Jennie Pov
Ini sudah pukul 10 malam tapi Lisa masih belum mengirimiku pesan apapun, katanya akan mengerjakan tugas yang ketinggalan tapi dia sama sekali tidak memberi kabar jika akan pulang larut apa dia tidak memikirkan aku lagi? Yang benar saja Lisa!.
Aku mulai kesal dan mengambil ponselku menghubungi nomornya, tidak aktif sama sekali, sial apakah dia akan membiarkanku pergi sendirian besok?.
Padahal dia sudah berjanji akan menemaniku saat pemotretan, awas saja jika dia pergi bersenang-senang dengan wanita lain aku akan bertanya penuh selidik dengannya nanti.
Wendy mungkin mengetahui sesuatu aku akan bertanya padanya, panggilannya terhubung hanya dia belum mengangkatnya.
"yabboseo!".
seseorang diseberang sana mengangkatnya dan aku tidak yakin ini adalah suara Wendy aku mengenal suara ini, apakah dia Lisa?.
"Wendy, kau bersama Lisa?" aku bertanya dipanggilan, "aku Lisa, ini siapa hum?" dia berbicara seperti orang yang mabuk.
"aku bukan Wendy ini ponselku sejak kapan Wendy menggunakan ponselku" dia berbicara didalam sana yang membuatku yakin jika ini adalah Lisa bukan Wendy sama sekali, sialan apakah dia bermain denganku? Apa yang dia lakukan disana.
"yakkk!!!! Dimana kalian? Apa yang terjadi disana? Apakah kau mabuk Lalisa Jawab aku" aku bersuara keras diponsel itu, "yak! Jangan meneriakiku, kami hanya bersenang-senang" dia menjawabnya, dan kemudian suaranya menjauh.
Apa yang baru saja dia katakan? Bersenang-senang? Yak! Aku tidak akan mengampuninya nanti.
"hallo? Jennie? Apakah kau disana? Lisa mabuk dan dia tidak sadar mengira ini adalah ponselnya, aku akan mengantarnya segera ke apartement berikan aku alamatmu" seseorang bersuara lagi, aku tidak yakin siapa itu hanya saja aku emosi karena Lisa berbicara kasar seperti tadi.
"tidak perlu mengantarku, tunggu aku disana dan berikan alamat kalian!" aku berbicara tegas membuat orang diseberang panggilan terdiam, dan kemudian panggilan itu berakhir.
Aku akan membunuhmu Lisa, beraninya kau membohongiku mengatakan jika kau akan pergi mengerjakan tugas, tugas apa yang dikerjakan di bar dan mabuk disana sial.
Aku mengambil jaket dan kupluk hangatku, aku mengendarai mobil Lisa menuju lokasi yang dikirm oleh Wendy, sial apakah Wendy membuatnya mabuk? Ah aku akan menghukum mereka, yang benar saja.
Tidak menunggu lama aku sampai dan menemukan empat orang dengan satu yang yang masih berdiri sementara tiga lainnya terduduk ditanah, aku turun dan berjalan kearah mereka.
"Jisoo unnie!".
aku berseru dan melangkah cepat, "mereka mabuk, ah maafkan aku! Apakah Lisa memberitahumu jika kami akan bertemu disini?" dia bertanya dengan ragu sementara aku masih mendatarkan wajahku melihat Lisa yang duduk bersandar ditubuh Seulgi.
mereka semua memiliki wajah yang merah, alkohol benar-benar akan membunuh mereka dengan cepat.
Aku tidak menjawabnya dan langsung mengangkat Lisa yang tidak sadar, sial dia berat juga! Aku akan menghukumnya nanti jika dia sudah sadar.
sejak kapan dia mulai minum lagi, selama ini aku sudah menegaskannya untuk tidak menyentuh benda itu dan lihat sekarang dia melanggarnya.
"aku akan membantumu".
Jisoo unnie berkata ketika melihatku yang kesusahan mengangkat tubuh Lisa, sesampainya dimobil kami menaruhnya dikursi belakang dia masih tidak sadar.
"maafkan kami".
dia berkata lagi dan aku menatapnya, "gomawo unnie, aku pergi" aku tidak banyak berkata apapun kepadanya, kurasa tidak perlu berbasa-basi dengan mereka, Lisa harus menjelaskannya nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
ITS MY FAULT - [JENLISA]
Fiksi PenggemarKeputusan adalah sebuah tanggung jawab yang harus dijalani, melewati masa muda yang konyol dan penuh tantangan adalah sebuah keistimewaan bagi setiap orang tak terkecuali Bagi Lalisa Manoban. Keputusan Lisa menikmati masa muda yang ia sendiri tidak...