Bab 47 : Epilog

2.9K 389 29
                                    

Tiba hari pernikahan Bella dan Zhukov, semua kembali berkumpul di gereja. Jessie habis-habisan mendandani Bella sebagai mempelai wanita. Ia berkali-kali menggigit bibirnya karena gugup.

"Hei.. Bagaimana perasaanmu?" Tanya Jessie.

"Sedikit gugup. Menurutmu, apa aku tidak terlalu muda? aku baru saja 21 tahun" Jessie menaikan bahunya.

"Aku tak berpikir kalau Zhukov mau menunggu lebih lama lagi. Kau tahu dia orang yang seperti apa? memangnya apalagi yang membuatmu ragu ?"

Bella menghela nafasnya. Zhukov baru saja keluar dari satuan PBB, lalu mendirikan perusahaan sendiri.

Zhunai technologies merupakan perusahaan distribusi senjata yang di produksi oleh ESP. Pria yang terbiasa di medan perang tahu jelas kemana senjata bisa dialokasikan.

Acara berjalan semestinya. Semua ikut datang dan berbahagia. Hingga tiba waktunya pelemparan bunga, semua temannya berkumpul.

Kuro berusaha berdiri di posisi terdepan. Han yang tak mau kalah juga ikut bersiaga. Khan duduk dengan anggun bersama El dan Verdi. Gilgamesh menggoda beberapa wanita di belakang bangku Khan. Terakhir Leo yang ikut berdiri paling depan bersama Han.

"El, bukankah itu tuan Leo? Apa yang dia lakukan?" Bisik Khan.

"Dia bilang, dia butuh pasangan sebelum keriput muncul di mukanya" jawab El sambil memainkan ponselnya.

"Memangnya dia tak pernah dekat dengan wanita?"

"Mana ku tahu. Tanya saja langsung padanya. " ketus El.

Semua tamu berkumpul di tempat pelemparan bunga. Konon katanya, siapapun yang dapat buket bunga pengantin, maka dialah yang akan menikah setelahnya.

Kuro mendelik sinis pada pria tinggi berambut hitam di sampingnya.

"Kenapa kau ikutan? Memangnya punya pasangan?" Sindir Kuro pada Leo.

"Aku bisa memilih pasanganku kapanpun aku mau. Jadi, kupikir bunga ini harus kudapatkan". Jawabnya dengan wajah datar.

Memang apa hubungannya dasar gila! Umpat Kuro dan Han dalam hatinya.

Bella dan Zhukov mulai menghitung, lalu bunga itu melayang di udara. Para tamu bersiaga. Berebut menadahkan tangan. Sayang seribu sayang, bunga itu jatuh tepat di tangan Jessie yang sedang meminum wine nya.

Pluk!

"Ops! Aku yang dapat. Haha" Jessie tersenyum canggung.

Semua tamu kecewa. Terutama Kuro, Han dan Leo. Jessie adalah satu-satunya yang tidak berniat menikah seumur hidupnya.

Dengan jahil, Jessie membawa buket bunga tersebut ke arah Gilgamesh. Pria bersurai pirang itu terkejut. Wajahnya memucat.

"Kau mau bunganya?" Tanya Jessie.

"TIDAK! TERIMA KASIH!" seru Gilgamesh.

Sontak semua tamu tertawa. Sepertinya.. Demigod itu masih trauma.
.
.
.

Sebulan bulan setelah hari pernikahannya, Bella memutuskan untuk ikut bersama Zhukov. Tinggal di pulau pribadi miliknya.

Khan keluar dari UNESCO dan menjadi CEO Greenwood sesungguhnya. Begitupun dengan El yang mengajar di kampus sebagai dosen sejarah.

Kuro dan Jessie melanjutkan S3, sedangkan Han mulai mempelajari berbagai bahasa. Ia berniat menggeluti dunia fotografi dan meraih cita-citanya sejak dulu. Fotografer National Geographic.

Rutinitas pagi hari setelah menikah itu berbeda dengan masih lajang. Contohnya, keramas?

Zhukov tersenyum jahil kelihat istrinya berjalan tertatih sambil menggosok-gosok rambutnya dengan handuk. Ia menyilangkan kakinya sambil menghirup kopinya.

Kutukan Dewi IshtarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang