28. Dua lapan

107K 17.5K 10.1K
                                    

Happy reading 💖

Absen pake nama coba ^_^

Enjoyyy!

Mas Andrew nih!!
Ayangnya siapa ini wkwkw

Mas Andrew nih!!Ayangnya siapa ini wkwkw

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


****

"Tapi kalo gue yang menang ... abis pipi lo gue ciumin sama gigit."

Semuanya tercengang dengan penuturan Andrew, padahal suasana sedang tegang. Sorakan ejekan terdengar dari kubu Devil's. Mereka terlihat tak terima dengan penawaran hadiah yang tidak adil itu.

"Nggak bisa, Bangsat!" bentak Viorz yang sudah maju menantang Andrew.

Andrew melirik Viorz malas. "Ssssttt, cowok Barbie nggak boleh ngomong," sindir Andrew karena mata Viorz biru safir.

Semuanya bingung apa maksud dari perkataan Andrew. "Bacot elit, nyali sulit lu," caci Viorz.

Calista berdecak kesal sambil menghampiri Andrew. Ia memegang tangan kakaknya lembut. "Kak, gue aja yang turun."

"No, Baby Girl." Andrew membalas lembut lalu mengecup pipi Calista penuh kasih sayang.

Raquel terdiam melihat interaksi romantis di depannya. Dadanya langsung sesak. Mendadak ia mengingat moment dengan kakak tirinya. Dulu ... mereka juga seperti ini.

Calista melirik Drystan mengodenya untuk membantu membujuk Andrew. "Please," gumam Calista dijawab gelengan oleh Drystan.

Sejahat apapun Drystan, ia tak akan membiarkan Andrew tersiksa kejam. Ia tahu betul rencana Calista jika dia turun balap. Cewek itu nanti akan mengalah ketika balap dengan Raquel, dan membiarkan kakaknya mendapatkan hukuman.

"Gue tau lo merjuangin kebenaran, tapi inget juga itu Abang lo," desis Drystan sedikit geram.

Calista terdiam sambil mengumpat dalam hati. Sial, Drystan begitu mudah membacanya. Dari dulu memang sebenarnya Drystan lah yang paling berbahaya.

Drystan begitu mengenal Calista. Bahkan kejadian Calista yang angkuh sebelumnya, semata-mata hanya menipu mereka semua. Juga ingin tahu seberapa besar kekuatan Raquel.

Tadi, Drystan juga sudah membaca pesan dari Mark. Apapun itu ... Ia akan selalu melindungi Andrew.

"Kalo lo nggak mau Andrew disiksa, kenapa lo biarin dia jadi brengsek, Bang?" tanya Calista pelan dengan sorot mata menyiratkan rasa kecewa. Kakak yang selama ini dia banggakan, kini sama brengseknya dengan laki-laki bajingan di luaran sana.

Drystan tertegun sesaat. Satu tangannya mengepal kencang, sedikit tersinggung dengan perkataan Calista. Apapun itu, ia tetap tidak menyesal, karena dengan ini Andrew bisa merasakan sedikit kebahagiaan.

DRAGONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang