Arigato (END)

14. masalah

"Eky bangun sayang" suara yang terdengar akrab di telinga Eky. Itu suara mamanya. Tapi apakah mamanya di Jepang sekarang, yes mamanya mengunjunginya.

"Mama, Eky dimana ma?"

"Kamu dirumah sayang" Tania memeluk erat tubuh anaknya, sudah lama dia tidak melihat Eky rasanya anaknya ini tambah berlemak.

"Mama kangen banget sama kamu ky"

"Eky juga ma" Eky balas memeluk mamanya, saling melepaskan rindu.

Sesaat kemudian Eky melepas pelukannya, dia melihat ke dinding kamar yang terdapat poster kucing Oren, bukan kah itu kamarnya

"Ma Eky di indo ya?"

"Iya sayang"

"Hiks... Kok Eky di indo sih ma, Suga mana?"

Sebelum nya, Tania sudah di ceritakan oleh Diky tentang keadaan Eky yang sekarang sedang mengandung, dan siapa orang bernama Suga itu

"Dia lagi ngurus kerjaannya, nanti kalau cepat selesai dia bisa langsung nemuin kamu"

"Suga gak bohong kan ma? Nanti dia malah tidak tanggung jawab, kan kasian Reky"

Tania mengerut alisnya"siapa Reky?"

"Nama anak aku ma hehe"

"Belum juga keluar udah di kasih nama" ucap Diky yang baru masuk kamar adiknya.

"Biarin!"

"Papa mana ma?" Tanya Eky

"Papa masih di kantor, tadi sempat kesini tapi kamu masih tidur" jelas Tania

"Oh iya kak. Aku perasaan tidur di Jepang tiba-tiba bangun sudah di Indonesia, aku teleportasi atau bagaimana?"

"Kau kami angkut pake pesawat"

"Sialan. Kenapa ga dibangunin, aku jadi gak bisa lihat awan"

"Mulutnya" tegur Tania.

Kini Eky beserta mama dan kakaknya tengah menikmati cemilan di depan tv. Sambil menunggu Jaya pulang.

"Wah asik banget nih" ucap jaya yang baru datang

"Papa!" Teriak Eky kemudian memeluk papanya

"Kau sudah kembali anak nakal"

"Iya pa, aku kembali buat ngabisin duit papa"

Tukk

Kepala Eky di pukul menggunakan tas kerja yang jaya bawa. "Anak ini"

"Ayo Reky salam sama kakek" ucap Eky sambil memegang perutnya.

"Dia gila pa" ucap Deky

"Tidak heran sih" jawab jaya

"Sudah-sudah ayo kita ke meja makan, papa juga mandi dulu terus makan, terus kita ikeh-ikeh kimochi eh..."

"Wah mama juga tau ya?" Tanya Eky

"Ga. Mama asal bicara saja, ayo duduk"

Jaya tentu saja senang mendengar istrinya berbicara seperti itu, tidak sia-sia nobar jav yang di rekomendasikan oleh Eky pikirnya. Ayah sama anak sama saja.

Mereka makan malam dengan khidmat, berbeda dengan seorang pria yang berada di negeri sakura, yang tampak gelisah karena sedang berada di rumah kakek dan nenek nya.

"Suga kau tau kan keluarga kita tidak ada yang gay?"

"Tau kek"

(Mereka bicara pakai bahasa Jepang ya"

"Lalu kenapa kau jadi seperti itu?"

"Aku tidak tau, yang pasti aku akan bertanggung jawab dengan anak itu"