24

92 5 0
                                    

"LO PADA NGAPA SI, RIBUT DI TAMAN!!" Ucap Gishel lalu berjalan kearah mereka.

"Kalian ada masalah?!" Tanya Gishel.

"Permasalahan kecil" Jawab Jashen kemudian menghela nafasnya agar emosinya reda.

"Kalau ada masalah selesain dengan kepala dingin!" Ucap Gishel menasehati mereka berdua.

"Iyaa, tapi masalah nya ini sama Jashen dan Kanza" Ucap Carry.

"Ada masalah apa lo berdua?" Tanya Gishel kepada Jashen.

"Masalah kecil juga" Ucap Jashen cuek.

"Ya ampun permasalahan kecil juga kalian besar besarin kayak anak anak!" Ucap Gishel.

"Ya maaf" Ucap mereka berdua.

"Ya kalian lah minta maaf satu sama lain, terus lo Jashen minta maaf ke Kanza juga" Ucap Gishel.

"Maafin aku ya sayang" Ucap Jashen meminta maaf menggunakan kata sayang.

"Iya aku juga minta maaf sayang" Ucap Carry balik.

"Siniii peyukkk" Ucap Jashen melenggarkan tangannya. Carry pun jalan pelan dan Jashen menarik Carry kedalam pelukannya.

"Anjing, ujung ujungnya gue jadi nyamuk" Gumam Gishel kesal, bisa bisanya mereka berdua berpelukan di depan orang jombloh.

"Thanks ya, udah mau bilangin kita berdua" Ucap Jashen melepaskan pelukannya.

"Janji kita ga bakal kayak anak anak lagi" Ucap Carry.

"Nah gitu dong, kan kalian udah gede udah kuliah. Seharusnya jan kek anak anak" Balas Gishel.

"Bener kata lo Gis" Ucap Jashen.

"Sekarang lo minta maaf sama Kanza" Ucap Gishel menyuruh Jashen.

"Iya iya deh" Ucap Jashen dan menarik tangan Carry untuk balik ke tempat tadi.

"Yaelah gini amat jadi jomblo" Batin Gishel merutuki dirinya.

"Za gue minta maaf" Ucap Jashen yang sudah berada di aula tadi.

"Ya udah gue maafin" Balas Kanza.

"Sorry ya tadi gue ngegaplok duluan" Ucap Jashen memasang muka sendu.

"Iyaa elahh santai, terus muka lo jangan kek gitu, gue jadi geli" Balas Kanza, dengan ekpresi muka Jashen yang sendu seperti itu merasa geli, karna kayak sinetron sinetron gitu.

"Hehehhe" Ucap Jashen tertawa pelan.

"Dah akur kah?" Tanya Gishel yang baru saja sampai di aula.

"Udah" Kompak Kanza dan Jashen.

"Bagus bagus bagus" Puji Gishel menepuk nepuk tangannya.

"Ya dong" Ucap kompak mereka berdua lagi.

"Kalian emang bener² sahabat dah, saling kompak" Ucap Jishe.

"Jadi gue sama lo itu gimana Jis?" Tanya Carry kepada Jishe.

"Lo adalah sahabat terbaik gue" Jawab Jishe kemudian memeluk Carry.

Carry yang mendengar itu sangat senang bahwa dirinya adalah yang terbaik buat Jishe.

"Sama, lo juga adalah sahabat terbaik gue yang pernah gue temuin" Ucap Carry lalu melepas pelukannya dan memegang kedua pundak Jishe menatapnya dengan lembut.

"Thankss udah mau jadi bestiee gue" Ucap Jishe.

"Thanks juga buat lo" Balas Carry tersenyum.

"Hangat kali ya borr suasananya" Ucap Gishel senyum senyum melihat keadaan yang di depannya ini.

"Hangatnya persahabatan" Ucap Jashen merangkul Kanza.

"Yapss betull" Ucap Carry dan ngerangkul Jishe.

"Kita sahabat ga Ze?" Tanya Gishel kepada Zelyn. Zelyn mengangguk dan tersenyum.

"Kita berdua juga sahabatan" Ucap Zelyn mengelus rambut Gishel.

"HIHIHI" Cekikik Gishel.

Mereka pun berpelukan seperti Teletubbies, Jashen, Carry, Jishe, Kanza dan juga Gishel sama Zelyn berpelukan bersama.

"Semoga pertemanan kita gini terus yaa" Ucap Gishel berharap.

"Yoii, ga akan pernah putus hubungan pertemanan kita" Tambah Kanza.

"Semoga ajaa" Ucap Zelyn karena tau salah satu dari persahabatan ada yang melibatkan perasaan akan membuat perpecahan.

"Yaudah yok gess mau ke kantin atau ke mana dulu?, Ini kan jam istirahat?" Tanya Gishel.

"Ke kantin kuyy, gue laper banget nih" Ucap Jishe mendengar perutnya yang berkerocongan meminta makan.

"YOK LAH!" Seru Kanza.

Mereka pindah ke kantin dan duduk.

"Gue yang mesen yakk" Ucap Kanza.

"Ikut dongg" Ucap Jishe yang ingin ikut.

"Gass, ngikut bae lo" Ucap Kanza.

"Ya bodo" Balas Jishe.

"Kalian mau mesen apa?" Tanya Kanza.

"Gue mau mesen mie, sama es teh manis" Ucap Jashen.

"Lo pada?" Tanya Kanza.

"Samain aja" Ucap mereka.

"Kalau Carry pesenin sayuran ajah" Ucap Jashen melarang Carry memakan mie.

"Enak aja, gue mie aja Za" Ucap Carry.

"Ga boleh makan mie kamu!" Omel Jashen.

"Seterah aku dong" Ucap Carry tak peduli.

"Pok-" Ucap Jashen yang terpotong oleh Kanza.

"Udah loe berdua jangan ribut anjing!, biarin aja napa si Carry makan mie" Ucap Kanza memotong pembicaraan Jashen.

"Noh dengerin noh" Ucap Carry.

"Hmmm, yaudah" Ucap Jashen.

"Nanti kamu mau latihan basket?" Tanya Carry kepada Jashen.

"Iya, karna kan aku ikut ekstrakulikuler jadi harus latihan" Balas Jashen.

"Kalau masalah pulang kamu bareng mereka bertiga ini aja" Ucap Jashen menyebut yang ia maksud adalah Gishel, Kanza, dan Jishe.

"Masalah pulang gampang" Balas Carry.

"Kamu fokus dulu sama latihan kamu" Ucap Carry lagi.

"Tapi aku ga mau kalo ga ada kamu, rasanya ga semangat" Ucap Jashen lesu.

"Jadinya kamu mau aku tungguin sampe kamu selesai latihan?" Tanya Carry.

"YESS!!" Balas Jashen dengan lantang.

"Hahaha so cutee, nanti aku tungguin kamu yah" Ucap Carry mengelus pipi Jashen.

"YEASSS BABYY!!" Ucap Jashen lalu mendekat dan memeluk Carry dari belakang karna ada kursi.

"Anjirt bngst bisa bisanya uwu uwuan!, gue jadi cemburu kan" Batin Zelyn.

"Ayo bisa pelan pelan move on!" Batin Zelyn lagi menyemangati dirinya untuk move on dari Jashen.

Bersambung...

maap gess lagi ga ada ide, tapi tangan suka gatel pen ngetik. Dan makasihh kalau sudah vote!.

Less Fortunate [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang