Bab 4 : Bella disappeared

3.6K 482 38
                                    

"Apa larinya memang sekencang itu ?" gumam Zhukov.

Ia heran karena Bella, gadis yang barusan ia tolong menghilang begitu saja setelah ia berjalan menjauhinya. Ia mengabaikan perasaan gelisahnya. Ia harus fokus pada tujuannya sendiri. Alasan mengapa ia menjadi sukarelawan dalam ekspedisi kali ini berkaitan dengan menghilangnya salah satu keluarganya,

Ayahnya sendiri.

Ia kembali mengecek berbagai tempat. Memotretnya dan menelusuri dari ujung ke ujung. 5 tahun. Sudah lima tahun, setiap kali ia cuti dari kegiatannya, tak pernah sekalipun ia lupa untuk mengunjungi situs gerbang Ishtar ke-8 itu.

Tempat dimana ayahnya menghilang saat tugas dari PBB

Langit mulai gelap, lampu rumah dan gedung serentak menyala. Menjelma jadi lautan bintang dalam kota. Ia harus kembali. Semua orang pasti sudah pulang.

Sejak awal, Zhukov tak berniat untuk berangkat dan pulang bersama dengan rombongan. Ia membawa kendaraan dan segala keperluannya dengan biaya pribadinya.

Hanya tempat tinggal yang bersama. Ia membutuhkan keterampilan Khan, Shimazu dan El Diablo. Para Arkeolog terbaik yang di pilih UNESCO. Dengan mereka, ia pasti bisa mendapatkan berbagai informasi mengenai situs kuno di Babylon dan sebagainya.

Sesampainya di mess, Zhukov kebingungan. Mengapa semua anggota berkumpul dan terlihat kebingungan. Ia datang dan melepas jaketnya. Lalu duduk dan bertanya,

"Apa ada masalah?"

"Bella. Dia menghilang" jawab Khan.

"Apa!" Zhukov berseru.

Seketika ingatan bagaimana ayahnya yang menghilang di Gerbang Ishtar kembali muncul. Bagaimana jika Bell ajuga menghilang dengan cara yang sama dengan ayahnya?

"Kapan terakhir kalian melihatnya?" tanya Zhukov dengan wajah gelisah.

"Tadi siang, pukul 12.00. A-aku tidak tahu pasti dia kemana. Dia tak ijin akan kemana. Setelah aku bertengkar dengan Han Gu, Bella sudah tak ada di basecamp". Jelas Jessie dengan wajah pucat.

"Gerbang Ishtar. Aku bertemu dengannya disana. Waktu itu ia menangis dan terlihat ketakutan. Dia mengatakan hal semacam hantu dan sebagainya. Ku kira itu omong kosong. Jadi aku membiarkannya kembali sendirian." Zhukov berusaha menjelaskan bagaimana ia terakhir kali melihat Bella.

Sontak Shimazu langsung bangkit dari kursinya. Ia menarik kaos yang dipakai Zhukov. Mengadah dan memasang wajah marahnya.

"Kau menyebut dirimu prajurit ? Bagaimana bisa kau membiarkannya sendiri? Sudah jelas disana banyak yang hilang! " Shimazu berteriak kencang.

"Kuro, ku-kupikir ini salah Bella sendiri. Dia yang berkeliaran sendiri. ini bukan salah Sir Zhukov" Diane berusaha membela Sir Zhukov.

Tak ingin berdebat panjang, Zhukov lebih memilih mengalah. Ia membungkukan tubuhnya. meminta maaf pada Shimazu dan semuanya.

Khan bangun dari duduknya, ia berupaya menenangkan Shimazu-san, "Kuro, tenanglah.. " tangannya menarik Kuro yang nampanya bersiap menghajar Zhukov kapanpun. Khan menoleh pada Sir Zhukov, "Kau.. bangunlah Sir.."

Sir Zhukov menegakan tubuhnya, "Apa kau sudah menghubungi pihak berwenang?" tanyanya.

"Sudah, namun aku cukup kesulitan. Kami hanya menemukan topi Han Gu yang dipakai Bella. Tak jauh dari gerbang Ishtar. Tak ada satupun di antara kita yang bisa berbahasa arab. Kepolisian sini terlihat kesulitan menerjemahkan kalimatku. " ungkap Khan.

Zhukov mengusap rambutnya dengan kasar, ia menyentuh dagunya. Berpikir keras bagaimana caranya menemukan Bella disaat ia sendiri saja belum bisa menemukan ayahnya yang hilang disana. Ia merasa gelisah, khawatir sekaligus merasa bersalah.

Kutukan Dewi IshtarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang