Part 6

5 1 0
                                    

Setibanya di rumah, Zean langsung menyambut Dea.

"Lo kenapa nekat bawa mobil hah? Kan lo punya supir, gue laporin ke om Cevin baru tau rasa," Celetuk Zean

"Lo ga capek ngomel mulu? Giliran di kampus diam kayak orang bego, minggir!"

Dea mendorong tubuh Zean yang menghalangi jalannya, setelah itu dia segera bergegas naik ke kamarnya.

"Lo tadi pulang bareng siapa?" Tanya Zean, dia memutuskan untuk duduk di sebuah sofa di kamar Dea

"Bareng temen," Jawab Dea, dia sedang asyik membersihkan wajahnya menggunakan kapas

"Temen yang mana? Gue kenal semua temen lo," Ketus Zean

"Temen baru, anak tari. Oh iya, dia jurusan akuntansi baru semester dua, namanya Lily," Jelas Dea sambil sesekali memperhatikan Zean dari cermin

"Lily? Yang style nya kayak anak kampung itu? Rambutnya sebahu, trus---"

"Lo kenal?" Tanya Dea

"Maybe," Zean menganggukkan kepalanya

"Untung ada dia, kalo engga gue bakalan kesepian banget di mobil," Terang Dea dengan senyuman tipis

Zean memperhatikan itu dan mulai mengingat Lily

"Oh iya kemaren kenapa lo tiba-tiba minta username IG gue ke si Ken? Kita kan udah temenan di IG"

"Gue kemaren ngechat si Ken pake nomor temen, nah gue lupa buat hapus nomornya, temen gue jahil, and kayaknya dia suka sama lo," Tutur Dea, Zean menganggukkan kepalanya mengerti

"Gue mau mandi, go out!" Tegas Dea sambil membuka pintu kamar, tangan kanannya diarahkan ke pintu seolah mempersilahkan Zean keluar

"Gue pulang aja si mami udah ribut," Zean menunjukkan layar HP nya yang penuh dengan pesan ibunya

"Yaudah hati-hati"

Zean tersenyum, dia mencubit pipi Dea dan segera berlari sebelum Dea meluncurkan serangan balas dendam.

"Kayaknya Lily cocok deh sama tuh anak," Batin Dea sambil tersenyum geli

Keesokan paginya, seperti biasa Lily menuju kampus dengan berjalan kaki. Sebuah mobil berhenti disamping nya dan membunyikan klakson sehingga dia menghentikan langkahnya.

"Masuk"

"Hah?" Lily heran

"Hahoh hahoh, masuk gue bilang!" Tegas Zean

Lily menuruti ucapan Zean, dia membuka pintu mobil

"STOP!!!"

"Lo pikir gue supir pribadi lo, hah? Sini duduk di depan," Ketus Zean dengan mata sinisnya

Lily menelan salivanya karena terlalu gugup.

"Gue takut kakak marah kalo gue inisiatif duduk di depan," Jelas Lily setelah duduk

Zean mulai menyetir, "Gue lebih marah kalo lo duduk di belakang," Balas Zean

"Kakak mau ngomong sesuatu?" Tanya Lily

"Gue udah bilangkan, gue ga punya adek kayak lo!" Tegas Zean

"Oh okay, lo mau ngomong apa?"

"Makasih karena udah nemenin Dea pulang," Ucap Zean dengan nada serius

Lily terkejut mendengar kalimat itu

"Kenapa bilang makasih? Harusnya gue yang makasih karena kak Dea mau nganterin sampe ke depan rumah," Jelas Lily, dia mengalihkan pandangannya ke luar jendela

"Pokoknya makasih! And one more, maaf karena kemaren gue nyipratin air ke lo, gue ga sengaja!" Tutur Zean

"Hah? Bukannya itu teman kakak? Eh teman lo? Kemaren dia bilang, itu mobilnya, jadi kenapa lo yang---"

"Itu gue, kebetulan kemaren gue make mobil dia ke kampus," Jelas Zean

Lily ber-oh ria, dia tersenyum karena senang mendengar ucapan Zean saat mengucapkan kata terimakasih dan maaf. Zean memperhatikan senyuman Lily dan tanpa dia sadari diapun ikut tersenyum.

"Iya, gue maafin. Tapi ada syaratnya," Ucap Lily, sebuah ide muncul di otaknya

"Syarat? Lo gila?" Tanya Zean dengan nada kesalnya

"Yaudah kalo ga mau"

"Ck lo nyebelin banget ya, apa syaratnya?" Tanya Zean, mereka sudah memasuki lingkungan kampus

"Em bagi nomor WA lo, trus mutualan di IG yuk, terus yang terakhir hmm udah itu aja," Lily tersenyum sambil memberikan ponselnya pada Zean yang berhenti menyetir karena mereka sudah tiba di parkiran fakultas

"Lo banyak maunya ya!"

Lily tertawa

"Jangan ketawa, lo jelek!" Zean meraih ponsel Lily dan segera memberikan semua yang diminta gadis itu

"Nyebelin," Gumam Lily

"Lo stalking IG gue?" Tanya Zean setelah memperhatikan riwayat pencarian Lily di aplikasi Instagram

Lily terkejut, dia segera merebut ponselnya dan keluar dari mobil

"Nanti follback ya kak," Lily berlari menuju kelasnya

"Freak"

Zean mengambil tasnya dari kursi belakang lalu segera berjalan menuju kelas. Sebuah notif tentang Lily yang telah mengikutinya di Instagram masuk, Zean langsung menekan follow back. Setelah masuk lift, dia memutuskan untuk melihat-lihat feed instagram Lily. Lagi-lagi sebuah senyuman terbit di bibir tipisnya.

###

Not Her (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang