Setelah beberapa saat tiba disana dengan kejutan yang dibuat oleh ayahnya Lisa dan Jennie kini duduk tepat dihadapan sang ayah.
Tidak ada percakapan sedikitpun hanya Lisa tidak melepas genggaman tangannya dari sang kekasih, seakan memberitahu jika semuanya akan baik-baik saja raut serius yang ditampilkan Lisa menandakan jika dia benar-benar akan mempertahankannya.
"Daddy tidak ingin bicara basa-basi kepadamu, karena kau tahu sendiri apa yang terjadi sebelumnya!, Daddy hanya ingin kau kembali dan bicara baik kepada Mommymu" pria paruh baya itu berkata dengan serius, seringai tenang menandakan betapa tegasnya dirinya.
Jennie menatap kekasihnya kemudian melihat arah pria itu, "jika Mommy bersih keras atas apa yang dikatakannya aku tidak akan kembali, Dadd kau tahu semua ini tapi tidak mengatakan apapun kepadanya, aku juga tidak menyalahkanmu hanya saja bantu aku dalam ini, aku mencintai Jennie" Lisa menjelaskannya penuh penekanan dalam intonasinya.
"aku tahu apa yang kau rasakan, hanya saja pergi dan bicara baik-baik dengan Mommy dan semuanya akan baik-baik saja" dia berbicara lagi.
"Jennie akan ikut bersamaku" Lisa menatapnya dengan serius, "Daddy akan mengurusnya tapi untuk menghadapnya kali ini kau harus sendiri, dengar apa yang Daddy katakan semuanya akan baik-baik saja" dia mencoba menjelaskannya kepada putrinya.
ini bukan hal yang mudah karena harus mencairkan suasana internal keluarganya, bukan seperti bisnis pada umumnya disini Limario harus bisa memposisikan dirinya sebagai kepala keluarga.
"Dadd...".
Lisa memanggil dan menatapnya dengan tajam, raut serius membidik sang ayah dengan penuh penekanan disana.
"Daddy tahu apa yang kau rasakan, hanya dengarkan apa yang Daddy katakan semuanya akan baik-baik saja" ayahnya berbicara lagi.
Sementara Jennie, gadis itu mengusap pelan tangan sang kekasih dan menatapnya, "tidak apa-apa, aku akan baik-baik saja disini selesaikan semuanya dengarkan apa yang dikatakan Daddymu" dia berbicara hampir berbisik.
Lisa menatapnya dengan khawatir, didalam sana dia meragukan apa yang dikatakan ayahnya jika dia pergi dan tidak akan kembali lagi itu sama saja dengan membunuhnya, dia tidak bisa jauh dari Jennie saat ini.
"Daddy akan memperbaiki semuanya, kunjungi Mommy dan semuanya akan baik-baik saja, Mommy tidak akan membuatmu menderita" pria itu dengan nada rendahnya berusaha meyakinkan anaknya selembut mungkin.
"Jennie! Daddy akan pergi bersama Lisa, jaga dirimu dan tidak perlu khawatir, Daddy akan mengurus semuanya".
dia melihat Jennie dengan tenang berusaha membuat gadis itu tidak khawatir, bagaimanapun itu Limario tidak bisa untuk tidak mengikuti wasiat yang dikatakan oleh temannya, kesepakatan itu harus dijalani walaupun rintangan ini harus dilewatinya.
"aku akan baik-baik saja" dia berkata dengan tenang juga, gadis ini sepertinya sudah dewasa dalam cara berpikirnya hanya saja tidak bisa dipungkiri dia juga memiliki kekhawatiran didalam sana.
tidak mendapat restu dari calon mertua adalah hal yang dihindari loleh banyak orang diluar sana, dan tidak sedikit dari mereka mengakhiri hubungan ataupun mengakhiri hidup mereka.
Namun bukankah semuanya ada jalannya masing-masing meskipun saat ini mereka dihadapkan dengan keadaan yang serius, namun mereka harus menjalaninya dengan kepala yang dingin dan harus terbuka satu sama lainnya.
Selang beberapa saat Lisa memeluk kekasihnya didalam kamarnya, dia sudah bersiap untuk mengikuti ayahnya kembali kerumah dan menemui ibunya.
"semuanya akan baik-baik saja" Lisa berbicara ketika masih memeluk Jennie dengan tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ITS MY FAULT - [JENLISA]
FanfictionKeputusan adalah sebuah tanggung jawab yang harus dijalani, melewati masa muda yang konyol dan penuh tantangan adalah sebuah keistimewaan bagi setiap orang tak terkecuali Bagi Lalisa Manoban. Keputusan Lisa menikmati masa muda yang ia sendiri tidak...