Eleonore || Chapter 4

532 371 229
                                    

Typo bertebaran dimana-mana








Selamat membaca
______________________________________

"kau yakin ingin?" Mr. G bertanya dengan alis terangkat sebelah. tak biasanya manusia min akhlak di samping nya ini membawah pulang korban.

"Yakin, gue mau jadiin dia budak sex gue. Tenang aja kalo udah bosan gue bakalan buang atau-"

"Bunuh" lanjut Mr. X dengan tatapan mengarah untuk sang korban.

Seorang gadis berusia sekitaran 19 tahun, harus menerima nasib nya menjadi budak sex dari seorang pria misterius yang tak ia kenal.

"Ayo taruhan, jika kamu jatuh cinta dengan nya maka. Pulau pribadi yang berada di Russia dan mansion pribadi mu di negara Amerika dan Italia menjadi milik ku. Deal?" Ujar Mr. G menjulurkan tangan nya sebagai tanda kalo sang lawan menyetujui persyaratan yang ia ajukan.

"YAKK!!! Kamu tuh sudah kaya, kenapa harus begitu juga sih perjanjian nya. Yang ada kamu tambah kaya" ketus Mr. X dengan ogah ogahan menjabat tangan Mr. G.

"Menyebalkan sekali" batin mr. X

Dunia kembali berduka karena ulah seorang laki laki misterius yang biasa mereka kenal sebagai Mr.G

Siapa sih yang tidak mengenal nya, penguasa dunia ilegal yang sangat di segani. Dan juga pengusaha dunia bawah tentu saja.

Mr.G hanya membantu para malaikat maut dan Tuhan dalam hal memberantas dan membunuh. Ketimbang menunggu karma mending langsung di lubangi saja kepala nya.

Kejam? Oh itu adalah hal biasa yang sering ia dengar, bahkan sudah melekat sejak lama dalam diri nya. Tak peduli dengan cibiran orang luar. Ia berbuat apa yang memang menurut nya benar, ia tak sembarangan dalam membunuh musuh nya begitu saja.

•••••o0o•••••

Di belahan dunia lain seorang gadis keluar dalam mobil yang memiliki harga yang begitu fantastis. Berjalan tanpa rasa takut sedikit pun kearah bangunan tua yang di jadikan sebagai tempat eksekusi untuk mereka yang berjiwa kotor.

"Sesuai dengan perintah Queen" El menunduk memberi hormat ala kerajaan kerajaan kuno untuk Alexa.

"Oke mari kita berolahraga" ujar Alexa dan berjalan masuk ke dalam bangunan tersebut.

Semakin dalam lorong yang di lewati Kanaya semakin horor pula suasana di sekitarnya lorong tersebut. Api-api obor menjadi penerangan untuk jalan lexa, menuju ke tempat favorit nya.

Tempat yang hanya bisa membuat nya melepaskan bebannya sedikit, ingat HANYA SEDIKIT. Selebihnya Lexa masih memiliki beban yang begitu menumpuk.

"Mereka semua adalah tahanan yang berkhianat queen" ucap El yang berdiri di belakang Lexa. Dan melihat ke depan, para korban yang memang sudah memasrahkan diri mereka.

Di siksa dan selepas itu di obati membuat mental mereka rusak parah, bahkan ada yang merancang dengan tidak jelas.

Lexa suka akan keputusasaan yang terlihat dalam bola mata mereka. Itu adalah suatu hiburan yang tidak akan pernah Alexa lihat setiap hari nya.

"Biarkan gue sendiri El, gue pengen nostalgia dengan mereka" ujar Lexa dingin.

El yang mendengar hal tersebut hanya bisa menghembuskan nafas nya dengan kasar, Queen nya dalam mode senggol bacok. Ia merasa tidak di perlukan lagi El segera keluar menuju mobil mereka. Menunggu sang Queen selesai dengan urusan nya dalam membantai tikus tikus berdasi yang dengan seenak jidat nya korupsi.

EleonoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang