"bukan, hanya saja jika kita jalan bersama orang-orang akan menganggap kita berdua seperti beauty and the beast" ucapku yang kemudian ditanggapi kekehan olehnya,
"hahaha benar saja Lisa, tapi kupikir kau tidak buruk, hanya saja sering seringlah mandi" ucapnya dibalik tawanya yang membuatku tertegun, apakah benar aku terlihat begitu kusam,
"ahh benarkah?, aku bahkan mandi setiap pagi dan malam apa itu masih terlihat?" tanyaku menyelidiki,
"ummm" ucapnya tak menanggapiku serius.
"Lisa kau cantik, aah maksudnya kau tampan hahaha" ucapnya lagi yang membuatku merasa bahagia mana mungkin ia berkata seperti itu, kerasukan apa dia hari ini mengapa begitu baik hahaha.
"tidak usah menggodaku, kau lebih cantikk dan aku beruntung memiliki senior yang cantik sepertimu" kataku berusaha merendah dan menyelipkan gombalan manis disana,
"hahahaha dasar kau manoban, harusnya kau berdoa kepada Tuhan dan memberi makan kepada orang sebagai hadiah dan rasa syukur karena memiliki teman cantik, imut, baik, sepertiku" ia kembali memutar kata kataku dan aku akan terjebak sekarang,
"hahahaa baiklah besok aku akan memberi mereka makan dan akan mentraktir teman cantikku ini sebagai ungkapan rasa syukurku" jawabku kepadanya yang kemudian hanya direspon kekehan olehnya,
kami berdua tertawa karena merasa geli dengan gombalan kami masing masing.
Jennie kemudian menuju ke arahku wangi strawberynya sangat menyengat dihidung hingga ingatanku, entahlah bau manis seperti ini sangat cocok untuknya,
"kau sangat cantik + wangi, kau tahu jika di ijinkan dan jika ada kesempatan aku berharap bisa memiliki pendamping sepertimu tapi sayang kurasa kau hanya diciptakan satu dan hanya untuk pasanganmu" ucapku memujinya,
"hemm yahh, kau sangat gombal ternyata",
"hanya kau belum tahu saja hahaha" jawabku sambil terkekeh.
"sudah berapa banyak gadis diluar sana kau gombal seperti ini hum?" tanyanya lagi,
"ani, emm tidak banyak hanya kamu saja" jawabku tersenyum melihatnya,
"emm pembual, jujurlah Lisa-yah" ucapnya berusaha membongkarku,
"yahh kalau tidak percaya tanya saja kepada Wendy!" usulku,
"mwohh, untuk apa aku bertanya kepada oranglain" jawabnya,
"lalu apakah kau percaya padaku?" tanyaku lagi, "emm tidak sebelum aku menemukan kebenarannya" ungkapnya lagi,
"hahahahaha, kau sangat realistis dan aku sangat suka dengan itu" ucapku lagi "yakk Lisa berhentilah" ucapnya sambil tertawa namun sedikit malu karena aku terus memujinya.
beberapa saat kemudian keheningan terjadi diantara kami, "Lisa, jawab dengan jujur" tanya Jennie kepadaku yang sedikit sudah akan menutup mata,
"emmm",
"serius aku ingin tahu sebenarnya kau memiliki pacar atau bagaimana?" tanyanya yang membuat mataku melebar bagaimana mungkin ia bertanya tentang itu kepadaku oh Ghost Jennie apa kau gila, tapi bukankah ini lampu hijau hahaha...
"emm kenapa kau bertanya seperti itu?" tanyaku berusaha terlihat misterius olehnya,
"emm aku penasaran sekeren dan secantik apa dia",
"emm kenapa?, aku tidak memiliki siapapun sebelumnya hanya saja aku sudah memiliki calon pacarku, ia manis cantik, menggemaskan pipinya seperti mandu dan aku ingin mengigitnya" ucapku gemas,
"benarkah???, apakah itu Dahyun?" tanyanya lagi sambil terkekeh,
"yakk, aku benci nama itu berhentilahhh Jennie" ucapku kesal karena Jennie sudah tahu jika aku tidak menyukai Dahyun hanya saja tidak enak menolak jika ia seringkali berbuat kebaikan kepadaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
ITS MY FAULT - [JENLISA]
FanfictionKeputusan adalah sebuah tanggung jawab yang harus dijalani, melewati masa muda yang konyol dan penuh tantangan adalah sebuah keistimewaan bagi setiap orang tak terkecuali Bagi Lalisa Manoban. Keputusan Lisa menikmati masa muda yang ia sendiri tidak...