CHAPTER #18

961 62 0
                                    

pagi ini Lisa berencana untuk pergi ke kampus namun Jennie yang belum bengun membuatnya mengurungkan niat beranjak dari tempat tidurnya.

wajah gadis munggil itu benar-benar seperti magnet untuk terus menatapnya lekat, dia tidak berpikir jika Jennie sudah menjadi kekasihnya saat ini, apa yang harus dia lakukan selanjutnya? Tentu saja melindungi gadisnya karena Kai tidak akan diam dengan apa yang terjadi pada dirinya.

Sementara itu di apartemen miliknya, Bae Hun Seon atau istri Kai datang kesana bersama anaknya, mendapati Kai yang masih tidur, suasana yang berantakan menjadikan istrinya bertanya apa yang terjadi.

"chagiya, kau didalam?".

dia mengeluarkan suaranya ketika memasuki ruangan yang penuh kekacuan itu hingga sampai di kamarnya.

"yak! Ada apa denganmu?"

dia berteriak ketika mendapati Kai yang terkulai dilantai, "apa yang terjadi?" dia bertanya lagi, namun Kai yang baru sadar dari tidurnya bangun dan mendapati wajah panik sang istri.

"kau?, yak ada apa kau kesini?"

Kai bertanya ketika wajah khawatir itu berada dekat dengan wajahnya. "kau harusnya bertemu Appah pagi ini dan kenapa masih berada disini?, dan apa yang terjadi denganmu? Kenapa berantakan seperti ini?" tanyanya, Kai bangkit dan membereskan dirinya.

"tidak ada apa yang terjadi" dia bersuara dan segera menjauhkan diri dari jangkauan sang istri dan anaknya.

"Daddy!".

putrinya memanggilnya dengan suara munggilnya, membuat pria jangkung itu menatap kebelakang, rasa simpati ketika melihat buah hatinya menjadikannya melemah, dia tersenyum kemudian menatap istrinya dalam.

"Daddy mandi sebentar tunggulah disini ne" dengan lembut dia mengatakan kalimat itu menatap sang putri.

Sebenarnya rasa emosi yang meluap ketika Jennie mengatakan jika dia menginginkan perpisahan membuatnya tidak bisa mengendalikan diri dan mengacaukan seluruh isi ruangan itu.

Tatapan yang penuh api itu menatap dirinya sendiri ketika berada didepan wastafel tangannya mengepal kuat mengutuk dirinya dan seseorang.

"apa dia pikir dia bisa mendapatkan Jennie begitu saja? Sial!" dia berbicara dan bertekad untuk merebut kembali apa yang dimilikinya, dia tidak menyerah.

"ada apa denganmu hum?".

Baeh Hun Seon berbicara ketika mereka bertiga berada dimeja makan. Terlihat jelas bekas disudut bibirnya yang masih biru akibat pukulan Lisa tadi malam.

"kau terluka, coba katakan padaku jangan terus menyembunyikan sesuatu" istrinya mencoba menginterogasinya lagi.

"tidak ada yang terjadi hanya kecelakaan kecil" dia menjawab dan berusaha tersenyum menghilangkan bebannya.

"Appah akan mengatakan sesuatu yang penting denganmu mungkin bisnis" dia menjelaskannya lagi.

Kai sudah berpikir jernih jika ide gila dari mertuanya itu benar-benar membuatnya ingin menghabisinya, bagaimana tidak Bae Hun Seok bersama Kim Jong Ahn atau ayahnya sendiri bersekongkol dalam pemenang partai politik mereka di pemilu periode ini.

Mendukung masing-masing calon presiden, partai politik terbaik harus bisa memiliki koneksi yang lebih banyak lagi, dan bisa menyingkirkan lawan mereka dengan cara apapun.

Sebenarnya Kai tidak ingin masuk kedalam dunia penipuan seperti itu, hanya saja karena orangtuanya adalah seorang politikus ditambah lagi penjodohan dirinya dan putri Bae Hun Seok menjadikan dia memiliki tanggungjawab lebih untuk masuk mengikuti dan membantu ayahnya.

ITS MY FAULT - [JENLISA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang