Less Fortunate [END]

30

"i-iya dah" Ucap Jishe meng iyakan.

"Gitu dong" Balas Carry.

"WOY ANJG, GUE TENDANG BOKONGLU TAPI TAKUT LU TAMBAH SAKIT!" Ucap Jashen menantang Kanza.

"GILEE, GUE GA SELEMAH ITU BROWW!!" Balas Kanza

"YOK GELUD MA GUA!!"

"AYOK LAH GASS!!!!"

Ucap mereka berdua dan mulai terjadi kegelud an yang hakiki.

"UDAH BANGKAIII!!, JANGAN RIBUT LO BERDUAA!" Ucap Jishe melerai mereka berdua.

"DIEM, LO GA USAH IKUT CAMPUR CABE!" Ucap Kanza dan Jishe berbarengan menatap muka Jishe sekilas, lalu mulai ribut lagi.

"ANJINGG, NI DUA BOCAH!" Ucap Jishe, kemudian menjewer kuping mereka satu persatu.

"AWSSSSSS!!!" Suara ringisan mereka berdua.

"SAKITT BANGSAY!!" Ucap Kanza memegang tangan Jishe untuk melepaskan jeweran Jishe.

"JANGAN JEWER GUE SU!" Ucap Jashen lalu melepaskan juga.

Akhirnya mereka berdua menyudahi perkelahian mereka, Carry yang tadinya diam hanya menonton kemudian pun ikut mengomeli mereka berdua. Saat sudah selesai perkara hal kecil, mereka masuk ke kelasnya masing masing.

Pov Jashen, Kanza.

"Sakit banget kah Za?" Tanya Jashen melihat bokongnya Kanza sekilas.

"Ga!"

"Ya iyalah, lo make nanya!" Lanjut Kanza dengan ketus.

"Weisss gue cuman nanya, jangan sampe kita gelud lagi" Ucap Jashen yang bergaya seperti orang yang siap siap untuk menonjok.

Kanza hanya melihat nya sekilas lalu mengalihkan pandangannya ke tembok.

"Yaelah,,, nanti lu mau ronsen?" Tanya Jashen.

"Iya, nanti gue sama Jishe mau ronsen" Jawab Kanza.

"Acieeee!!!" Ucap Jashen mengcie ciekan Kanza.

"Bacot!" Ketus Kanza sambil menyomot mulut Jashen.

"Anjing lu!" Balas Jashen.

Pov End.

Pov Carry, Jishe.

Kelas mereka kini sangat hening.

"Ini ngapa anj!" Ucap Jishe heran.

"LO SEMUA PADA NGANTUK YE?!" Teriak Jishe.

Semuanya mengangguk kecuali Carry, ia menatap Jishe dengan tatapan mematikan. Jishe yang tak sengaja melihat tatapan nya pun terdiam.

"G-ga usah natap gue kek gitu napa" Ucap Jishe dengan pelan namun juga dengan gugup.

"Makanya, biarin aja udah!" Balas Carry.

Jishe mengangguk dan membiarkan mereka mau seperti apapun kayang ataupun tidur tak peduli.

Pov End.

--------

Saat kelas sudah selesai dan telah boleh pulang.

Cting...

Ctingg..

"Ini kenapa si, bunyi mulu nih hp" Ucap Carry lalu mengambil handphone dari sakunya dan mengecek siapakah orang itu.

"Nomor yang ga di kenal" Batin Carry membaca bahwa kontak itu tak ada namanya.

+62*********

: Woe, lo sadar dong. Lo itu sama Jashen ga akan pernah bersatu.

: Mending lo putus sama Jashen.

Carry menatap layar hpnya dengan mengangkat alisnya heran. Ada hubungan apa dirinya dan Jashen sama orang yang nomornya ga di kenal ini?.

Lo siapa deh? :

: Ga usah banyak tanya, mending lo
ikutin saran gue

Ya lo siapa?!, Seenaknya nyuruh gue : buat putus dari Jashen!!

: INTINYA LO PUTUSIN DIA!!

Carry bingung ia harus bagaimana di lain hal itu memang benar, tapi ia tak ingin kehilangan sosok yang sangat ia cintai.

Dengan perlahan Carry meremas handphonenya, mukanya mulai memerah, air matanya mulai mengalir. Yang di ucapkan orang itu benar, bagaimanapun ia tak bisa bersatu dengan Jashen.

"Hai cantikk!!" Sapa Jashen yang tiba tiba datang entah dari mana.

"E-eh" Kaget Carry karna Jashen menyapanya di wakth yang salah. Ia pun mengelap air matanya.

"Pulang bareng yuk!" Ajak Jashen kemudian ia memegang tangan Carry. Saat ingin berjalan, Carry menahannya.

Jashen berbalik, menatapnya dengan heran.

"Kenapa?" Tanya Jashen.

Carry menggeleng.

"Kamu kenapa?" Tanya Jashen lagi kali ini ia memegang kedua bahu Carry.

Lagi lagi Carry hanya menggeleng.

"A-aku mau p-putus..." Ucap Carry terbata bata karna menahan tangisnya.

"H-HAH?!"

Jashen membelalakan matanya, kenapa Carry mengatakan 'putus', ia tak menyangka, mengapa harus sekarang?, Di saat dirinya benar benar  kecewa pas permasalahan kesalah pahaman kemarin?.

Bersambung..

Maaf yaa gaess udah jarang up, pengennya bikin cerita baru lagi. Cuman mau namatin yang ini dulu.

Omong² makasihh yang sudah votingg!