Part 27

2 0 0
                                    

Sesampainya di apartemen tersebut, Zean dan Ken mendapati semua gadis-gadis itu telah tertidur.

Dinda di atas sofa, sedangkan Lily, Santa dan Kesya dibawah.

"Eh kalian udah datang?" Tanya Kesya, dia yang pertama sadar dan langsung membangunkan teman-temannya

Santa, Lily dan Kesya memutuskan untuk tidak bertanya apa-apa karena takut membuat Dinda tidak nyaman

"Woi nenek lampir, kenapa lo bangunin cewek gue?" Tanya Zean dengan menatap tajam pada Kesya

"Cewek lo?" Mereka semua kaget

Lily mengerutkan keningnya, dia merasa telah ketahuan

"Gue sama Lily pacaran," Jelas Zean

"Srius Ly?" Tanya Santa

"Iya," Lily menganggukkan kepalanya

"Wah lo bener-bener penuh rahasia ya dari gue," Ujar Santa

"Maaf maaf"

"Kenapa ga tidur di kamar?" Tanya Ken pada Dinda

"Ya ga enaklah, tuan rumahnya ga disini kita main masuk ke dalam," Jelas Kesya

Ken menghela nafas, dia menggendong Dinda dan membawanya ke kamar, Santa dan Kesya mengikutinya

"Woi Kesya, kita masih harus ngomong," Teriak Zean

"Nanti deh, kalo gue mood," Balas Kesya yang sudah masuk ke kamar

"Lo kenal Kesya?" Tanya Lily

"Dia temen sekelas gue waktu SMA," Jelas Zean yang memutuskan untuk berbaring di pangkuan Lily

"Teman sekelas? Hah? Dia gapyear atau ngulang?" Tanya Lily

"Yang terakhir," Ucap Zean

"Ohh gitu, gue boleh nanya sesuatu ga?" Tanya Lily

"Engga," Jawab Zean dengan cepat

"Idih, belum juga gue nanya apa-apa," Ketus Lily

Zean terkekeh, dia mencubit pipi gadisnya itu

"Lo pacar siapa sih? Kenapa gemesin banget," Tanya Zean

"Pacarnya Taehyung," Jawab Lily dengan tersenyum lebar

"Ga tau gue harus berekspresi kayak mana," Gumam Zean sehingga Lily tertawa

"Kalo lo pengen tau tentang kejadian hari ini, sebaiknya lo tau dari Dinda, tapi tunggu sampe dia mau ngomong, jangan maksa," Jelas Zean

"Iya," Jawab Lily, dia memutuskan untuk memainkan ponselnya

"Ini udah jam satu pagi lho, lo ga tidur? Seingat gue, disini ada dua kamar," Tutur Zean

"Trus?"

"Mau tidur bareng?" Tanya Zean

"Aduh mulut lo lemes banget ya," Lily segera berdiri sehingga Zean terguling

"Ly, lo ga mau?" Tanya Zean bermaksut menggoda

"Sebaiknya lo diam sebelum gue pukul," Ucap Lily, dia segera memasuki kamar Dinda

"Good night babe, ciuman sebelum tidur ga ada?" Tanya Zean

"Ga ada!" Tegas Lily dari dalam kamar

Ken keluar dan tidur di kamar lain, Zean memutuskan untuk mengikutinya

Keesokan paginya...

"Astaga, bangun bangun, kita telat," Lily membangunkan semuanya

"Emang udah jam berapa Ly?" Tanya Santa sembari mengusap matanya

"Jam 9!"

Sontak mereka semua membuka mata dengan lebar dan segera bersiap.

"Selamat pagi sayang," Zean membuka tangannya lebar berharap Lily memeluknya

"Kenapa kalian ga bangunin kami coba? Kami ada kelas pagi," Bentak Kesya

"Ya kan kami ga tau," Ujar Ken, dia segera mendekati Dinda

"Dinda, lo gak usah kelas dulu, gue bakal ngasih tau dosen kalo lo sakit," Ucap Santa

"Makasih banyak," Tutur Dinda, dia pergi ke dapur untuk minum air putih

"Mau gue antar ga?" Tanya Zean

Lily melemparkan tatapan horor

"Oh iya ya, gue harus antar kan, ayo," Ucap Zean yang mengerti akan tatapan itu

Mereka segera berlari menuju parkiran apartemen tersebut

"Lo udah baikan?" Tanya Ken pada Dinda

"Hm, makasih banyak udah nolongin gue, tanpa lo, gue ga tau bakal gimana jadinya," Tutur Dinda

"Ini makan, lo harus sarapan," Ujar Ken, Dinda menganggukkan kepalanya menurut

"Si brengsek itu dihukum 10 tahun penjara," Jelas Ken

"Gue ga mau bahas dia lagi," Cicit Dinda sambil menikmati makanannya

"Oh maaf maaf"

"Woi, lo ga bisa ngebut apa? Kita udah telat nih," Teriak Kesya dari bangku belakang

"Bisa diam ga? Ini udah kecepatan tertinggi gue selama hidup," Jelas Zean

"Padahal ini masih terlalu pelan, yakan?" Tanya Kesya

Santa memutuskan untuk tidak menjawab karena merasa mual, begitu juga halnya dengan Lily

"Gue mau muntah," Ucap Lily

"Astaga," Kesya mencari plastik dan memberikannya pada Lily

"Maafin gue Ly," Bisik Zean

"Gakpapa fokus aja nyetirnya," Jawab Lily

Beberapa menit kemudian mereka pun tiba di kampus. Tiga sekawan itu berlari sekeras mungkin menuju kelas

"Makasih," Teriak Lily dari kejauhan

"Iya, hati-hati"

Lily melambaikan tangannya, Zean tersenyum melihat itu

###

Not Her (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang