29

101 4 0
                                    

Happy Readingg

-
-
-
-
-
-

"Aku mau bawa kamu ke, Oyo..." Lanjut Xyandra yang beralih menatap muka Raely.

Raely yang dengar itu melototkan matanya kaget.

"APAAA?!!, LO MAU BAWA GUE KE OYO?!!!" Ucap Raely sambil berteriak.

"Calm down baby" Ucap Xyandra mendekati Raely dan mengelus pucuk kepalanya.

Glupp..

Raely tak berkutik lagi, ia benar benar deg deg an saat ini. Apalagi dengan Xyandra yang jaraknya sangat dekat.

"Kita hanya menginap tidak melakukan apa² disana" Ucap Xyandra berbisik di kuping kanan Raely.

Ia merinding, semua badannya menegang karna bisikkan Xyandra.

Brukk

Raely mendorong Xyandra sampai ia terduduk lagi di tempat pengemudi. Lalu Raely berbalik dan berusaha keras untuk membuka pintu mobil.

Namun usahanya sia sia, pintunya sudah di kunci oleh Xyandra, jadi ia tak bisa kabur kemana mana.

Keringat Raely sudah mulai berjatuhan, ia bingung dirinya harus berbuat apa untuk membawa dirinya kabur.

Xyandra kembali mendekat dan mengunci pergerakan Raely.

"Don't run away baby, you can't run away from me." Ucap Xyandra dengan pelan, kemudian ia tersenyum.

"Anjing!!" Batin Raely tak ingin menatap muka Xyandra.

"Remember that!" Ucap Xyandra.

------

"Huum" Desah lelah Jashen.

Jashen melihat kesebelahnya ada Carry yang sudah tertidur karna capek abis melakukan hal yang tadi.

"Kamu pasti lelah" Batin Jashen menatap Carry.

Jashen mengelus rambut Carry dengan penuh kasih sayang.

"Maaf kalau aku mainnya terlalu bar bar" Batin Jashen lagi.

Kemudian ia mengecup dahi Carry. Dan ia tertidur.

-------

"Jis,,, bokong gue sakitt" Ucap Kanza mengeluh.

Sekarang Jishe dan Kanza sedang berdua di mobil. Berjalan pulang sehabis dari rumah sakit.

"Sorry ya gara gara gue..." Ucap Jishe lesu.

"Gapapa kok, namanya juga udah kejadian" Ucap Kanza senyum menatap muka Jishe .

*FLASHBACK ON

"Kanza kenapa dok?" Tanya Jishe kepada dokter, yang kini berada di ruangan dokter tersebut.

"Kanza hanya mengalami kerusakan sedikit pada tulang belakangnya atau bokongnya, yang harus di sembuhkan bukan hanya dengan obat saja, tetapi ia harus periksa dan juga kerumah sakit untuk menyembuhkan nya." Ujar Dokter panjang lebar menjelaskan.

"Begitu ya dok" Ucap Jishe menunduk sekilas.

"Jadi untuk obat nya ini resepnya" Ucap Dokter memberikan resep obat.

"Baik Dok, terimakasih ya Dok" Ucap Jishe kemudian mengambil dan keluar dari ruangan.

"Sorry Za gara gara gue" Batin Jishe, perlahan lahan ia menangis.

*FLASHBACK OFF

"Jadi lo harus check up yaa, gue bakal temenin" Ucap Jishe menatap Kanza sekilas dengan tersenyum.

"Thanks ya Jis, lo udah mau nemenin" Ucap Kanza.

"Sama sama, gue kan sahabat lo jadi gue harus nemenin lo sampe sembuh dan kita bisa main lagi bareng Jashen dan Carry" Ucap Jishe.

Mereka berdua pun selama di perjalanan diisi oleh canda tawa.

------

Skipp Saat Pagi Dan Di Tempat Kampus.

"HAHAHAHA, KAMU LUCU BANGETT" Ucap Jashen tertawa gemes, mengunyel pipi Carry.

"KAMU!!" Ucap Carry kesal pipinya di unyel unyel

"JANGAN NGUYEL NGUYEL PIPI AKU!!" Omel Carry.

"Hehehe, ga lagi" Ucap Jashen takut.

"Eoh?" Heran Jashen matanya beralih menatap 2 seseorang baru saja keluar dari mobil.

"Kenapa hon?" Tanya Carry lalu mengikuti apa yang Jashen lihat.

"Itu kan Jishe sama Kanza" Ucap Carry, Jashen langsung berlari ke arah Jishe, Kanza.

"Tumben kalian berdua berangkat bareng" Ucap Jashen kepada Jishe.

"Ya, kemarin dia abis jatuh" Ucap Jishe.

"Hah?, Za lu jatuh kenapa?" Tanya Jashen.

"Hanya jatuh biasa" Jawab Kanza.

Jashen mengerutkan dahinya dan mengangkat satu alisnya. Ia tak percaya jika hanya jatuh biasa.

"JIS!, INI KANZA GAPAPA KAN?!, DIA GA LUKA KAN?!" Jashen berteriak khawatir.

"Mana yang sakit?!!, Mana yang sakit?!" Tanya Jashen sambil mengecek satu persatu apa ada luka atau tidak.

"Haishh" Desah Kanza mengacak rambutnya dengan pelan.

"Ga ada, cuman bokong gue yang sakit!" Jawab Kanza frustasi, jika sahabatnya khawatir jangan terlalu heboh seperti ini.

Jashen terdiam memasang ekpresi mukanya yang tak bisa di mengerti oleh mereka berdua. Terlihat abstrak.

"Udah yaa!, Lo jangan ngecek badan gue lagi!" Ucap Kanza lagi.

Jashen mengangguk ngerti.

"Kanza?!, Kalian berdua engga papa?" Tanya Carry yang ada di sebelah Jashen.

"Yap, cuman Kanza aja nih yang bokongnya sakit" Jawab Jishe.

"AAAAA, CEPET SEMBUH KANZAA CHANN!!" Ucap Jashen lalu tanpa aba aba memeluk Kanza sampai hampir terjatuh kebelakang.

"ANJENGGGG!!!!!" Kaget Kanza sekaligus ia merasakan rasa sakit pada bokongnya akibat Jashen memeluknya terlalu erat dan tiba tiba.

Jishe dan Carry hanya menatap mereka berdua.

"Mungkin sehabis ini akan terjadi keributan" Batin Jishe mengangkat bahunya acuh.

"Nanti lo harus pisahin" Ucap Carry pelan kepada Jishe.

"Ga mau, lo aja" Balas Jishe.

"!!!!"

Carry menatap Jishe dengan tajamnya.

"E-eoh..."

Bersambung...

Maaf yaa jarang up, lagi mikirin alurnya sekaligus kemarin agak sibuk.

Thank you for voting!!

Less Fortunate [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang