Bab 27 : King and Queen

1.9K 354 5
                                    

Krek!

Hampir saja Lilith menghabisi Bella, Leo langsung mencekal leher wanita itu. Melemparnya dengan satu tangannya. Dengan terengah-engah, Leo menghampiri Bella yang sudah tak sadarkan diri.

Ia mengangkat Bella dengan satu tangannya yang tersisa. Wajahnya mulai mendekat. Ia menyeringai.

"Kau.. benar-benar diluar dugaan, Bella.."

Leo menempelkan bibirnya di atas bibir Bella. Melumatnya dan mengigitnya. Ia menjilati darah pada ujung bibir gadis di pelukannya.

Semua luka di tubuhnya perlahan menutup. Tulang di tangannya kembali terbentuk, lalu daging hingga kulit yang menutupi lengannya.

Semuanya kembali utuh, seperti sebelumnya. Ia menggangkat Bella ala bridal style.

Leo berjalan menuju mobil Han, menaruh Bella di kursi sampingnya. Tangannya menyentuh wajah Bella yang penuh lebam. Mengelusnya sekilas.

"Kemampuanmu diluar ekspetasiku. Kuharap kau tak meninggalkanku seperti Bianca". Bisik Leo.

Leo menyalakan mobilnya dan bergegas kembali menuju Al-Hillah. Waktunya tidak banyak. Dewi Tiamat membawa istananya ke wilayah Segitiga Bermuda. Ia pasti sudah membangun pasukan disana.

Dewi Tiamat memiliki kemampuan menaklukan iblis terkuat. Lilith si Iblis malah adalah iblis pertama yang ia taklukan sekitar 1500 tahun yang lalu.

Alasan kenapa ia membutuhkan El, tidak salah lagi, ia akan menaklukan iblis tertinggi kedua. Penguasa lautan, Abzu.

Kulullu adalah makanan yang paling disukai Abzu. Sepanjang apapun umurnya, Leo tak pernah sekalipun melihat seperti apa bentuk Abzu.

Sepengetahuannya butuh waktu kurang lebih tiga bulan penuh untuk menundukan Abzu. Ada cara untuk melawan Dewi Tiamat sekaligus mematahkan kutukan 'karma' dari Potongan Enuma Elish.

Memanggil Dewa Marduk, karena hanya dia yang mampu melawan Dewi Tiamat beserta para iblisnya. Namun, bayarannya cukup mahal. Setelah memanggil Dewa Marduk, Potongan Enuma Elish akan menghilang dan semua kembali seperti semua.

Seminggu setelah kejadian tersebut, semua sudah sadar dan mulai merancang rencana selanjutnya. Menaklukan Tiamat. Namun, Bella masih juga belum sadar.

Gadis itu terbaring di bangsal kamar, dengan infusan di lengannya. Wajahnya pucat namun nafasnya teratur. Persis seperti putri tidur.

"Bagaimana keadaannya?" Tanya Han.

"Dokter bilang tidak ada masalah pada tubuhnya. Ia hanya syok dan kelelahan" jawab Khan.

Han mendorong pintu kamar Bella. melangkah masuk. Ia duduk di samping Kuro yang sudah  tertidur dengan posisi duduk. Ia yang menjaga gadis itu tadi malam.

"Kuro, bangun! Aku saja yang jaga" Han membangunkan Kuro dengan mengguncang-guncang bahunya.

Kuro mengerjap-ngerjapkan matanya, lalu merenggangkan tubuhnya. Tanpa berkata apapun, ia pergi mengambil jaketnya dan keluar. Han menatap Bella dengan tatapan iba.

"Sebenarnya apa yang terjadi padamu? Si buas antartika itu tak mau bercerita, dan aku tak berani bertanya" Han berbicara sendiri.

'Si Buas Antartika' adalah panggilannya untuk Leo. Begitu sampai dari Abu El-Jir, kemeja Leo penuh darah. Juga Bella yang di bopong lengannya. Saat itu dia, Han dan Zhukov baru sadar dari pingsannya.

Khan bercerita kalau Bella berjaga dua hari dua malam untuk mereka bertiga. Sekarang, giliran mereka bertiga yang menunggu Bella terbangun. Han menggenggam tangan Bella. Menciumi jarinya beberapa kali.

Kutukan Dewi IshtarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang