Bonus

420 10 0
                                        


"Duh gue, laper banget" Ucap Kanza. Kanza saat ini berada di rumah Jishe, ia sedang menginap karna ortunya sedang keluar kota.

"Jis,, masakin gue sesuatu dong" Ucap Kanza di dekat kuping Jishe. Ia menggoyang kan bahunya dengan pelan.

"Eungg... lo mau makan?" Suara kecil Jishe ketika ia baru bangun tidur.

"Iya"

"Hmm, di dalam kulkas ada nugget, kalau mau lo masak aja sendiri" Ucap Jishe kecil.

"Masakin"

"Masak sendiri lah!" Ucap Jishe sedikit menaikkan nada suaranya.

"Weiss, yodah gue masak sendiri aja" Ucap Kanza lalu berdiri dan keluar dari kamar Jishe, ia berjalan gontai karna ngantuk. Jishe membalas ucapan Kanza hanya sebuah deheman.

-----

Oi oi, ada pesan nih. BALES COK JAN SO NGARTIS!!!.

"Anjingg!, ngagetin gue bae. Salah pilih nada dering nih" Ucap Jashen kaget karna notif hpnya tiba tiba bunyi.

Jashen mengambil hpnya dan membuka notif tersebut. Ternyata pesan dari Carry, Jashen bingung kok Carry mengirim pesan kepadanya. Tanpa berfikir terlalu panjang, ia balas pesan Carry.

Saat beberapa menit berlalu, kini Jashen sudah selesai berchatan dengan Carry.

Raut muka Jashen sedih brutal, karena sehabis chatan dengan Carry tadi. Carry mengatakan perasaannya, ia senang dan sedih, tapi kebanyakan sedihnya. Ia melihat isi chat lagi tersebut.

Moodnya hancur pada malam ini, sangat benar benar hancur.

Moodnya hancur pada malam ini, sangat benar benar hancur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Itulah isi chatan mereka berdua. Meskipun mereka sakit hati, tetapi mereka tetap pada pendirian mereka. Bukan mereka, lebih tepatnya pendirian Carry.

Saat ini Carry juga sedang bersedih, ia bingung keadaan menjadi seperti ini. Seharusnya mereka tak bertemu, pasti tak ada kejadian seperti ini.

Mereka berdua benar benar hancur, perasaan sendiri, bahkan perasaan orang lain.

Bagimana sikap mereka saat ketemu?, dan bagaimana juga reaksi Kanza dan Jishe bahwa mereka telah putus, apalagi Kanza adalah fans dalam hubungan mereka. Sangat mendukung.

Malam hari yang diisi penuh kesedihan untuk mereka berdua.

Keesokan Harinya..

"Yoww ma mennnnnnn" Sapa Kanza kepada Jashen. Namun Kanza mengubah ekspresi wajahnya menjadi bingung, ia melihat ekpresi Jashen yang terlalu tak bersemangat, tampak lesu.

"Kenapa lo?, belom makan Jas?" Tanya Kanza.

"Gue, udah sarapan tadi" Jawab Jashen lesu.

"Tapi kenapa lo keliatan ga bersemangat?" Tanya Kanza lagi.

"Gue gapapa" Jawab Jashen.

Tiba tiba perhatian Jashen mengarah ke arah dimana Carry berada. Saat ini Carry bersama Jishe yang sedang melihat mading.

Carry berbalik badan, Jashen yang menyadari itu langsung beralih ke pandangan yang lain.

Carry juga sadar bahwa Jashen habis melihat dirinya. Ia pun bergerak dan mengajak Jishe untuk balik kekelasnya segera.

Kanza yang bingung dengan situasi ini, hanya mengikuti sorot mata Jashen.

"Bro?" Panggil Kanza sambil menepuk pelan bahu kanan Jashen.

"Eh?" Sadar Jashen.

"Ada masalah?" Tanya Kanza.

"Ga kok, udah gue bilang gapapa, ga ada masalah. It's okay" Ucap Jashen lalu tersenyum menandakkan baik baik saja.

"Gue bakal kelihatan baik baik aja di depan Kanza apalagi Jishe, dan juga orang yang gue cintai, yaitu Carry.." Batin luruh Jashen.

End....

Mayan gaes, ada ide buat bonus cerita ini. Kalau agak kurang ga jelas maaf kan yaa gaes, ini pertama kalinya saya bikin ceritaa.

Thankss for voting!!

Less Fortunate [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang