Hingga saat ini dia sadar jika kelompok gadis yang mereka kencani adalah kelompok yang terkuat di bumi, tidak bisa membayangkan jika Lisa akan berselingkuh maka bisa dipastikan selingkuhannya akan berakhir di peti mati.
"bitch..!".
Jennie berteriak tak terima hingga Lisa muncul disana, "honey!" dia bersuara keras ketika melihat Jennie yang siap merobek gadis didepannya, dan Irene yang berusaha menghalangi mereka, keadaannya berantakan terlihat jelas jika dia benar-benar mengamuk.
"honey! Apa yang kau lakukan".
Lisa berdiri disana menahan tangannya dan membawanya kepelukannya dengan cepat, segera Jennie mengeluarkan air matanya, sesaat setelah Lisa datang Jungyeon menunjukkan dirinya juga, dia beralih melihat Dahyun yang berada dirangkulan Irene.
"apa yang terjadi?" Lisa bertanya ketika menatap Seulgi dengan raut yang tidak bisa didefinisikan, dia menatap Irene dan gadis itu tentu saja tidak ingin menjelaskan situasinya sekarang.
"honey! Tidak apa-apa humm aku disini" katanya menenangkan Jennie, Lisa menatap mereka, seolah memberi kode Irene melihat Lisa dalam.
dia segera membawa Jennie pergi dari sana, tidak ada pembicaraan lebih, seperti anak kecil Lisa membawa Jennie kedalam gendongannya, membawanya ala bridal style dia mempercepat langkah kakinya keluar dari ruangan itu.
Sesampainya dimobilnya dia meletakkan Jennie dikursi penumpang mereka duduk disana sekarang, dia merapikan anak rambut Jennie dari wajahnya yang terlihat berantakan.
"apa yang terjadi hum? Hei kau tidak perlu ke rumah oranglain dijam seperti ini!" Lisa menatapnya khawatir, "aku tidak menemukanmu diapartement dan berpikir jika Mark melakukan sesuatu" dia menangis sekarang, dan Lisa memeluknya erat.
"kau dari mana saja?" Jennie bertanya diantara isakannya.
"jangan khawatir aku dari tempat Jisoo unnie, dia membutuhkan bantuanku disana" katanya dan Jennie menarik kepalanya dari dada Lisa, "benarkah?" dia bertanya dan menyadari ada sesuatu yang berubah dari kekasihnya.
"kau mengganti pakaianmu disana? Ini baju siapa?" dia menyelidik meski sedang mengusap sudut matanya dari air mata, Lisa mengigit bibirnya dalam tidak tahu apa yang harus dikatakannya.
"ahh bajuku terkena minuman sehingga aku menggantinya menggunakan baju Jisoo unnie, hei tidak perlu khawatir ne" katanya dengan lembut, Jennie manatapnya sendu raut khawatir takut dan sedih bercampur disana.
"kenapa datang ditempat oranglain dan memarahinya? Honey! Dahyun tidak salah apapun hemm kenapa kau harus marah dengannya?" Lisa menjelaskan itu membuat Jennie menatapnya keningnya mengkerut sekarang.
"kau membela Dahyun? Yang benar saja, dia akan menghancurkan hubungan kita dia yang memberi Mark nomor ponselmu dan mengancammu, aku tidak akan tinggal diam karena ini, aku mencintaimu" dia menjelaskannya membuat Lisa tersenyum wajah Jennie yang terlihat cemas membuatnya gemas.
"kenapa kau tersenyum?".
dia memukulnya sekarang, "kau terlalu baik, aku mencintaimu" ketika Jennie mempoutkan bibirnya dia segera mengecupnya dan membawanya kedalam pelukannya dengan cepat.
"aku mencintaimu, aku menghargainya tapi sayang kau salah orang, bukan Dahyun yang memberi nomor ponselku, Momo yang memberinya humm kau harus meminta maaf dengannya dia sahabatmu".
Jennie mengangkat kepalanya kembali dan menatap Lisa dengan heran, kenapa dia terlihat bahagia dan bahkan menyuruhnya meminta maaf kepada gadis itu.
"apa yang kau katakan?, jujur kau dari mana?".
dia bertanya dengan sorot yang berbeda sekarang, Lisa tersenyum dan kembali mengecupi pipinya, "tidak ada, Jisoo unnie membantuku untuk melacaknya dan ternyata Momo memberi Mark itu dan tenang saja dia sudah aman mungkin seseorang baru saja menamparnya" Lisa berkata tangannya mengenggam erat tangannya dan mendorong dirinya lebih dekat, dia sedikit menunduk untuk memperjelas wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ITS MY FAULT - [JENLISA]
FanfictionKeputusan adalah sebuah tanggung jawab yang harus dijalani, melewati masa muda yang konyol dan penuh tantangan adalah sebuah keistimewaan bagi setiap orang tak terkecuali Bagi Lalisa Manoban. Keputusan Lisa menikmati masa muda yang ia sendiri tidak...