Part 32

2 0 0
                                    

Beberapa hari kemudian...

"Astaga maaf, tadi macet banget," Jelas Lily yang baru saja tiba di depan sebuah gedung bersama dengan Andi

"Gue juga baru sampe," Ujar Andi lalu bergegas masuk, Lily pun mengikutinya

"Wah gue pikir ini khusus jual game, ada cafenya juga ternyata," Gumam Lily

"Lo ga masuk?" Tanya Andi

"Eh sorry sorry"

Lily menggaruk kepalanya dan langsung masuk ke lift tempat Andi berada

"Andi"

"Andi"

Andi menatap mata Lily yang sedari tadi memanggilnya

"Gue ada salah ya? Kenapa lo---"

Lift terbuka, Andi langsung keluar sehingga Lily mengurungkan niatnya untuk berbicara

"Di rak ini PS 5 semua, lo pilih aja, harganya udah tertera disitu juga," Jelas Andi

"Ohh okey," Lily menganggukkan kepalanya dan mulai asyik memilih

"Andi... Gue ga terlalu ngerti, menurut gue bagus semua, lo ada rekomendasi ga?" Tanya Lily setelah memeriksa keseluruhan rak

Mata Andi menelusuri semua pilihan yang tersedia dan menunjuk salah satu diantaranya

"Okey gue ambil yang ini," Lily mengambil PS tersebut dan membawanya ke kasir

Setelah membayar mereka langsung meninggalkan ruangan tersebut

"Mau makan dulu ga? Gue traktir," Tawar Lily

"Gue harus pulang, ada urusan," Tutur Andi

"Ohh," Lily menghela nafas, tidak lama kemudian sesuatu dari bawah sana berbunyi, ya perutnya

"Lo laper?" Tanya Andi

"Hm," Lily menganggukkan kepalanya

"Yaudah ayo makan"

"Tapi lo ada urusan, gue gakpapa kok, lo bisa pergi duluan," Ujar Lily

"Ngusir?"

"Engga!"

"Yaudah ayo makan," Andi mulai memasuki restoran yang terletak di lantai satu gedung tersebut

Setelah memesan, mereka memilih meja yang terletak tidak jauh dari jendela

"Makasih udah mau temenin gue kesini, kalo ga ada lo gue ga tau harus gimana," Tutur LiLy

"Iya," Jawab Andi yang terlihat fokus pada ponselnya

"Gue beneran gakpapa kok, kalo lo punya urusan penting lo bisa pergi duluan," Ucap Lily sekali lagi

Andi menatap Lily dengan tatapan aneh, itu membuat gadis tersebut merasa takut sehingga mengalihkan matanya

"Selamat menikmati"

"Makasih kak," Ujar Lily kepada pelayan yang menyajikan makanan mereka

"Wah kelihatan enak," Lily segera menikmati makanan tersebut

Setelah merasa kenyang Andi memutuskan untuk berhenti makan dan fokus memperhatikan Lily

"Lo anak kecil? Makan aja belepotan," Andi membersihkan sudut bibir Lily menggunakan tangannya

"Hehe makasih"

"Ly, gimana hubungan lo sama si Zean?" Tanya Andi

"Baik-baik aja sih," Ujar Lily

"Dia ga jahat kan sama lo? Kalo dia bikin lo nangis, bilang ke gue, gue bakal mukul dia!" Tegas Andi

"Wah gue berasa punya abang aja, makasih ya udah peduli sama gue," Ujar Lily

Not Her (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang