️⚠️Warming⚠️
Typo bertebaran dimana-mana
Sebelum baca, ada kalah nya kalian tinggalin jejak🌟
Vote
Jangan jadi silent readerSelamat membaca
_____________________________________
"telfon adek kamu sekarang Leo" perintah sang tuan rumah. Tanpa bertanya Leo segera menelfon adek nya seperti yang di perintahkan sang Daddy.
"Pulang"
"..........."
"Bokap"
"..........."
Pip
"Anak itu benar benar yah, hanya buat malu saja" ujar Jhonatan dengan luapan emosi.
Mungkin jika kita lihat dari sudut pandang anak-anak, maka ada semacam asap yang keluar dari telinga nya tak lupa juga tanduk di bagian kening nya menjulang dengan begitu gagah dan wajah memerah menahan emosi.
Sudah mirip seperti Hellboy ketika marah atau belum?.
Tak berselang lama, terdengar suara mobil dari luar. Yang menandakan jika seorang Eleonore Kanaya Putri sudah pulang. Tentu saja Jhonatan begitu senang.
Emosi yang sejak tadi dia tahan akan terlampiaskan.
Ceklekkkk
"Kanaya" suara berat milik Jhonatan memberikan sinyal untuk Kanaya, jika ia sedang dalam bahaya.
"Iya Dad"
"Kamu masih berteman dengan berandalan tidak jelas itu?"
"Iya Dad"
"Berhenti bermain dengan mereka, atau Daddy akan mengirim mu ke tempat Oma"
"Ta-"
"Tidak ada tapi-tapian, turutin mau Daddy atau mereka mati"
"Baik Dad"
Sekarang pertemanan nya yang menjadi hal selanjutnya yang tidak bisa kanaya pertahankan, selanjutnya nanti apalagi.
"Dari hidup pribadi gue hingga cita-cita gue selalu di atur oleh Daddy, sekarang pertemanan gue pun di batasi. Besok besok apa lagi bangsat" jerit Kanaya dalam hati.
•••••o0o•••••
Sabtu pagi yang cerah, secerah mentari pagi yang dengan malu malu nya menampakkan diri nya lewat celah-celah gorden Naya. Membangun kan seorang gadis yang masih asyik bergelut dengan dunia mimpi nya.
Merasa silau matahari membuat Naya harus bangun dari acara lelap nya. Duduk selama 5 menit untuk mengumpulkan nyawa sekalian peregangan otot dan langsung menuju ke kamar mandi.
15menit Naya habis nya untuk beberes beres.
Hari ini taman kota menjadi pilihan Kanaya untuk menghabiskan waktu weekend nya dengan bermain bola basket. Kanaya lebih memilih lapangan di sebelah kiri, yang mana lapangan tersebut kosong.
Karena lumayan hari ini tidak banyak aktifitas yang di lakukan, mungkin mereka lebih memilih untuk menghabiskan waktu nya di rumah.
Melakukan pemanasan selama 15 menit dirasa cukup, Kanaya mengambil bola basket dan mulai berlari, mendribel dan
Syuuttt
KAMU SEDANG MEMBACA
Eleonore
Fiksi UmumKalian pernah melihat seseorang tertawa, bercanda, dan selalu tersenyum lebar? Tapi apa pernah kalian menanyakan keadaan mereka? atau sebaliknya, kalian akan melontarkan perkataan seperti ini "hidup Lo enak banget astaga, semua-semua nya lengkap. ir...