Part 36

3 0 0
                                    

"Kenapa kalian harus nganterin gue pulang coba?" Tanya Lily

Hari ini adalah hari dimana Lily akan pulang kampung. Dia bersama dengan Dinda, Kesya, Jihan, dan Andi sedang berada di terminal bus.

"Permisi pak, kenapa ga berangkat juga? Kan jadwalnya jam 9 pagi," Jelas Lily pada seorang pegawai bus disana

"Keberangkatannya ditunda jadi sore jam 4," Jelas pria tersebut lalu bergegas pergi

"Ha?"

"Yodah kerumah gue aja dulu, darisini rumah gue dekat. Kalo ke kosan lo kan udah kejauhan," Tutur Kesya

"Ha setuju tuh, mana mobil lo?" Tanya Jihan, dia mengangkat beberapa barang Lily

"Ayo ayo," Andi juga ikut membantu membawa

Setelah melewati dua persimpangan, mereka pun tiba.

"Lo tinggal sendiri disini?" Tanya Dinda

"Sebenarnya rumah ini bukan rumah utama, rumah asli gue di belakang kampus. Disini ada dua bibi yang bantu ngebersihin, jaga-jaga kalo papi gue ada dinas di kantor depan," Jelas Kesya

"Jadi bibi lo ada dimana?" Tanya Jihan

"Udah pulang tadi, lewat pintu samping," Jelas Kesya

"Oh yang itu, gue lihat!" Sahut Dinda

"Semangat banget lo," Timpal Jihan

"Ly, lo kenapa diam mulu?" Tanya Andi

"Perut gue sakit, kamar mandi ada dimana?" Tanya Lily, Kesya pun menemaninya kesana

"Lo haid?" Tanya Kesya

"Iya, kenapa harus hari ini coba, gue pulang hari ini lagi," Ujar Lily

"Bentar gue ambilin pembalut," Kesya berlari mencari benda tersebut dan setelah mendapatkannya dia langsung memberikannya pada Lily

"Lo keringatan lho, perut lo sakit ya?" Tebak Kesya

"Hm, biasanya hari pertama gue emang sakit banget," Jelas Lily dari dalam bilik kamar mandi

"Yaudah lo ga usah pulang dulu, kan libur masih panjang," Tutur Kesya memberi pendapat

"Gue udah beli tiket, sayang banget uangnya. Dan gue juga udah bilang ke orangtua gue kalo bakal pulang hari ini, mereka pasti udah siap-siap disana, masak atau bersih-bersih," Jelas Lily

"Aigo lo yakin bisa pulang? Ya untungnya lo ga mabuk darat," Timpal Kesya

Mereka segera meninggalkan kamar mandi dan menghampiri teman yang lain di ruang tamu

"Kenapa pucat banget wajah lo?" Tanya Jihan menanggapi keadaan fisik Lily

"Datang bulan," Jelas Kesya, sontak mereka menganggukkan kepala mengerti

"Lo punya air hangat kan? Bagi segelas dong," Ujar Andi, Kesya bergegas mengambil permintaan temannya itu

"Ini minum dulu Ly," Andi memberikan air putih pemberian Kesya tersebut pada Lily

"So sweet," Ucap Dinda

"Setuju, ahh gue iri," Balas Kesya

Andi mendekatkan tubuhnya pada Lily

"Lo ngapain?" Tanya Lily

Andi memukul pelan punggung bawah Lily secara beraturan

"Ini bisa bantu hilangin rasa nyerinya," Jelas Andi

"Wah gue udah sering lihat lo perhatian sama Lily tapi tetap aja gue ga terbiasa, benar-benar salut gue sama sifat lo yang ini, good job," Puji Jihan

Not Her (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang