7. Tujuh

140K 20.8K 7.2K
                                    

Happy reading 💖

Helloooo kalian makin brutal sekali, belum sehari tapi targetnya udah terpenuhi 😭 hebattttt jarinyaaaa🙏


Absen pake nama crush yuuuu🔥🔥🔥

Banyak yang piksijon ya.

Idoljon?
Animejon?
Atau
Gepengjon?

😂

Enjoyyy!

****

"Cie Abang cieee!" goda Calista lalu tersenyum meledek. Ia ikut senang dengan kabar hari ini tentang Andrew yang mendekati gadis. Calista baru bisa percaya bahwa Andrew tidak homo.

"Ck!" Decakan kesal Andrew terdengar. Ia jadi tak fokus memanah gara-gara ledekan Calista berkumandang tiada henti.

"Maung bocil udah naik tingkat jadi maung gede, cieeeee!" ledek Calista lagi.

Andrew membanting busur panahnya ke lantai lalu menghampiri Calista. Ia langsung mencium pipi gembul itu lalu meninggalkan gigitan kecil. Calista mengeluh kesal, tangannya langsung mengusap bekas gigitan Andrew.

"Kurang ajar!" maki Andrew tak terima, ia lalu menggigit pipi Calista lagi, kali ini agak lama dan menekan.

"Sampe lo usap lagi bakal makin brutal gue gigitnya," ancamnya membuat nyali Calista ciut. Kakaknya sangat mengerikan.

Calista menyenderkan kepalanya di bahu Andrew. Hari ini begitu melelahkan. Mark juga belum pulang, ia tak tahu harus berkeluh kesah ke siapa.

"Lo nanti kalo udah punya pacar apa masih tetep gini ke gue, Kak?"

Pertanyaan itu membuat hati Andrew sedikit tersentuh. Ia mencium dahi Calista sekilas.

"Hm."

Jawaban singkat itu ... setidaknya membuat Calista lega. Dalam hati kecilnya, Calista belum rela jika harus ada wanita lain yang menggantikan posisinya.

"Nanti Abang punya dua pipi yang digigit, deh," ujar Calista lalu tersenyum paksa.

Andrew meliriknya sekilas lalu tangannya bergerak mengelusi jari-jari lentik Calista untuk menyalurkan kehangatan. "Apa, sih? Nggak usah ngawur, Baby Girl."

"Drystan ngarang."

Tidak ada jawaban. Calista masih sibuk dengan pemikirannya sendiri. Ia berpikir, nanti pasti Andrew akan berubah jika punya pacar. Waktu mereka berdua juga akan berkurang.

"Sebenernya gue mau mutilasi tuh cewek buat diambil tangannya," curhat Andrew dengan tampang datar membuat Calista melongo.

Calista bergidik ngeri. Merinding mendengar curhatan Andrew kali ini. "Kenapa gitu?! Yang waras dikit lo!"

"Tangannya ngandung nikotin."

Calista menjewer kakaknya karena terlanjur kesal. Jawaban itu benar-benar membuatnya tercengang. Andrew tidak waras, ia tahu itu, tapi untuk kali ini benar-benar keterlaluan mendekati gadis hanya ingin memutilasinya.

"YA TERUS KENAPA? LO MAU POTONG TANGANNYA CUMAN KARENA ALESAN ITU?!" sentaknya kesal.

Andrew menangkap tangan Calista yang menjewernya lalu menggigitnya gemas sebagai bentuk balas dendam.

DRAGONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang