi. Ternyata isinya adalah sebuah surat dan beberapa lembar uang.

"Maaf ky, kami terpaksa meninggalkan mu disana sebagai bentuk hukuman dari kenakalan kamu. Papa, mama berharap semoga kamu bisa memperbaiki diri disana, nanti kalau sudah waktunya kami akan jemput kamu kembali. Kami yakin kamu bisa bertahan sampai saat itu tiba. Berjuang lah untuk hidup disana dan berjanjilah jadi anak yang baik dan jangan nakal"

TTD

Papa, Mama

"Huaaaa aku ditinggalin sendirian disini. Papa mama. Eky mau ikut pulang juga kok tega banget sih ninggalin aku disini. Mau ngamuk takut nanti di tebas pake samurai"

Eky duduk di rumput di depan pagar penginapan itu sambil menghentakkan kaki nya seperti anak kecil.

Sementara itu disebuah pesawat. "Pa, apa papa yakin cara ini akan berhasil?" Tanya Tania sangat khawatir dengan Eky.

"Papa yakin. Sabar saja dulu. Kita akan beri waktu dia 2 atau 3 bulan disana. Anak itu harus diberikan efek jera ma. Papa juga menghawatirkan dia. Tapi papa juga khawatir sifat nya itu makin menjadi"

"Tapi kenapa harus di tinggalin di Jepang pa?" Protes Tania lagi. Padahal sebelumnya dia tidak begitu mempermasalahkan tetapi mengingat Eky tidak bisa berbahasa Jepang dan bahasa Inggris nya yang sedikit buruk dia khawatir akan membuat Eky prustasi.

"Gapapa ma. Kita bisa pantau dia kok"

"Bener?"

"Iya ma. Diky punya teman disana"

Hati Tania menjadi sedikit tenang. Dia tau anak nya itu tidak bisa mandiri. Tetapi demi membuat Eky berubah dia harus bersabar.

Eky masih duduk disana. Lelah duduk kemudian dia merebahkan diri. Dia tau rumput disana bersih jadi tidak takut ada kotoran yang bersarang di balik nya.

Sampai suatu ketika dia bosan kemudian memilih untuk membuka YouTube. Sampai tidak sadar seseorang membuka pagar dan mengenai kakinya.

"Aduh kaki ku"

Kemudian muncullah seorang pria yang sedang melihat kearah nya. Lelaki dengan potongan rambut berponi dan sedikit terbelah itu terlihat sangat tampan. Eky yang merasa ditatap langsung mempelotiti pria itu yang malah membuat mata hitam nya membulat lucu.

Kemudian dia mengetik sesuatu dan berniat bertanya kepada lelaki itu. "Kenapa bahasa Jepang" itu lah yang diketikkan Eky di YouTube nya karena dia masih berada di beranda YouTube jadi sekalian saja.

Kemudian muncullah sebuah video tik-tok yang sudah diedit. Menampilkan karakter anime disana. "Oh jadi ini bahasa Jepang nya" gumam Eky. Eky menggunakan headset tanpa kabel saat itu.

"~Oyyyy kiyomasaaa nanda nanda~"

Ucap Eky mengikuti nada dari video yang dia lihat. Kemudian orang didepan nya malah berlalu pergi. Membuat Eky kembali mengatakan "oy kiyomasaaa nanda nanda sampai pria itu memasuki penginapan.

"Apa salah pengucapan ya. Tapi di video memang kayak gini sih"

.
.
.
Tbc