4. Sasaki Sugawara

2.5K 141 0
                                    

Akhirnya Eky memutuskan untuk tetap menginap di sana. Terlebih dia penasaran kepada orang yang dilihatnya tadi. Wajahnya tidak begitu oriental.

"Hallo" sapa Eky tiba-tiba menghampiri lelaki yang sedang menikmati secangkir teh hijau sambil mengetik sesuatu di laptopnya. Kemudian mata Eky tertuju pada id yang bertuliskan nama orang di depan nya

"Sasaki Sugawara" ucap Eky

Lelaki itu menoleh kemudian berbicara padanya dengan bahasa Inggris. Padahal Eky sendiri masih agak susah untuk paham.

"Jadi apa yang kamu inginkan?" Tanya nya

"Em. Can you speak Indonesia?"

"Ya. Kenapa kamu mau apa?" Eky kaget ternyata orang di depan nya cukup fasih berbahasa Indonesia. Fiks Eky harus bersama orang ini.

"Wah kamu bisa bahasa Indonesia. Oke sebelumnya perkenalkan namaku Eky Pratama, panggil saja Eky. Atau kalau mau bisa panggil sayang" Eky terkekeh sendiri sebelum melanjutkan ucapannya. "Kamu di panggil siapa? Sasa, Kiki, Suga atau Wara?"

"Suga" ucapnya.

"Suga ayo berteman denganku. Aku sendirian" ajak Eky dia menggoyangkan lengan Suga.

"Berhenti aku sibuk. Jangan ganggu"

"Wah bahasa indo mu lancar sekali ya"

"..."

"Suga kamu kerja apa?" Eky melihat kearah laptop Suga yang diisi dengan huruf kanji dan bahasa Inggris. Dan Suga langsung menutup laptopnya.

"Pergi. Kamu ganggu"

"Ga mau. Aku mau temenan sama kamu"

"Aku tidak mau"

"Harus mau"

"Urusai!" (Berisik)

Eky terdiam dia tidak mengerti sama sekali bahasa Jepang. Yang dia tau cuma arigato cuma itu saja. Hendak mencari artinya di google tapi hp nya masih di charger alhasil Eky menjawab dengan kalimat yang dia tau saja "arigato" jawab Eky.

Suga mendengar itu kembali melanjutkan pekerjaannya. Akhirnya setelah menyelesaikan semua kerjaan nya Suga berniat untuk berendam agar pikiran nya rileks. Dia sudah cukup lelah dan stress akhir-akhir ini.

Belum sampai 5 menit Suga menikmati ketenangan nya Eky datang dan langsung melompat ke air membuat air nya meluap keluar Eky menyelam dan kemudian langsung muncul kembali, di wajahnya menampilkan ekspresi kaget.

"Ck. Kau ini kenapa sih" tanya Suga merasa ketenangan nya di ganggu.

"Gila penis kamu besar banget. Itu masih setengah bangun tapi udah sebesar ini" tunjuk Eky pada pergelangan tangannya.

"Kenapa milikmu kecil?" Tanya Suga santai seperti tidak masalah orang lain melihat asetnya

"Be-besar. tapi tidak seperti itu. Hei hei Suga bagi tips dong biar bisa jumbo kaya gitu"

"Tips apa?"

"Biar penis aku juga besar!"

Beruntung Eky bicara pakai bahasa Indonesia jadi tidak ada orang yang paham selain Suga karena tamu disana kebanyakan memang orang asli Jepang atau Korea serta turis asing.

"Kamu bisa tidak kalau bicara vulgar tidak usah teriak"

"Vulgar dari mana?"

"Kamu bahkan sudah menyebut nama nya beberapa kali"

"Maksud ku nama ini?" Suga tiba-tiba terkejut saat Eky menyentuh miliknya.

Sama halnya dengan Suga, Eky juga terkejut karena tangan nya refleks menyentuh benda kadang keras kadang lunak itu. "Maaf aku ga sengaja" ucap Ega. Masih terasa di telapak tangannya betapa besar dan berurat nya benda itu.

"Sialan kau. Perhatikan apa yang kau sentuh!"

"Kan aku sudah minta maaf"

Suga segera bangun dan pergi dari area pemandian. Eky juga tidak mengejarnya dia masih canggung akibat kejadian beberapa detik yang lalu entah kenapa rasanya dia ingin menyentuhnya lebih banyak. Apakah tanda-tanda kegay-an Eky sudah muncul?

Eky tidur di kamarnya yang sebelumnya dia sewa. Sesekali dia berpikir apa alasan mereka meninggalkan nya hanya karena itu. Atau alasannya mereka sudah tidak ingin mengurus Eky atau alasannya ingin memberikan Eky kebebasan?

Eky menatap langit-langit kamarnya. Uang yang ditinggalkan mungkin hanya cukup seminggu saja lalu bagaimana dia setelah itu. Nomor orang tua nya tidak bisa dihubungi. Sepertinya Eky sengaja di blok.

"Memang aku nakal banget ya sampai ditinggalin gini?. Elah padahal kak Diky juga begitu waktu sekolah tapi ga ditinggalin di negara orang" gumam Eky.

"Suga sudah tidur belum ya? Aku kesana ah ajak dia ngobrol. Supaya lebih akrab kalau akrab aku bisa numpang dirumah dia hihi"

Eky tau dimana letak kamar Suga karena dia mengikuti lelaki itu kemarin. "Suga. Sudah tidur belum?" Tanya Eky dari luar pintu.

Klakk. Pintu terbuka dan Suga masih belum tidur dia masih sibuk dengan kerjaannya. Eky yang merasa percuma mengajak Suga mengobrol saat dia kerja memilih untuk berbaring di tempat tidur Suga. Sementara Suga yang terlalu sibuk tidak memperhatikan itu, dia hanya tau kalau dia mendengar suara yang tidak asing.

Eky yang sudah mengantuk akhirnya tertidur dengan posisi miring dengan satu kaki yang sejajar perut membuat kimono yang dia pakai tersingkap dibagian paha.

Telpon Suga tiba-tiba berbunyi. Masih dengan dunianya Suga belum sadar ada Eky tidur di ranjang nya. Bicara ditelpon dalam bahasa Jepang

"Besok saya akan kembali. Jadi tolong siapkan meeting pada jam yang sudah ditentukan. Nanti filenya saya kirim ke kamu segera cek dan buat bahan persentasi" ucapnya.

Barulah setelah dia berbalik dia melihat seseorang tertidur dengan nyenyak disana. "Kenapa dia bisa masuk?" Gumam suga kemudian teringat kalau dia tidak mengunci pintu nya tadi

"Hei bangun. Kembali ke kamar mu!" Ucap Suga tetapi Eky tidak juga bangun malah dia berganti posisi membelakangi Suga. Eky tidur tidak sadar baju yang ia pakai tersingkap sampai-sampai menampakan bongkahan pantat yang sedikit terlihat

Mata Suga salah fokus kearah sana. Tetapi dia segera menyingkirkan pikiran kotornya. Kemudian memilih untuk membangunkan Eky dengan cara menepuk pipinya.

"Hah? Aku dimana? Aku siapa?"

Eky terbangun seperti orang linglung karena nyawanya belum terkumpul semua. "Kembali ke kamar mu. Aku mau tidur" ucap Suga.

"Aku tidur disini saja" ucap Eky kemudian kembali merebahkan diri dan kembali tertidur.

"Ck. Aku yakin aku masih straight" ucap Suga dalam hati saat matanya tidak sengaja melihat puting Eky yang mengintip dibalik kimono nya.

.
.
.
Tbc

Arigato (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang