15. Lima belas

118K 19.8K 19.5K
                                    

Happy reading 💖

Hari ini ngapain aja?

Absen pake jam kamu baca ini!

Btw, disini ada pembaca cowok?

Jadi, mana maung idaman kamu?
Udah oleng atau tetep?

Dah gitu aja intronya haha.

Enjoy!

Enjoy!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

"Marga gue bagus, lo mau?"

Raquel tercengang, ia mengerjapkan matanya tak percaya ketika Andrew mengatakan itu dengan ekspresi serius. Jantungnya tidak baik-baik saja saat ini. Apalagi yang menawarinya adalah laki-laki tertampan di SMA Altair.

"Lo ... mabok?" balas Raquel masih tak percaya.

"Hm." Andrew manggut-manggut, masih tampak santai setelah mengatakan itu. Ia lalu menyentil dahi Raquel pelan.

"Lo salah denger."

Raquel memutar bola matanya malas. Tadi Andrew mengatakan setegas itu, tidak mungkin ia salah dengar.

"Otak lo yang salah kayanya," sinis Raquel gregetan.

Andrew memiringkan kepalanya sambil tersenyum menyeringai. "Di hadapan lo ini adalah orang tergenius di Altair, gue ingetin kalo lo lupa."

Raquel menghela napasnya pasrah. Dia baru ingat kalau IQ Andrew superior. Andrew brutal dan nakal, karena anak pintar memang cenderung seperti itu.

"IYA-IYA YANG PINTER!" kata Raquel ngegas.

Andrew tersenyum penuh kemenangan. Berhasil membuat Raquel kesal membuatnya senang.

"Jadi, lo nolak?" tanya Andrew kembali ke topik tadi. Satu alisnya terangkat.

"Nolak apa?" tanya Raquel bingung.

"Marga gue bagus, lo mau?" tawar Andrew ulang dengan ekspresi datar.

Raquel mengangguk yakin. Ia tidak akan terbuai dengan gombalan receh Andrew. "Iya. Lagian marga gue juga bagus kok."

"Oh."

Andrew memasukkan kedua tangannya di saku sambil menatap Raquel lekat. Ia mendekatkan wajahnya ke arah Raquel sampai dua hidung mancung itu hampir bertubrukan.

Raquel menahan napasnya. Andrew tercium sangat harum. Auranya juga begitu intimidasi membuatnya merinding.

"Gue juga bagus, lo nggak mau?" tanya Andrew lalu tersenyum menyeringai.

"ADUH BUSET SREPET BANG! YA TUHAN!" Kenan yang baru saja datang langsung histeris karena posisi Andrew seperti ingin mencium hidung Raquel.

Refleks Andrew menjauh dan langsung mengacungkan jari tengahnya kepada Kenan karena mengganggu waktu berdua ya.

DRAGONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang