9. Marah?

2.4K 147 0
                                    

"pantas saja kau mau menampung dia. Dia terlihat sangat kawaii" ucap Shima

"Kenapa kau bisa bersama dia?" Tanya Suga pada Shima

"Aku melihat nya duduk sendiri jadi aku menghampiri nya"

"Oni-chan!" Teriak seseorang kearah mereka"

"Maaf aku harus pergi adik ku sudah mencari ku. Bersenang-senang lah kawan" ucap Shima lalu menghampiri adiknya

"Kenapa kau pergi sendiri?"

"..."

"Kenapa kau diam?"

"..."

"Kau tuli?"

"Kau menyebalkan" Eky berdiri dan menjauh dari sana. Dia kesal. Walaupun Suga datang tetapi tetap saja dia merasa kesal.

Sampai lah Eky di sebuah jembatan disana juga ada beberapa orang dan beberapa detik kemudian kembang api dinyalakan. Eky yang melihat itu menatap kagum. Walaupun dia sering menghidupkan kembang api ketika tahun baru atau lebaran di Indonesia tetapi kali ini berbeda orang-orang sengaja berkumpul untuk melihat kembang api di suatu tempat.

Suga juga sudah berdiri disebelah nya. Menatap Eky yang mata nya berbinar melihat kembang api yang terus dinyalakan.

"Aku ketiduran" ucap Suga saat kembang api terakhir di hidupkan.

"Ya sudah lah. Lagian kamu juga datang kan walaupun terlambat"

"Kenapa wajah mu begitu? Marah?"

"Kenapa aku harus marah?"

"Itu terlihat jelas di wajahmu"

"I-itu salah mu sendiri karena ketiduran"

"Hm. Aku lelah, sekarang ayo pulang acaranya sudah selesai"

"Hah sudah selesai ya padahal cantik banget"

Akhirnya Eky pulang dengan Suga. Dan memberitahu Kosuke untuk tidak usah menjemput nya.

"Kenapa sampai minta diantar oleh Kosuke kau tau kan dia sedang bekerja"

"Aku tau. Tapi aku kesal padamu"

"Lain kali jangan melibatkan orang lain. Jika dia tidak dapat memberikan alasan yang kuat bagaimana nasibnya? Bisa saja aku memecatnya"

"Suga"

"Apa?"

"Baka!"

"Ck. Kenapa yang paling bodoh menyebut orang lain dengan sebutan itu. Itu harusnya kata-kata ku"

"Apanya yang bagian mu?"

"Menyebutmu Baka"

"Ngomong-ngomong baka itu artinya apa?"

"Kau mengucapkan nya tanpa tau artinya?"

"Hontoni bakaa!

"Karena kau sering menyebut ku dengan sebutan itu. Aku tau itu artinya tidak bagus jadi aku mengucapkan nya kepadamu"

"Bodoh!"

"Sekarang kau menyebutku bodoh. Sialan!"

"Artinya Bodoh"

"Oh. Kenapa kamu tidak bilang dari tadi"

"Karena kamu bodoh"

Eky memilih untuk membuang mukanya dan melihat keluar kaca mobil. Bisa dia lihat pemandangan kota Jepang dikala malam. Disini lebih banyak orang-orang yang memilih untuk berjalan kaki.

Setelah lama diam Eky akhirnya membuka suara "Suga aku lapar"

"Aku tidak"

"Tapi aku lapar"

Arigato (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang