Bab 1 : Wellcome to Iraq

5.7K 535 19
                                    

Sendu, masihkah kau menetap?
Membuat kelabu hariku
Sampaikan aku rindu
Tapi entah kapan berseru..

Sendu, kapan kau menderu ?
Membeku menjadi biru

Aku menyelipkan beberapa helaian rambut ke telingaku. apa rambutku terlalu pendek ya?

Usai membaca novel dengan latar belakang tokoh mitologi Uruk, otaku mencerna bagaimana rasa sepi yang dirasakan Gilgamesh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Usai membaca novel dengan latar belakang tokoh mitologi Uruk, otaku mencerna bagaimana rasa sepi yang dirasakan Gilgamesh. Benar, itu adalah puisi yang ditulis penulis dari sisi Gilgamesh saat kehilangan Enkidu. Sahabat sejatinya.

"Wah ini tidak adil. Dewi Ishtar dan Gilgamesh yang bermasalah, tapi kenapa Enkidu yang mati?" komentarku.

Dewi Ishtar di gambarkan sosok wanita yang kuat. Dewa perang dan Cinta, tapi perilakunya tidak beda dengan anak remaja yang jatuh cinta. Dia seperti tipe perempuan toksik dalam hubungan.

Ayolah, jika jatuh cinta pada pria memangnya pria itu punya kewajiban membalas? Aku ingin sekali berbisik padanya, kalau kau di tolak ya telan saja rasa sakitnya.

Dia Dewi cantik yang digambarkan sebagai dewi seksi yang mampu memancing pria manapun, kenapa harus tertarik pada pria serakah seperti Gilgamesh? Inilah alasannya kenapa aku tak percaya Dewa dan Dewi. Mereka terlalu fiktif untuk dianggap tuhan. Jadi aku hanya menganggap mereka adalah bagian dari folklore atau mitologi saja.

"Oh, sekarang kan pengumumannya?" gumamku.

Aku langsung membuka laptopku. Membuka web rekrutment sebagai penerjemah dalam ekspedisi yang akan dilaksanakan di bawah naungan UNESCO.

Aku mempelajari berbagai bahasa saat umurku 12 tahun. Walau tidak sekaya para selebgram. Inggris, Mandarin, Arab, Spanyol, Jepang, Prancis dan Rusia. Aku memiliki sertifikat kesemua bahasa tersebut dan cukup fasih.

Menarik nafas dalam-dalam. Semoga keterima!

Klik!

Congratulation! You pass the interview stage. Thank you for following the selection well. Please register for the departure schedule.

"O.. M.. G.." aku berteriak kesetanan saking senangnya.

Akhirnya! Ini bahkan terlalu keren untuk kubagikan di Instagram. Biasanya aku harus menabung selama setahun untuk pergi keluar negeri untuk mengunjungi situs-situs bersejarah di dunia maupun di negara ku sendiri.

Sekarang? Aku bisa melakukannya gratis, bahkan UNESCO menjanjikan gaji dan fasilitas yang luar biasa. 3.300 dollar AS. Itu sudah setara dengan gaji anggota militer amerika berpangkat Chief. Dan.... Itulah gajiku untuk 3 bulan nanti.

Aku tidak tahu dermawan mana yang baik hati mensponsori ekspedisi tersebut dengan bayaran fantastis. Mungkin baginya itu nilai yang kecil, tapi bagiku yang kerja banting tulang untuk liburan tentu saja itu nilai yang besar. Siapapun donatur ekspedisi tersebut, I love you in every universe!

Kutukan Dewi IshtarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang