Eleonore|| Chapter 1

776 431 474
                                    

⚠️Typo bertebaran dimana-mana

Sebelum baca, ada kalah nya kalian tinggalin jejak🌟
Vote
Jangan jadi silent reader

Selamat membaca

______________________________________

Berjuang untuk mendapatkan apa yang naya ingin kan tidak lah mudah. Pertentangan antara ayah, ibu dan Abang nya. Selalu menjadi Boomerang tersendiri bagi nya.

Hidup serba kecukupan tetapi kurang akan kasih sayang, selalu menjadi alasan bagi seorang Eleonore Kanaya Putri untuk menepi dari dunia luar. Tak banyak memiliki teman, membuat Naya semakin menjauh kan diri nya.

Tetapi Tuhan masih mencintainya, dengan menghadirkan 5 orang pria yang bisa dikatakan sangat lah tampan. Dari mereka lah, Naya mau membuka diri. Dari mereka lah ia belajar arti keluarga yang sebenarnya nya, dari mereka lah ia belajar kesabaran yang sesungguhnya nya. Kesabaran akan dunia yang sangat mengerikan ini.

Hidup serba kecukupan tidak membuat seutas senyum tulus terpatri pada bibir pink nya, kecuali senyum itu akan keluar jika bersama dengan kedua sahabatnya, Elisabeth George dan Sebastian Taylor. Dua bersaudara yang memiliki marga belakang berbeda, tapi mereka berdua adalah malaikat pelindung untuk Kanaya.

Dua orang saksi yang rela menemani hari-hari hidup Kanaya, betapa mengerikan nya dunia Kanaya, betapa menjijikan nya seorang Kanaya untuk keluarga nya dan betapa buruk nya Kanaya untuk super Hero nya.

•••o0o•••

Dari lorong ke lorong kelas yang lain sudah Naya lewati, kaki jenjang nya terus melangkah dengan cepat. Rambut hitam kecoklatan nya bergoyang seiring dengan kaki nya melangkah.

Dengan nafas tersengal-sengal, Naya memandang pintu bercat putih itu dengan pandangan khawatir sekaligus takut, ia sudah terlambat 20 menit yang lalu.

Karena sempat mengalami masalah yang membuat nya hampir hilang kendali akan dirinya sendiri. Dengan tangan sedikit gemetar, ia menjulurkan tangannya untuk meraih gagang pintu.

Nafas yang tidak beraturan serta degup jantung yang terus berpacu bagaikan habis di kejar singa, membuatnya susah untuk mengatur pernapasan nya.

"Anjing, gini amat yah. Moga bukan pak Alex" batin Naya dan segera membuka pintu kelas.

Ceklek

Kreettt

Semua pandangan tertuju untuk Naya seorang, yang membuat jantung nya kembali menggila. Dan lebih parah nya lagi, di depan Naya. Berdiri seorang pria dewasa dengan tatapan tajam nya.

Naya seakan-akan tidak bisa bergerak seinci pun saat mata coklat itu memandang nya dengan sorot mata tajam. Jika saja tatapan itu dapat mengeluarkan laser, maka detik berikutnya Eleonore Kanaya Putri hanya tinggal nama.

"Lagi?"

"Maaf pak"

"Saya bosan mendengar permintaan maaf kamu" ucap pak Alex dengan ekspresi datar.

Naya mendongak menatap orang yang sejak tadi membuat jantung nya tidak bisa berhenti maraton.

"Apa?!"

EleonoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang