"KAMU SERIUS?!" Ucap Jashen dengan sendu.
Carry mengangguk dan menundukkan kepalanya, tak berani melihat ekspresi muka Jashen.
"KAMU GA BOHONG KAN?!" Tanya Jashen sambil menggoyangkan bahunya pelan.
"AKU GA SALAH DENGER?" Ucap Jashen meyakinkan bahwa ia salah dengar perkataan Carry.
"I-ini beneran" Ucap Carry dengan suara orang menahan nangis.
"K-kamu serius?" Tanya Jashen lagi. Kini tangan nya bergetar dan suaranya pun juga bergetar.
"AKU SERIUS!" Ucap Carry sedikit meninggikan suaranya. Lalu Carry berani menatap muka Jashen, dengan tatapan sendu namun berbeda dengan penglihatan Jashen.
"Aku ga nyangka!" Ucap Jashen.
"Aku ga nyangka!!!" Ucap Jashen kata yang sama.
"Maafin aku, tapi aku mau kita hanya sebagai sahabat. Kita ga akan bisa bersatu sampai kapan pun." Ucap Carry.
"Aku pengen kita hanya jadi sahabat, walaupun aku masih nyaman dan mencintaimu." Ucap Carry lagi, saat ini tangisannya pecah tak bisa di tahan lagi. Carry pun menatap lekat mata Jashen.
Kini Jashen yang menundukkan kepalanya. Ia masih mencerna apa yang di katakan Carry, dan ia nunduk juga untuk menahan tangisannya.
"Maafin aku Jas" Ucap Carry lembut walau ia sedang menangis, kemudian memegang pundak belakang Jashen.
"Aku benar benar kecewa sama kamu Ca!" Ucap Jashen, ia kembali mendongak dan menatap muka Carry lalu Jashen pergi begitu saja. Meninggalkan Carry sendirian disana.
"Aku harap kamu mau hubungannya kita hanya sekedar sahabat Jas.." Batin Carry menatap kepergian Jashen.
Carry berjalan ke arah tempat pemberhentian bus. Namun beberapa menit kemudian tak ada bus yang datang, keadaan pun perlahan lahan mendung akan turunnya hujan.
Ia melihat kanan kiri tapi tak ada tanda tandanya bus akan datang. Rintik rintik hujan mulai turun, membutuhkan waktu 5 menit saja sudah deras.
"Duh ini gue pulang gimana ya" Batin Carry meratapi nasibnya, tak ada bus, apalagi sekarang hujan deras.
Tinn.. Tinn... Tinnn...
Carry mendengar ada kelakson motor, ia pun menengok, setelah menengok ia pun membatin.
"Loh itukan Jashen?" Itulah isi batin Carry.
"BURUU NAIK!!!" Teriak Jashen karna kepalanya tertutup oleh helm.
Carry pun mendekat, Jashen langsung mengasih jas hujan kepada Carry.
"Kok ada di lo?" Tanya Carry.
"Iyaa tadi gue kerumah lu buat ngambil jas hujan" Ucap Jashen.
"Tapi ko lo tau?" Ucap Carry.
"Nanti gue jelasin, buru pake!!!" Ucap Jashen.
Carry pun menurut dan memakai jas hujan, lalu menaiki motor Jashen yang agak tinggi itu.
Jashen menjalankan motornya dengan kecepatan sedang, sejak di perjalanan mereka hanya diam diaman. Karna hal tadi.
Sampai di perkarangan rumah Carry.
"Udah nyampe" Ucap Jashen.
Setelah Jashen mengatakan itu, Carry pun turun kemudian melepas jas hujan dan memberikan ke Jashen.
"Thanks yah, udah mau nganterin gue" Ucap Carry tersenyum.
"Sama sama, soal jas hujan nanti gue jelasin di chat" Ucap Jashen.
"Gue pamit dulu ya" Ucap Jashen lagi.
"Iyaaa, hati hatii yaa" Balas Carry.
Jashen pun pergi dari perkarangan rumah Carry, menuju ke kost annya. Saat di perjalanan Jashen membatin ia bingung karna hari ini ada sedih dan bahagia.
"Mungkin gue akan ngubur perasaan ini dalam dalam demi persahabatan yang Carry inginkan" Batin Jashen.
"Untuk kedepannya, hubungan gue akan tetap sahabat sama dia" Gumam Jashen lalu tersenyum miris dengan kisah percintaannya.
Pov Carry.
"Maaf Jas, kalau aku udah bikin kamu berharap. Tapi ini kenyataannya, kenyataannya kita menjadi sahabat walau saling mencintai satu sama lain." Ucap Carry.
"Hubungan kita untuk kedepannya hanya sebagai sahabat, tidak lebih."
"Maaf juga kalau udah bikin kamu kecewa..."
Pov Carry End.
TAMAT...
Yuhuuu tamattt!!, Kiraa kira tamatin atau lanjutin yaa??, kalau tamat mau lanjut cerita yang baru.
MAKASIH YAA UDAH VOTEE DARI AWAL CERITAA, THANKSS BANGETT UWUU

KAMU SEDANG MEMBACA
Less Fortunate [END]
Ficção Geral[SEDANG DIREVISI] !!CERITA TENTANG GIRL LOVES ATAU LESBI!, Bagi yang homophobic silahkan skip! Menceritakan seorang Jashendra Aliandra yang selalu gagal dalam soal percintaan. Disaat hari harinya sudah tak ingin merasakan cinta. Ia malah merasakan c...