Part 31

2 0 0
                                    

Keesokan harinya...

"Akhir-akhir ini kalian jarang kelihatan, ngapain aja?" Tanya Dea

"Banyak tugas," Jawab Ken dan Zean dengan serentak

"Sok sibuk, kalian punya pacar ya?" Tanya Dea lagi

"Awas aja kalo kalian berdua nikung gue," Tegas Dea, dia melirik dua sahabatnya itu dan bergegas pergi

"Lo mau kemana?" Tanya Zean

"Panggilan alam," Teriak Dea yang sedang berlari menuju kamar mandi

"Kenapa lo ga ngaku sama dia kalo lagi pacaran sama Lily?" Tanya Ken

"Trus lo kenapa ga ngaku kalo lagi deket sama Dinda?" Tanya Zean balik

"Gue takut dia marah," Jelas Ken

"Yaudah sama!" Ketus Zean

Drrt drrt

Ponsel Zean berbunyi dan dia segera mengangkatnya

"Zean, temenin gue ke toko buku yuk," Ajak Lily

"Gue ga bisa, lagi ada urusan sama Ken dan Dea," Jelas Zean

"Ohh gitu, okedeh," Timpal Lily

"Lo ga marah kan?" Tanya Zean memastikan

"Engga lah," Ujar Lily

"Okay, hati-hati ya," Ucap Zean, Lily berdeham dan langsung mengakhiri panggilan tersebut

"Kenapa lo ga pergi aja, toh disini kita ga ngapa-ngapain," Bisik Ken yang mendengar semua percakapan mereka

"Si Dea nanti ngambek kalo gue pergi, bisa curiga nanti dia," Jelas Zean

"Iya juga sih, tapi---"

"Kalian lagi bahas apa?" Tanya Dea, dia mendekati dua sahabatnya itu

"Lo kenapa lama banget, sakit perut?" Tanya Ken mengalihkan pembicaraan

"Hm, mules," Ucap Dea sembari memegangi perutnya

"Ayo ke rumah sakit, gue anter," Ajak Zean

"Yaelah, gue belom selesai ngomong lho, gue sakit perut karena lagi datang bulan," Ujar Dea

Ken dan Zean saling melempar tatapan kikuk satu sama lain

"Mau makan pizza ga? Gue tiba-tiba pengen itu," Ujar Dea

"Boleh," Ujar Ken, Zean menganggukkan kepalanya juga

Dea segera memesan makanan tersebut melalui sebuah aplikasi di ponselnya

Drrt Drrt

Ponsel Lily bergetar yang menunjukkan seseorang telah menghubunginya, dia langsung mengangkatnya

"Gimana kabar mu nak, kenapa jarang nelepon ke rumah?" Tanya Doni, ayah Lily

"Aku sehat pa, maaf pa aku banyak tugas akhir-akhir ini, kalo disana gimana kabarnya?" Tanya Lily balik

"Disini sehat kok, ini mama kamu pengen ngomong"

"Halo Lily," Sapa Jelita, ibu Lily

"Halo ma"

"Nanti kalo udah libur langsung pulang ya, kita ada acara keluarga," Jelas Jelita

"Iya ma, ngapain juga Lily lama-lama disini, pengen cepet-cepet pulang bisa bisa makan masakan mama lagi," Ujar Lily

"Iya nanti kalo kamu pulang mama masakin makanan kesukaan kamu," Tambah Jelita

"Woi jangan lupa beliin PS 5 sama gue," Tegas Faldi, adik Lily

"Lah nih bocah, kenapa gue harus mau coba," Bantah Lily

"Kalo lo ga beli gue aduin ke mama sama papa kalo lo punya pacar," Ancam Faldi

"Ha?"

"Apa, kaget kan lo karena gue tau. Gue screenshoot semua jadi jangan macam-macam," Tegas Faldi

"Astaga nih anak, yaudah transfer nanti gue cari," Ujar Lily dengan terpaksa

"Ya pake uang lo lah, kalo pake uang gue mending online," Timpal Faldi

"Itu mahal lho, gue ga punya uang!"

"Yaudah berhubung gue baik, gue bayarin setengah," Pinta Faldi

"Tetep mahal oon!" Ketus Lily

"Is yodah lo aja yang bayar semua, lo ngerusak mood gue aja," Bentak Faldi

"Astaga, iya iya, kita setengah-setengah, cepet transfer biar gue bisa langsung nyari. Awas kalo lo ingkar janji!" Tegas Lily

"Tenang, percaya sama gue," Balas Faldi, panggilan itu segera berakhir

Lily mengirim foto PlayStation 5 yang dia dapat dari internet ke grup teman sekelasnya

Chat

Lily : "Beli PS 5 yang bagus dimana, kalian tau ga?"

Santa : "Sejak kapan lo ngegame?"

Dinda : "Mall mungkin, btw untuk apa tuh?"

Lily : "Untuk adek gue"

Andi : "Gue tau tempatnya, gimana, mau gue temenin beli?"

Jihan : "Ehem ehem"

Lily : "@Andi sriusan? Makasih banyak"

Kenzo : "@Jihan kenapa lo, keselek telor?"

Merry : "Ngakak hahaha"

Jihan : "Bacot lo @Kenzo anjink!"

###

Not Her (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang