Part 12

4 0 0
                                    

"Bisa minta tolong fotoin gue ga, tempat ini bagus banget soalnya"

"Ogah!" Tolak Zean

Lily berdecak kesal, "Ngapain juga gue tanya ke lo," Balasnya, dia memutuskan untuk selfie

Zean memperhatikan itu dan menggelengkan kepalanya

"Sini biar gue fotoin," Ucap Zean beberapa saat kemudian

"Serius? Nih," Lily memberikan ponselnya

"Pake HP gue aja, lebih bagus kameranya," Ucap Zean, dia segera mengambil beberapa foto Lily

"Jangan lupa ngirim ya kak," Ujar Lily

"Hm tenang aja, habis-habisin memori gue juga kalo di simpan lama-lama," Jelas Zean, dia kembali menikmati makanannya

"Kak, foto bareng yuk," Ajak Lily

Belum sempat pria itu menolak, Lily sudah mengambil beberapa foto selfie

"Hahahah, lucu," Ucap Lily

"Apa yang lucu, hah? Emang gue udah setuju? Cepat hapus itu!" Tegas Zean, Lily tidak menghiraukan nya

"Ah lo emang nyebelin ya, yodah ambil sekali lagi, awas kalo lo post pas wajah gue jelek!" Ancam Zean

Lily tersenyum, dia menyanggupi permintaan Zean tersebut. Mereka mengambil dua foto selfie.

"Jangan tag gue!" Ujar Zean

"Kenapa?"

"Pokoknya jangan!" Tegas Zean, Lily menganggukkan kepalanya

"Kak, boleh nanya sesuatu ga?" Tanya Lily

"Apa?"

"Kenal kak Dea kan, kalian pacaran?"

Pertanyaan Lily membuat Zean kaget. Dia memutuskan untuk berhenti makan.

"Gue udah kenyang, cepat bayar!" Tutur Zean sembari membersihkan tangan dan sudut bibirnya menggunakan tissu

Lily menghela nafas, dia merasa, Zean mengganti topik pembicaraan karena tidak mau menjawab pertanyaannya. Dia mengerti, dan segera beranjak pergi ke kasir untuk membayar.

"Gue sahabatan sama dia dari kecil, orangtua kami juga akrab, partner bisnis," Jelas Zean saat sudah berada di mobil

Lily kaget sekaligus senang

"Ohh gue pikir pacaran," Jawab Lily

"Kenapa, lo cemburu?" Tanya Zean

"Ga tuh, jangan kepedean jadi orang," Balas Lily, Zean tersenyum tipis

"Jadi sekarang kakak jomblo?" Tanya Lily, Zean menganggukkan kepalanya sebagai jawaban

"Kalo lo?" Tanya Zean

"Gue---"

"Gosah dijawab, gue udah tau lo jomblo," Goda Zean

"Iya, terserah deh," Balas Lily

"Kita mau kemana kak?" Tanya Lily, dia tidak mengenali area itu

"Gue mau nonton, lo harus nemenin gue, gadak penolakan!" Tegas Zean

Beberapa menit kemudian mereka pun tiba di sebuah mall. Zean bergegas membeli tiket dan popcorn sebagai cemilan.

"Filmnya apa kak?" Tanya Lily

"Nanti lo juga tau, ayo masuk," Zean menarik tangan Lily, jantung gadis itu berdetak sangat cepat

Setelah menunggu, film itupun segera dimulai. Itu adalah penayangan perdana sehingga banyak penonton disana.

"Horor? Gue takut nonton horor kak, gue pulang aja," Saar Lily hendak pergi, Zean menariknya

"Lo bakal lewat darimana, hah? Lo ga malu ngelewatin mereka?" Tanya Zean, akhirnya Lily pasrah dan kembali duduk dengan tenang

Selama film itu berlangsung, Lily kebanyakan menutup matanya. Zean merasa itu sangat lucu, sehingga sesekali dia terkekeh.

"Tuh cowok gila deh kayaknya, masa iya nonton horor ketawa," Bisik seseorang dari belakang mereka

Lily mendengarnya dan memutuskan untuk melihat Zean

"Kak, kenapa ketawa? Emang filmnya lucu?"

"Hm lucu, rugi kalo lo ga nonton. Perasaan gue, nih film ga punya hantu deh, lo gosah takut," Jelas Zean

Lily memutuskan untuk percaya dan memberanikan diri untuk menonton. Belum berjalan lima menit, Lily berteriak keras karena sosok hantu dalam film itu tiba-tiba muncul. Seketika itu, dia menjadi sorotan semua penonton, Zean menutup mulutnya menahan tawa.

"Ih jahat banget, nyebelin!" Lily memalingkan wajahnya dari Zean

"Hahaha, maaf maaf, lo lucu banget sih," Tutur Zean dia mengacak-acak puncak rambut gadis itu

"Eh kenapa gue---?" Zean membatin, dia segera menarik tangannya dari rambut Lily

Setelah film itu selesai, Lily bergegas keluar dari bioskop. Dia meninggalkan Zean yang susah payah memegang popcorn dan minuman secara bersamaan.

"Woi tungguin gue!"

Lily memutuskan untuk duduk di sebuah sofa guna menunggu Zean. Zean meletakkan semua makanan itu disebelahnya lalu duduk disamping Lily.

"Lo marah?" Tanya Zean, Lily tidak menjawab

"Wah lo baperan banget ya," Tambah Zean lagi

"Hah, ssibal! Daripada minta maaf, lo lebih milih buat bilang gue baperan? Lo lebih jahat daripada yang gue bayangin," Ujar Lily, dia mengambil minumannya dan popcorn itu lalu pergi meninggalkan Zean

Lily memutuskan untuk pulang menggunakan angkot.

"Iss salah gue apa coba," Zean menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dia memutuskan untuk mengambil mobilnya dan bergegas pulang

"Ngapain juga gue mikirin dia, dia yang marah kok gue yang repot," Gumam Zean, dia menaikkan kecepatan mobilnya

"Jahat!"

Lily mengumpat Zean berkali-kali dalam hatinya. Sebuah pesan mendarat di ponsel Lily.

"Besok lo senggang ga? Gue mau suruh supir pribadi gue, buat jemput lo ke rumah, gimana?" Tanya Dea

"Bisa kak, tapi ga ngerepotin kan kak?" Tanya Lily, dia merasa tidak enak

"Engga, santai aja kali, besok gue kabarin ya"

"By the way, lo suka makanan pedas ga?" Tanya Dea

"Suka kak," Jawab Lily dengan menyertakan emoticon senyum

"Oh bagus deh, selera kita sama. See you tomorrow Lily," Ucap Dea

Lily tersenyum, "Kak Dea kuat banget bisa temenan sama kak Zean," Batinnya

Akhirnya dia pun tiba di kos dan segera membersihkan diri

###

Not Her (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang