CDL: Patah

31 1 0
                                    

"Mencoba untuk ikhlas melepas mu itu sulit. Aku harus berperang dengan diriku sendiri untuk bisa melupakan mu. Yang lebih perih lagi, aku harus melihatmu bahagia bersama orang yang aku sayangi."

*•Cinta Dalam Luka•*

Pagi ini, di kediaman keluarga Nalendra, ruang makan terlihat ramai tidak seperti biasanya. Hanya kehadiran, bukan suara ricuh yang membuat keadaan menjadi ramai.

Semua anggota keluarga sudah berkumpul, duduk tenang di tempat duduk masing masing. Hanya satu orang yang belum terlihat keberadaanya.

Anak tengan keluarga Nalendra itu selalu saja membuat masalah. Setelah kabur dari rumahnya kemarin, bukannya meminta maaf dan membujuk Diana, Saka malah tak ambil pusing dengan ancaman yang Mamanya berikan. Lihat sekarang! Laki laki itu justru sibuk dengan mimpi indahnya dibandingkan sarapan pagi bersama keluarga.

Sudah Diana peringatkan kemarin untuk menghadap dirinya beserta kartu kartu kesayangan laki laki itu. Namun sampai saat ini anak laki lakinya itu belum juga terlihat.

Membangunkan Saka di pagi hari sudah menjadi rutinitas setiap harinya. Tidak pernah bosan bosan Diana menjadi alarm Saka di pagi hari, tapi anaknya itu masih juga belum berubah. Entah sampai kapan Saka akan sadar.

"Saka mana Ma?" Tanya Dion_Suami Diana.

"Saka siapa ya? Mama ga kenal" balas Diana ketus. Sontak yang lain tertawa mendengar jawaban yang Diana lontarkan.

Terkecuali Syahil, laki laki itu hanya diam sembari fokus menyantap makanannya.

"Bagus Tante, Kia suka gaya Tante" jari jempolnya mengacung tegak seolah setuju dengan penuturan sang Tante.

"Apasi bocil ikutan aja" sungut Diva. Gadis itu sepertinya tidak pernah menyukai Kia sedikitpun. Apapun yang Kia lakukan dan ucapkan selalu salah di mata dan pendengaran Diva.

"Lo ada masalah apasi sama gue?. Kayaknya dari awal kenal kaya ga suka gitu sama gue" tuding Kia menatap lekat sepupunya itu.

Diva mendengus "mau gue suka atau ga sama lo itu urusan gue"

Mulut mungil kia kembali terbuka, ingin kembali membalas ucapan Diva. Sebelum itu terjadi, Diana segera melerai perdebatan di antara keduanya "Terus aja lanjuti terus!!. Ga usah makan sekalian" kesal Diana.

"Hehe bercanda Te"

Akhirnya mereka kembali fokus menghabiskan makanan masing masing. Keheningan pun kembali mendominasi di ruang makan yang tidak terlalu besar ini.

Sampai ketika terdengar suara seseorang memasukin ruang makan dan atensi mereka pun beralih menatap kehadiran orang tersebut.

"SELAMAT PAGI RAKYAT RAKYAT KU. SAKA IS COMEBACK"

"Eh anak pungut udah dateng. Silahkan ambil makanannya dan makan di dapur ya" sapa Kia sembari tersenyum jahil.

"Nyenyenye eh"

Saka terpaku. Laki laki itu mengucek matanya memastikan apakah yang ia lihat itu benar atau salah.

"SAFI. L-LO DI SINI?" Teriak Saka.

Cinta Dalam LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang