Bab 32 : God of Sun

1.9K 370 11
                                    

"Haha.. aku tak mengira kau akan bertanya hal itu.. " kekeh Bella. Ia menekuk kakinya.

"Bohong kalau kubilang tidak kaget. Awalnya kecewa, terutama pada ayahku. Mau bagaimanapun mama benar-benar membesarkanku seperti anaknya sendiri. Kak Verdi juga. Dia pasti tau aku bukan adik kandungnya, tapi dia benar-benar menjagaku.

Aku cukup bahagia, terlepas dari masa lalu mama, papa dan ibu kandungku. Jika aku jadi mama, aku akan menghajar suamiku kalau dia berani membawa wanita lain kerumahku. Tapi.. wanita lain itu ibu kandungku." Bella menghela nafas.

"Kau sudah berbicara dengan ibumu?" Tanya Kuro.

Bella menggeleng.

"Waktunya, belum tepat. Sebenarnya yang ku khawatirkan adalah.. bagaimana dengan El Diablo. Apa menurutmu dia tahu sesuatu tentang keluarganya?" 

Kuro mengedikan kedua bahunya.

"Kurasa tidak. Sejak ES (Elementary School), El tinggal di yayasan keluarga Maxmillian yang berada di Itali. Sejauh yang kutahu dia hanya punya ibunya. Mendengar hubungannya denganmu, aku sedikit mengerti. Dia punya alasan kenapa dia mempelajari sejarah. " Jelas Kuro.

"Jika dia diberi tahu tiba-tiba punya saudara, apa menurutmu dia akan menerima?" Bella kembali bertanya. 

Kuro mengangguk. "Walau terlihat cuek, dia bukan pria berhati dingin. Lalu bagaimana denganmu? Apa pendapatmu tentang El?"

Bella tak langsung menjawab.

"Aku.. kasian dengannya. Aku hidup dengan baik dengan mama dan kak Verdi. Tapi.. bagaimana dengannya? Ibunya meninggal tiga bulan setelah kematian ayahku. Dia melalui kesedihan itu sendiri. Itu.. terasa menyakitkan."

Kuro mengalihkan pandangannya ke langit.

"Itulah kenapa aku tak pernah mau ikut campur urusan El dan Khan. Keduanya menyedihkan. El mendambakan kasih sayang karena terbiasa sendiri dan sulit di dekati.

Sebaliknya, Khan tak pernah puas dengan apa yang ia punya. Anehnya, dua-duanya sukses di usia muda"

Kuro menceritakan banyak hal tentang El, dirinya dan Khan. Mereka dekat satu sama lain sejak awal kuliah sarjana.

Kuro juga bercerita bagaimana keduanya bisa terlibat dengan Diane. Keduanya jatuh cinta pada orang yang sama, tanpa tahu Diane punya maksud lain dengan keduanya.

Pria itu juga cukup terkejut ketika tahu alasan Diane lebih perhatian dengan El bukanlah perihal cinta seperti yang selalu di tuduhkan olehnya, tapi El adalah mangsa utamanya.

"Oh iya juga. El sudah melalui double degree sedangkan aku tidak lulus-lulus. Kukira dia senior.

Hey.. lalu bagaimana dengan Khan? seberapa dekat dia dengan El?"

"Cukup dekat sampai keduanya pernah bercinta bersama."

Bella langsung menoleh. Ia membuka mulutnya lebar-lebar. Tercegang tak bisa berkata-kata.

"Apa!" Serunya.

"Bencanda. Kenapa serius sekali?"

Puk!

Tangan Bella reflek menepak belakang kepala Kuro. Urat kekesalan timbul di jidat Bella. Kenapa pria di depannya bercanda di moment yang serius ini?

"Becandamu tidak lucu! Waktu tahu Jessie itu laki-laki aku hampir mati jantungan"

"Ahahaha... apa kau penasaran bagaimana caranya dua pria bercinta?"

Bella menaikan ujung bibirnya sinis.

Kutukan Dewi IshtarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang