30. Tiga puluh

110K 18.8K 11.3K
                                    

Happy reading 💖

Absen pake kamu jam baca ini coba ^_^

Oh iya aku buat daily chat tokoh-tokoh cerita aku.

Di Instagram @shinelions16
Up tiap hari disana. Banyak spoiler jg.

Andrew meresahkan versi chat😭😭😭

Andrew meresahkan versi chat😭😭😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Enjoyyy yaaa!

****

"Maaf karena bajingan ini harus menjadi putramu," ucap Andrew sendu sembari air matanya menetes pedih.

Tidak ada yang pernah menyangka 'Dragon' si pemimpin geng yang terkenal sadis akan bersimpuh memohon maaf seperti ini. Tameng hebat banyak orang itu kini menunjukkan sisi lemahnya, membuktikan bahwa dia juga hanya pemuda biasa.

Semua yang melihatnya ikut merasakan kepedihan yang Andrew rasakan. Gilgey yang mengunci tangan Drystan langsung melepaskan kunciannya. Tangan Drystan jadi terbebas.

Drystan kemudian memukul dadanya sendiri, ikut merasakan sakit yang luar biasa melihat Andrew kacau seperti ini. Kepalanya menunduk dengan kedua tangan terkepal kencang. Satu lelehan air mata kepedihan mengalir di pipi. Drystan menangis tanpa suara, tanpa ekspresi, hanya air mata yang mengalir. Ikatan persaudaraan mereka begitu kuat. Drystan ingin menunjukkan bahwa Andrew tak sedih sendirian.

Sementara Mark menunduk ke bawah menatap anaknya yang terlihat kacau. Ia kecewa kepada anaknya, tapi melihatnya seperti ini membuat hatinya ikut sakit. Perlahan, tangannya bergerak mengelus rambut Andrew lembut. Seperti yang selalu ia lakukan ketika Andrew kecil dulu.

"Andrew bukan pelakunya, Dad," gumam Andrew menjelaskan. Kepercayaan ayahnya begitu penting.

"Andrew nggak bakal pake cara kotor." Andrew mengambil napasnya dalam-dalam sebelum berbicara.

"Tapi maaf, kali ini Andrew ingkar janji," ungkap Andrew lalu meninju tanah dengan kepala tangannya.

Mark masih diam membiarkan anaknya berbicara.

"Andrew nyakitin cewek tulus," beritahu Andrew.

Mark melirik sekilas ke arah Raquel yang mematung. "Kenapa?" tanya Mark dingin meminta penjelasan.

Bibir Andrew bergetar, ada jeda sesaat sebelum ia menjawab.

"Andrew mau ngerasain sedikit aja kebahagiaan," ungkap Andrew sendu membuat semua yang menyaksikan tertegun.

"Sedikit aja ...." lanjut Andrew bernada lirih.

Mark membeku, matanya memejam menahan sesak di dada. Ia baru tahu kalau selama ini putranya tersiksa. Ia memberikan segalanya, fasilitas mewah, kekuasaan, uang berlimpah, tapi ternyata itu tidak bisa membuat Andrew bahagia.

DRAGONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang