Not Her (END)

Part 3

Keesokan paginya, Lily tersenyum karena berada di lift yang sama dengan Zean dan Ken, dan lima orang asing lainnya.

"Sebutin username IG lo dong, si Dea minta," Ujar Ken pada Zean

Lily mendengar semuanya, matanya melebar dia segera merogoh ponselnya untuk mengetik username IG Zean

"Kan dia tau IG gue, kenapa minta lagi?" Tanya Zean

"Ga tau, cepetan dia udah spam gue!"

Zean menghela nafas, dia segera menyebutkan username instagramnya, Lily dengan gerakan secepat kilatnya juga ikut mencari username itu.

Setelah keluar dari lift, Zean melihat Lily, dia terlambat menyadari keberadaan gadis itu

"Ah sial," Batin Zean

"Lah, bukannya namanya Adi? Perasaan kemaren di aplikasi ojol namanya Adi deh, ahh ga perduli yang penting gue tau IG nya, yey, wah ganteng banget sih kak," Monolog Lily, hanya lima foto yang tersedia di feed Instagram Zean

Pertama, fotonya sewaktu kecil dengan Ken, dia menandai Ken di postingan itu. Kedua, foto keluarga besarnya. Ketiga, fotonya bersama dengan teman SMA. Keempat, fotonya sendiri di sebuah café. Dan yang terakhir sekaligus terbaru, fotonya bersama dengan seorang gadis di depan mobil sport merah, tidak ada username yang ditandai di foto tersebut.

"Kayaknya kak Zean udah punya pacar, cantik banget lagi," Gumam Lily

"Kenapa lo langsung nyimpulin kalo mereka pacaran?" Tanya Dinda secara tiba-tiba

"Astaga Din, kaget gue," Ujar Lily, dia segera menyembunyikan ponselnya

"Sorry, coba lihat," Dinda mengambil ponsel Lily dan memperhatikan feed Instagram Zean

"Oh karena nih cewek ga ada di foto keluarga yang ini?" Tanya Dinda, dijawab Lily dengan anggukan ringan

"Gue sering lihat nih cowok di kantin fakultas, lo suka sama dia?"

Lily mengangguk polos, "Hm, dia ganteng banget kan? Awas kalo lo nikung gue!" Tegas Lily

"Anjirlah, ga bakal kok tenang aja," Ucapan Lily membuat Dinda terkekeh

"Tapi lo yakin dia bakal suka balik sama lo? Bukannya ngehina lo ya Ly, tapi dia itu ganteng banget lho, kayak oppa oppa Korea lo itu, daripada lo sakit hati mending perhatiin di sekitar lo aja," Tutur Dinda, dia menepuk pundak Lily lalu pergi ke sebuah bangku kosong dan bersiap untuk kelas pertama

"Di sekitar gue? Maksud lo apa, hah?" Tanya Lily, Dinda hanya menjawab dengan senyuman tipis

"Sakit hati banget dengarnya, tapi ucapan Dinda emang benar," Batin Lily, dia juga segera memfokuskan diri untuk kelas pertama karena dosen sudah memasuki ruangan kelas

Seusainya kelas, Zean menarik tangan Lily ke tempat sepi. Lily sangat sangat kaget terhadap situasi itu.

"Kak---"

"Kak? Gue ga punya adek kayak lo! Gue cuman mau bilang, tentang kemaren lupain!" Tegas Zean dengan ekspresi yang mampu membuat orang merasa terintimidasi

"Tentang kemaren? Maksutnya gimana kak?"

"Yang kemaren gue jadi ojol, lupain! Anggap ga pernah terjadi. Kalo lo sempat ngomongin hal itu ke oranglain, lo bakal tau akibatnya!"

" Emang kenapa kak?"

"Gosah banyak nanya, lakuin aja kayak yang gue bilang!" Zean segera meninggalkan Lily sambil memperhatikan sekitar, untuk memastikan tidak ada yang melihat

Tangan dan kaki Lily bergetar, dia memutuskan untuk duduk di lantai. Dia sangat takut mengingat ekspresi Zean saat berbicara dengannya.

"Lo darimana woi? Ayo cepat, gue udah laper banget!" Ketus Ken

Zean tidak menjawab, dia segera memasuki mobil dan mereka bergegas pergi, meninggalkan area kampus.

"3L," Bisik Santa di telinga Lily sehingga membuat Lily merinding

"Lemah, Letih, Lesu, lo kenapa?" Tanya Santa

"Mau beli PC terbaru BTS tapi ga ada uang, lo mau ga nyumbangin ginjal lo sama gue?" Goda Lily sekaligus mengalihkan perhatian Santa

"Kalo gue ngasih tau lo, lo pasti marahin gue karena suka sama dia," Batin Lily tersenyum kusut

"Maaf bestie, ginjal gue hanya milik Sehun seorang, eak anjay geli sendiri gue hahaha," Ucap Santa, Lily tertawa mendengar itu

Mereka memutuskan untuk pergi ke indomaret bersama, Lily ingin berbelanja makanan pedas untuk meredakan stress sedangkan Santa ingin membeli pembalut.

Setelah selesai belanja dan pulang ke kos-an, Lily memutuskan untuk mandi lalu menonton drama korea untuk mengalihkan pikirannya dari Zean.

###