2. Otw Jepang

3.5K 205 3
                                        

"Eky sudah siap belum barang-barang kamu papa mau cepat ini"

"Sabar pa, ini Eky juga lagi usaha" jawab si pria yang akrab disapa Eky itu. Saat ini dia sedang memasukkan baju-bajunya kedalam koper.

5 menit..... 10 menit.... 15 menit.... 20 menit....
Eky tidak kunjung keluar dari kamar nya sementara sang papa yang menunggu di mobil sudah gelisah karena sebentar lagi jadwal penerbangannya.

"Mama, Diky tolong panggil kan anak itu sudah berapa lama papa nungguin dia".

Tania yang dari tadi melihat pengeluaran keuangan mereka meminta Diky yang sedang menaruh koper ke dalam bagasi mobil.

"Ky kamu ngapain lama banget" ucap Diky.

"Ini loh kak kopernya ga muat"

"Ya jelas ga muat. Kamu ngapain bawa boneka segala. Tinggal itu" Diky menarik boneka panda sebesar 50 cm itu keluar. Dan menarik koper Eky yang memang sudah berisi pakaian.

"Eh kak tunggu CD aku belum aku masukin"

Diky terus berjalan membawa koper itu dan meletakkan nya di bagasi kemudian menarik Eky untuk masuk mobil. Kedua orang tua yang didepan hanya menghela nafas mendapati kelakuan anak mereka yang begitu mengesalkan.

Cerita beralih ketika keluarga ini sudah sampai di Jepang dan menginap disebuah penginapan khas jepang. Eky sangat senang akhirnya dia bisa melihat bunga sakura yang sedang bermekaran pada musim semi ini.

Sementara di lain tempat Jaya, Tania, dan Diky sedang merencanakan sesuatu untuk Eky. Mereka tersenyum saat sudah menemukan rencana apa yang akan mereka gunakan.

"Oke anak-anak mama yang ganteng seperti papa", ucap Tania. Jaya yang mendengar itu sudah grasak grusuk ingin segera bercocok tanam di negeri sakura yang juga dikenal tempat dari kakek Sugiono berasal. "Sekarang kalian mandi kemudian kita akan makan malam"

"Siap mama yang paling cantik sedunia" ucap Eky. Dia bergegas menuju kolam pemandian air panas yang ada di penginapan itu.

"Ah enak banget. Rasanya darahku mengalir dengan dengan lancar seperti WiFi tetangga" ucap Eky cekikikan. Entah bagaimana anak ini sering memakai WiFi tetangga yang dia bobol sandinya padahal rumahnya sendiri sudah ada WiFi.

"Jangan terlalu lama berendam air hangat. Nanti benda yang ada diselengkangan kamu itu menyusut" siapa lagi yang bicara kalau bukan si calon dokter Diky

"Eh seriusan!" Aku mau naik aja kalau gitu berendam air dingin biar dia keras seperti es batu" ucap Eky dengan santainya keluar dari kolam tanpa menggunakan apa-apa. Untungnya Diky seorang yang sabar

"Belum ada riset yang benar tentang itu. Masuk aja lagi ga baik buat darah kamu kalau dari air panas langsung ke air dingin." Akhirnya Eky masuk kembali kedalam kolam.

Disaat Diky memejamkan matanya merelaksasi kan tubuhnya Eky mengajaknya bicara "kak apa jangan-jangan kita ini putra yang tertukar"

"Apa yang kamu bicarakan sih?"

"Iya kak. Soalnya nama aku Eky Pratama yang biasanya kan Pratama itu buat menyatakan kalau dia pertama" ucap Eky

"Engga juga" jawab Diky santai

"Nah nama kakak siapa?"

"Diky Dwi putra" nama kakaknya sendiri aja lupa!" Ucap Diky sedikit ngegas. Dia kesal

"Nah kan Dwi itu artinya dua kak"

"Mungkin kamu duluan yang ditempa, tapi aku yang keluar duluan" ucap Diky ngawur.

"Mana ada gitu kak masa aku 2 tahun diam di dalam perut mama"

"Ya terserah kamu saja. Cepat naik pakai handuk mu" ucap Diky. Eky menurut saja pada kakak yang 2 tahun lebih tua darinya itu.

"Klasik banget ya kak, bentuk rumahnya kayu tapi kokoh banget terus tidur nya juga lesehan gini"

"Ini penginapan tradisional. Papa memang sengaja memilih tempat ini karena ingin benar-benar merasakan budaya Jepang"

"Ih papa ga cinta tanah air Indonesia tercinta" ucap Eky meletakkan tangan nya di dada.

"Ayo kalian berdua. Makan malam nya sudah siap, kalian pakai yukata juga ya" ucap Tania memberikan dua yukata berwarna biru gelap dan biru muda"

"Yukata?" Ucap Eky sambil memegang kain yang diberikan Tania tadi

"Ini baju tradisional Jepang. Kamu tu ya mau ke Jepang tapi ga tau sama sekali tentang Jepang apa sih yang kamu tau?"

"Kakek Sugiono!" Teriak Eky

"ck. Dasar otak bokep, kalau saja aku jurusan dokter bedah sudah ku bedah kepala mu itu. Terus ku cuci otak mu biar bersih bening seperti tanpa kaca"

"Hapal bener sama tuh iklan"

beberapa menit kemudian setelah obrolan kakak beradik yang tidak penting tapi sulit untuk di skip.

Di meja makan. Mereka disuguhkan dengan berbagai makanan khas Jepang sepeti sushi, tempura, udon, telur gulung, kalau Eky menyebut nya Roll egg biar keren, teh hijau, kue matca dan lain sebagainya.

"Gimana kamu suka kan liburan kali ini. Ini hadiah spesial papa untuk kamu" ucap jaya.

"Senang banget pa. Boleh ga pa kita lama-lama di sini?"

"Boleh. Kamu bisa pulang kalau kamu berubah"

"Maksudnya jadi Ultraman pa, Eky sudah sering jadi Ultraman di sekolah dulu. Tapi kata teman-teman lebih mirip Joker padahal Joker itu kan gaada di ceritanya Ultraman"

Diky yang mendengar itu tertawa sambil memegangi perutnya. Adiknya ini walaupun biang rusuh tetapi dia itu bisa dibilang polos tapi kelakuan nya tidak. Mungkin sedikit ke bodoh.

Sementara Jaya tidak melanjutkan perkataannya lagi. Lebih baik dia makan daripada meladeni Eky. Tania hanya bisa tertawa sekaligus sedih karena mulai besok dia akan tidak akan melihat Eky sampai jangka waktu yang belum ditentukan.

.
.
.
Tbc

Arigato (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang