Eleonore || Chapter 6

472 337 190
                                    

Typo bertebaran dimana-mana⚠️

Sebelum baca, ada kalah nya kalian tinggalin jejak🌟
Vote
Jangan jadi silent reader

Selamat membaca

_____________________________________

Krett...
Krett...

"Mr perusahan di indonesia mengalami penurunan drastis" seru seorang cowok dari balik pintu. Tanpa melihat sang lawan bicara.

Fokus nya hanya terarah untuk ipad di tangan kanan nya. sedangkan tangan kiri nya menari nari di atas layar tersebut. Memantau grafik peningkatan dan penurunan pada perusahaan.

"Atur jadwal nya" seru seorang pria matang di balik meja kerja dan mata nya terus fokus kearah laptop di depan nya.

Dan berkas berkas yang berserakan di samping kiri dan kanan nya, bisa kita ketahui jika laki laki tersebut sangat sibuk. Dan sekarang tugas nya pun harus bertambah.

"Siap kan semua nya malam ini" perintah sang pria

"Baik pak"

***********

Sedangkan di belahan negara lain seorang gadis terus menerima cambukan dari seorang pria baru baya.

Tidak ada kesedihan di wajah nya, yang ada hanya seringai kepuasan akan apa yang ia perbuat.

Rintihan dan teriakan seakan akan menjadi melodi yang merdu untuk pria paru baya tersebut.

"Arghhhh"

"Saya sudah bilang, kamu harus terus menjadi juara 1" ujar pria paru baya dan terus melayangkan cambukan nya.

"Cu-arghhhh cukup hiks dad hiks hiks" teriak gadis tersebut.

Sungguh ini benar benar sakit, rasanya ia ingin mati saja sekarang. Hanya karena nilai? Daddy nya menyiksa ia seperti binatang.

Tak cukup hanya dengan cambukan. Kini pria paru baya tersebut yang di panggil daddy oleh sang gadis, mulai melangkah kearah sebuah lemari kayu. Pintu nya terbuat dari kaca.

ia mengambil sebilah pisau lipat bermata tiga. Dan tersenyum singkat. Ia mengarah kan tatapan nya itu kearah korban dan kembali memandang pisau yang ada dalam genggaman nya.

Suara langkah kaki memenuhi ruangan minimalis itu. Sang gadis hanya bisa pasrah akan apa yang di terima selanjut nya kepada nya.

Bak pengukir yang handal, pria paru baya itu menggores kulit mulus milik sang gadis. Gambar abstrak sudah gadis itu dapatkan pada tangan kiri nya.

Kini pria yang di panggil daddy oleh sang gadis, mulai berpindah tempat. Perut, menjadi objek selanjutnya.

"Cu-cukup dad arghhhh ak-aku minta maaf" rintih sang gadis

Sedangkan yang di panggil, hanya masa bodoh.

Kejam? Oh tentu saja tidak untuk seseorang yang tidak memiliki hati seperti jonathan

Adakah orang tua yang dengan tega nya memperlakukan anak nya seperti binatang? Hanya jonathan mungkin yang memperlakukan anak gadis nya seperti binatang.

Hanya karena nilai, jonathan mengukir luka yang sangat dalam. Bukan hanya lewat fisik, tapi juga batin.

Yah gadis yang sejak tadi di siksa itu adalah kanaya. Luka goresan sudah menjadi makan sehari hari nya, jika papa nya tahu nilai nya menurun atau tidak masuk dalam tiga besar.

EleonoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang