13. Hamil?

2.8K 127 0
                                        

"ahhh fuckk sugaaa... Enak banget" desah Eky merasakan penis besar Suga yang terus menumbuk prostat nya.

"Sekarang coba kau praktekan suara yang kau dengar dari video porno yang kau lihat tadi" ucap Suga

"Eemmhh.. kimochiihhh"

Dengan cepat Suga mendorong penisnya agar masuk lebih dalam, penis Eky juga ikut bergoyang keatas dan kebawah karena posisi mereka. Eky duduk di pangkuan Suga, dan Suga terus menurun naikan tubuh Eky.

Plakk plakk

Clapp clapp

Suara erotis hasil segema mereka memenuhi ruangan, sangat cabul untuk di dengarkan.

"Akhh... Mau cummm" ucap Eky sambil mengocok penisnya.

"Bersama" ucap Suga mempercepat hentakan nya, kini posisi Eky sudah menungging. Memudahkan Suga menyodoknya lebih dalam.

Kita tinggalkan kemesuman dua orang itu. Beralih pada Diky dan Shima, mereka berdua kini tengah berada di sebuah bar, menikmati suasana kota dengan meminum bir.

"Hei kau jangan terlalu banyak minum" ucap Diky pada Shima yang sudah menghabiskan 4 gelas bir.

"Tidak apa, aku lelah bekerja, jadi biarkan aku melepaskan kelelahan ku dengan minuman" balas Shima.

"Itu tidak baik untuk tenggorokan dan lambung mu, sudah cukup" cegah Diky saat Shima menegak gelas ke limanya

"Hah iya calon dokter" ucap Shima tidak jadi meminum bir nya.

Shima memandangi wajah Diky yang menurutnya cantik. Bahkan pacar nya saja kalah cantik oleh lelaki satu ini.

"Diky kau punya pacar?" Tanya Shima

"Tidak"

"Seriusan?"

"Iya. Kau sendiri?"

"S-belum juga"

"Hm. Ayo balik, sudah mau pagi"

Mereka berdua kemudian menuju sebuah hotel yang di sewa oleh Shima. Hanya untuk tidur saja, tidak melakukan apa-apa.

Pagi harinya Eky terbangun dengan badan yang rasanya remuk, akibat aktivitas panas yang dia dan Suga lakukan tadi malam, merasa mual Eky segera berjalan menuju kamar mandi walaupun menahan lubang nya yang masih terasa perih

Huekk... Huekkk..

Mendengar itu Suga segera bangun dan menuju kamar mandi, melihat Eky yang memuntahkan isi perutnya.

"Kau kenapa?" Tanya Suga

"Aku mual"

"Apa kau masuk angin?"

"Bisa jadi, tapi Suga ada yang aneh?"

"Apa yang aneh?" Tanya Suga dengan serius

"Nasi yang ku makan tadi malam tidak keluar juga, apa dia sudah di produksi oleh usus besar untuk menjadi tai?"

"Ck. Segera bersihkan dirimu" Suga keluar kamar mandi lebih dulu.

Kemudian dia menelepon dokter tidak lupa meminta Shima menyampaikan pada Diky kalau Eky sakit.

Terhitung sudah 4 kali Eky bolak-balik kamar mandi karena merasa mual, dan yang di muntahkan hanyalah lendir.

Tok tok tok....

"Masuk" Suga yang tengah mengoleskan minyak angin ke perut Eky mempersilahkan seseorang untuk masuk.

"Masuk angin?" Tanya dokter

"Tidak tau, kau periksa saja" jawab Suga kemudian memberikan ruang pada dokter untuk memeriksa Eky.

Tidak lama kemudian Diky dan Shima datang. Jika seharusnya seorang kakak akan khawatir adiknya sakit, Diky justru biasa saja.

"Apa keluhan nya?" Tanya dokter pada Eky

"Mual dok, pusing, mau muntah terus, tapi pas muntah makanan nya tidak keluar, sudah ada di usus besar" jawab Eky

Diky yang mendengar itu tertawa terbahak-bahak adik nya itu masih saja konyol.

"Kau tidak ikut memeriksa adikmu?" Tanya Shima

"Tidak. Biarkan dokter yang berpengalaman saja" jawabnya

"Sebentar ya" ucap dokter kemudian mengeluarkan sebuah benda untuk memeriksa perut Eky.

"Saya ke bawah dulu sebentar" ucap dokter. Tidak lama dia kembali membawa sebuah alat untuk memeriksa kehamilan.

"Dok kok bawa itu segala?" Tanya Diky yang tau itu alat USG

"Untuk memastikan pemeriksaan saya" jawab dokter

Mulai lah perut Eky di olesi dengan gel ultrasoun, kemudian mulai meletakan transducer di atas perut Eky.

Terlihat ada seperti gumpalan yang berada disana. "Wah keren dok alatnya, lemak saya sampai kelihatan" ucap Eky

Dokter itu terkekeh kemudian menjawab "itu janin, bukan lemak. Kamu hamil" ucap dokter itu

"Apa?" Ucap Diky.

"Iya, usia kandungannya sekitar 3 Minggu"

"Tapi asik saya laki-laki dok. Coba deh dokter buka celananya ada penis disana meskipun tidak besar!" Ucap Diky

"Ya, adik mu salah satu lelaki yang bisa mengandung, banyak penelitian yang sudah meneliti nya, memang langka tapi ada" jawab dokter itu.

"Hah yang benar saja?" Suara itu milik Suga

"Kau melakukan nya dengan siapa Ky, wanita mana yang kamu sakiti sampai kamu di kutuk seperti itu" ucap Diky

"Ini bukan cerita nanno kak" jawab Eky.

"Lalu dengan siapa kamu membuat nya?"

"Dengan mas Suga" ucap Eky sesekali dia memberikan flying kiss pada Suga

"Oh astaga bro. Selamat ya sebentar lagi kamu jadi bapak" ucap Shima sambil menepuk pundak Suga.

"Astaga Eky. Bagaimana aku harus mengatakan nya pada mama dan papa. Kalau tau masalah mu bertambah seperti ini tidak mungkin mereka menyuruh ku menjemput mu dalam satu bulan"

"Nanti aku yang bilang kak, bagus dong mama sama papa jadi punya cucu. Pasti lucu seperti ku" ucap Eky sambil mengelus perutnya

"Bisa kalian keluar sebentar" pinta Suga pada mereka

"Ayo, ajak Shima pada Diky, dokter juga sudah keluar"

"Suga kamu akan jadi papa dan aku jadi mama" ucap Eky

"Kau. Apa kau tidak khawatir sama sekali!"

"Kenapa aku harus khawatir?"

"Hei apa kau tidak malu, kau lelaki tapi bisa hamil?"

"Tidak. Dokter bilang aku orang yang langka"

"Astaga, dengar. Ini cukup sulit bagiku, aku akan bertanggung jawab, tapi kau harus pulang dulu"

"Maksudmu apa?"

"Kau pulang lah ke Indonesia, aku akan menyelesaikan urusan ku disini, baru aku menyusul mu kesana"

"Gila. Tidak mau, itu hanya modus mu saja, apa sebenarnya kau tidak mau bertanggung jawab?"

"Aku akan bertanggung jawab. Tapi aku harus menjelaskan dulu pada ibu dan ayahku!"

"Hiks. Jahat... Kau memarahi ku hiksss... Huwee"

"Sialan. Jangan menangis, aku tidak memarahi mu"

"Kau bilang aku sialan hueeee"

"Maaf. Sudah jangan menangis, kau ikut saja dulu dengan kakak mu ke Indonesia ya"

Setelah menjelaskan semuanya pada Diky, suga meminta Diky untuk membawa Eky pulang duluan bukan tidak ingin bertanggung jawab, tapi ada hal yang dia takutkan kalau Eky masih di sini.

"Baiklah, aku paham. Tapi awas saja kalau kau tidak mau bertanggung jawab!" Ucap Diky

"Aku pasti" ucap Suga. Sekarang mereka membawa Eky yang sedang tertidur ke pesawat pribadi Suga.

Bersiap terbang ke Indonesia

.
.
.
Tbc

Arigato (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang